Halaman
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
ii
INDONESIA PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN
SAMPAI MASA DEMOKRASI LIBERAL
SEJARAH INDONESIA KELAS XII
P
ENYUSUN
NANSY RAHMAN, S.Pd, M.Pd
SMA
NEGERI 1 LIMBOTO
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iii
DAFTAR ISI
PENYUSUN
................................
................................
................................
................................
...........
ii
DAFTAR ISI
................................
................................
................................
................................
.........
iii
GLOSARIUM
................................
................................
................................
................................
.......
iv
PETA KONSEP
................................
................................
................................
................................
....
v
PENDAHULUAN
................................
................................
................................
................................
.
1
A.
Identitas Modul
................................
................................
................................
........
1
B.
Kompetensi Dasar
................................
................................
................................
....
1
C.
Deskripsi Singkat Materi
................................
................................
.........................
1
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
................................
................................
...................
2
E.
Materi Pembelajaran
................................
................................
................................
3
KEGIATAN P
EMBELAJARAN 1
................................
................................
................................
.....
4
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI BANGSA INDONESIA
PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN
................................
................................
........................
4
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
...............................
4
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
...........
4
1.
Kondisi Kehidupan Indonesia Awal Kemerdekaan
................................
..............
4
2.
Perkembangan Kehidupan Politik bangsa Indonesia pada Awal
Kemerdekaan
................................
................................
................................
.......................
6
3.
Perkembangan Kehidupan Ekonomi pada Awal Kemerdekaaan
................
11
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
............
17
D.
Penugasan Mandiri
................................
................................
................................
.
18
E.
Latihan Soal
................................
................................
................................
...........
19
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.........
21
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI
LIBERAL
................................
................................
................................
................................
.............
23
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
.............................
23
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
.........
23
1.
Perkembangan
Kehidupan Politik Masa Demokrasi Liberal
..........................
23
2.
Perkembangan
Kehidupan
Ekonomi
pada
Masa
Demokrasi
Liberal
..........
35
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
............
39
D.
Penugasan Mandiri
................................
................................
................................
.
39
E.
Latihan S
oal
................................
................................
................................
...........
40
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.........
46
EVALUASI
................................
................................
................................
................................
..........
48
DAFTAR PUSTAKA
................................
................................
................................
........................
54
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iv
GLOSARIUM
Agresi
:
Serangan terhadap suatu pihak
AMB
:
Agresi Militer Belanda yaitu serangan atau operasi militer yang
dilancarkan oleh Belanda terhadap Indonesia
Blokade
:
P
engepungan (penutupan) suatu daerah, kawasan,
tempat atau
negara sehingga orang
-
orang, barang, kapal dan sebagainya
tidak dapat keluar masuk dengan bebas. Atau usaha untuk
mencegah persediaan, pasukan, informasi atau bantuan
mencapai tempat pasukan musuh.
Blokade Ekonomi
:
pengepungan (penutupan) sis
tem
ekonomi
pada suatu daerah,
kawasan, tempat atau negara sehingga berbagai macam
kegiatan
ekonomi
tersebut dapat berlangsung dengan bebas
untuk kepentingan militer dalam peperangan melawan musuh.
Civil Affairs
Agreement
:
P
ersetujuan antara
pemerintah kerajaan Inggris dan kerajaan
Belanda,
yang
menyetujui
bahwa
panglima
tentara
pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan
atas nama pemerintah Belanda. Untuk hal
-
hal yang berkenaan
dengan pemerintahan sipil, pelaksanaannya diselengga
rakan
oleh NICA dibawah tanggung jawab komando Inggris. Pada
tahap berikutnya kekuasaan itu akan dikembalikan kepada
kerajaan Belanda.
Demokrasi
:
B
entuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang
dapat
mengubah hidup mereka.
Dekrit
:
Titah
adalah
perintah
yang
dikeluarkan
oleh
kepala
negara
maupun
pemerintahan
dan memiliki kekuatan
hukum
.
Diplomasi
:
P
raktik ber
negosiasi
oleh seseorang (disebut
diplomat
) yang
biasanya mewakili sebuah
negara
atau
organisasi
.
Ekonomi
:
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi
terhadap barang dan jasa.
Inflasi
:
P
roses menurunnya nilai
mata uang
secara kontinu atau suatu
proses meningkatnya harga
-
harga secara umum dan terus
-
menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor
Konferensi
:
rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
Konstituante
:
S
ebuah
dewan
perwakilan
yang
bertugas
untuk
membentuk
konstitusi
Konstitusi
:
U
ndang
-
undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara
—
biasanya dikodifikasikan sebagai
dokumen tertulis.
Liberal
:
Liberalisme atau
Liberal
adalah sebuah ideologi, pandangan
filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman
bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita
-
citakan suatu
masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasa
n berpikir bagi
para individu.
Militer
:
A
ngkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan angkatan bersenjata.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
v
PETA KONSEP
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
1
PENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
Mata Pelajaran
: Sejarah Indonesia
Kelas
: XII
Alokasi Waktu
:
2
x
2 JP
(2 Pertemuan)
Judul Modul
: Indonesia Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa
Demokrasi Liberal
B.
Kompetensi Dasar
3.3
Menganalisis Perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
4.3
Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal dan
menyajikannya da
lam bentuk laporan tertulis
C.
Deskripsi Singkat Materi
Apa
kabar siswa
siswi hebat
calon pemimpin masa depan
? Masih semangat
untuk belajar Sejarah Indonesia
? Kalian pasti
sudah
tahu bahwa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahukah kalian bahwa Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan titik akhir perjuangan bangsa Indonesia
melepaskan diri dari
penjajahan ?
Setelah merdeka banyak permasalahan
dan tantangan
yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Seperti apa ya kondisi kehidupan bangsa
Indonesia pada awal kemerdekaan sampai masa demokrasi liberal
?
Bagaimana para
pendiri bangsa
atau pemerintah
menata kehidupan
politik dan ekonomi
ne
gara
Indonesia yang baru berdiri
, a
palagi pada awal kemerdekaan Indonesia masih harus
menghadapi kekuatan asing yang ingin menjajah kembali
Indonesia
.
B
agaimana
kehidupan bangsa Indonesia setelah bangsa asing khususnya Belanda mengakui
kedaulatan Ind
onesia sampai
memasuki masa demokrasi liberal ?
Dengan belajar melalui modul ini, kalian bisa menambah wawasan dan melihat
bagaimana perjalanan sejarah Indonesia setelah kita memproklamasikan kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945 yaiu dari awal k
emerdekaan Indonesia sampai pada masa
demokarasi liberal dalam kurun waktu (1945
-
1959), kalian akan mengetahui kondisi
kehidupan politik dan ekonomi
dan upaya
pemerintah Indonesia
dalam
menata
kehidupan politik dan ekonomi negara Indonesia
saat itu
.
Modul ini akan sangat bermanfaat bagi kalian sebagai generasi penerus bangsa
calon pemimpin masa depan yang nanti diharapkan dapat membangun Indonesia
menjadi lebih baik lagi.
kalian dapat belajar dari sejarah bagaimana bangsa Indonesia
belajar be
rdemokrasi pada masa awalnya dan bisa mengambil hikmah di tengah
kehidupan demokratis yang kita jalani saat ini. Begitu pula dengan sistem ekonomi
nasional yang diberlakukan. Penerapan kebijakan di bidang ekonomi dalam suasana
demokratis dari awal kemer
dekaan sampai pada masa demokrasi liberal tentu dapat
menjadi pem
belajaran yang positif bagi kali
a
n
dalam membangun Indonesia lebih baik.
Penasaran seperti apa perjalanan sejarah Indonesia pada masa ini ? Yuk pelajari
modul ini lebih lanjut
untuk melihat suasana dan perkembangan kehidupan politik dan
ekonom
i bangsa Indonesia pada masa a
wal kemerdekaan (1945
–
1950) sampai pada
masa Demokrasi Liberal yang berlangsung dari (1950
-
1959)
.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
Supaya pembelajaran bermakna maka yang perlu
kalian
lakukan adalah :
1.
Pastikan kalian mengerti dan memahami tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
2.
Mulailah dengan mencer
mati peta konsep pada modul ini yang memuat
konsep
-
konsep dari materi pembelajaran untuk membantu kalian
menghubungkan konsep
-
konsep yang ada selama kalian belajar.
3.
Pelajari dan p
ahami setiap materi yang diuraikan dalam modul ini
untuk
memuda
hkan
kalian
mengerjakan
latihan soal dan
evaluasi
dengan hasil yang
maksimal
.
4.
J
ika ada kata
-
kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium
sebagai gambaran makna katanya.
5.
Kerjakan soal latihan yang diberikan pada setiap akhir kegiatan pem
belajaran 1
dan 2 dan evaluasi yang diberikan setelah mempelajari modul ini secara
keseluruhan
untuk mengukur kemampuan kalian dengan jujur dan percaya diri.
6.
Jika sudah mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang ada pada
bagian akhir dari
setiap kegiatan pembelajaran dalam modul ini. Cocokkan
jawaban kalian dengan kunci jawaban yang ada. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda
terhadap materi.
Ket :
-
Setiap jawaban yang benar dari setiap soal yang kalian kerjakan diberikan
skor 1.
-
Untuk mengetahui berapa nilai dan tingkat pengusaan kalian terhadap
materi yang telah kalian pelajari setiap akhir kegiatan pembelajaran,
hitunglah jawaban kalian yang benar dan bagikan dengan jumlah soal yang
dikerjakan.
7.
Apabila nilaimu mencapai
tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Bagus. Kalian
dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran 2.
8.
Jika masih dibawah 80 % kalian harus mengulangi materi kegiatan belajar 1
terutama pada bagian yang belum dikuasai.
9.
Jangan lupa
lakukan penilaian diri seb
agai sarana refleksi atas pembelajaran
yang sudah kalian lakukan. Isi jawaban kalian dengan jujur, gunakan tanda
centang (√) pada kolom yang disediakan berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya.
Tingkat Penguasaan:
90
-
10
0 = Baik Sekali
80
–
89 = Baik
70
–
79 = Cukup
< 70 = Kurang
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
E.
Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi
2
kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama
:
Kehidupan Politik dan Ekonomi
Bangsa Indonesia pada M
asa Awal
Kemerdekaan
Kedua
:
Kehidupan Politik dan E
konomi
Bangsa Indonesia pada M
asa Demokrasi
Liberal
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
Indonesia belum dapat sepenuhnya merasakan kemerdekaan. Apalagi dengan
kembalinya Belanda ke Indonesia bersama dengan pa
sukan sekutu yang juga berada pada
kesatuan Netherlands Indiche Civil Administration (NICA). Di periode
-
periode awal
kemerdekaan, Indonesia mengalami sebuah masa transisi politik yang begitu luar biasa.
Seperti yang diketahui, berpindah dari status Negara
yang terjajah jadi negara yang
merdeka pastinya bukan hal yang gampang.
Setelah proklamasi kemerdekaan para pemimpin bangsa Indonesia terus berjuang
membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Usaha usaha yang ditempuh
yaitu dengan mengadakan
rapat PPKI pada tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945. Pada
tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengambil keputusan yang sangat penting bagi perjalanan
bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang yaitu mengesahkan UUD 1945,
memilih presiden dan wakil
presiden dan membentuk Komite Nasional Indonesia untuk
membantu presiden.
Seperti apa perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia dari
awal kemerdekaan sampai pada masa demokrasi liberal? Untuk selanjutnya akan kalian
pelajari dalam modul ini.
Bagaimana
? pasti kalian sudah tak sabar untuk mengetahui
perja
lanan sejarah Indonesia yang kita cintai ini.
Pelajari terus modul ini dengan semangat 45.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI BANGSA
INDONESIA PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menganalisis
kehidupan Politik dan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan dengan cermat dan penuh semangat serta dapat menunjukkan sikap
peduli, tanggung jawab dan Cinta t
anah air.
B.
Uraian Materi
1.
Kondisi Kehidupan Indonesia Awal Kemerdekaan
Secara politik, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan belum mapan, terjadi
ketegangan, kekacauan dan berbagai insiden. Sebab ada pihak asing yang tidak ingin
Indonesia merdeka. Raky
at Indonesia masih bentrok dengan sisa
-
sisa kekuatan Jepang
yang beralasan diminta Sekutu tetap menjaga Indonesia dalam keadaan status quo.
Indonesia juga menghadapi tentara Inggris atas nama Sekutu dan NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) atas n
ama Belanda yang datang kembali ke Indonesia dengan
membonceng Sekutu. Pemerintahan negara Indonesia memang sudah terbentuk beserta
alat kelengkapan negara tetapi masih banyak kekurangan di awal kemerdekaan.
Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerde
kaan masih belum stabil.
Mengingat ada berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa itu.
Ketidakstabilan itu disebabkan oleh faktor faktor sebagai berikut :
1)
Faktor Internal
(dari dalam), antara lain :
•
Adanya persaingan antar partai
politik yang berbeda ideologi untuk
menjadi partai
yang paling berpengaruh di Indonesia.
•
Gangguan keamanan dalam negeri yang mengancam disintegrasi bangsa
•
Bangsa Indonesia masih mencari sistem pemerintahan yang cocok sehingga
terjadi
•
perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi Parlementer.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
5
2)
Faktor Eksternal
•
Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA (Belanda) yang ingin kembali
menjajah Indonesia,menimbulkan pertempuran di berbagai daerah.
Sumber :
https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/1593/Pertempuran
-
dalam
-
Upaya
-
Perjuangan
-
Militer
-
Mempertahankan
-
Ke
merdekaan
-
Indonesia
•
Jepang memiliki status masih mempertahankan status quo pada wilayah
Indonesia
sampai Sekutu datang sehingga sering terjadi peperangan antara rakyat
Indonesia dan tentara Jepang.
Sumber:
https://tirto.id/cara
-
jepang
-
sembunyikan
-
kekalahan
-
perang
-
di
-
depan
-
rakyat
-
indonesia
-
dVgA
Seperti apa ya kondisi kehidupan Politik pada awal k
emerdekaan dan bagaimana
pemerintah menyikapi semua itu? Yuk pelajari terus modul ini ya.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
6
2.
Perkembangan Kehidupan Politik bangsa Indonesia pada
Awal Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, para pemimpin bangsa Indonesia terus
berjuang membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Perubahan dan
dinamika perjuangan bergerak sangat cepat. Indonesia memang telah merdeka tetapi
untuk dapat menj
alankan organisasi kenegaraan memerlukan perjuangan dan
pengorbanan. Dinamika perkembangan politik bangsa Indonesia pada awal
kemerdekaaan dapat kita lihat
a.
Terbentuknya Negara Indonesia
Pada tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno memimpin Sidang PPKI u
ntuk
pertamakalinya yang menghasilkan 3 keputusan penting yaitu mengesahkan UUD
1945, Memilih Presiden dan Wakil Presiden, Membentuk Komite Nasional
Indonesia. Dengan demikian Indonesia telah memenuhi syarat untuk menjadi suatu
negara.
b.
Pembentukan Ala
t Kelengkapan Negara dan pemerintahan
1)
Pembentukan Lembaga Kementrian (Departemen)
2)
Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Daerah
3)
Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
4)
Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Daerah
c.
Pembentukan Provinsi di
Seluruh Wiayah Indonesia
Pada awalnya wilayah Indonesia dibagi 8 provinsi dan mengangkat Gubernur sebagai
kepala daerah. Gubernur
-
gubenrur yang diangkat antara lain Provinsi Sumatra,
Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah,
Provinsi Sunda Kecil
( Nusa Tenggara),
Provinsi Maluku,
Provinsi Sulawesi, Provinsi Kalimantan
d.
Perubahan Fungsi KNIP
Dalam Persidangan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) di Jakarta tanggal 16
Oktober 1945, Sutan Sjahrir diminta duduk s
ebagai Ketua Badan Pekerja KNIP.
Sebagian besar anggota KNIP mengusulkan perubahan fungsi KNIP dari hanya
sebagai pembantu presiden menjadi lembaga legislatif. Hal itu didukung Moh. Hatta
yang menerbitkan Maklumat Presiden tanggal 16 Oktober 1945 tenta
ng pemberian
kekuasaan legislatif kepada KNIP. Bersama Presiden, KNIP juga ditetapkan ikut
menetapkan Garis Garis Besar Hakuan Negara.
e.
Perkembangan Keragaman Ideologi dan Partai Politik
Salah satu keputusan sidang PPKI
pada tanggal 22 Agustu
s 1945 adalah
dibentuknya
Partai
Nasional
Indonesia (PNI) Partai ini diharapkan
sebagai
wadah
persatuan
dan
pembinaan berpolitik bagi rakyat
Indonesia.
Pembentukan
partai
tunggal dengan menetapkan Partai
Nasional Indonesia (PNI) sebagai satu
satu
nya partai politik di Indonesia,
menimbulkan kritikan dan reaksi keras dari berbagai pihak karena menimbulkan
kesan adanya partai tunggal. Dalam hal pembinaan kehidupan yang demokratis, BP
KNIP mengusulkan perlu dibentuknya partai partai politik. S
etelah pembatalan
partai tunggal, pemerintah merealisasikan pembentukan partai partai politik di
Indonesia dengan dikeluarkannya maklumat No. X yang isinya antara lain
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
7
pemerintah memberi kesempatan pendirian partai partai politik dan ditandatangani
oleh wakil presiden Drs. Moh. Hatta pada tanggal 3 November 1945. Dengan
dikeluarkannya maklumat No. X itu menunjukkan bahwa negara RI yang baru
berdiri itu adalah merupakan sebuah negara Demokrasi. Setelah keluar maklumat
pemerintah tersebut, sela
njutnya bermunculan partai partai dengan berbagai latar
belakang dan ideologi.
Perlu kalian ketahui bahwa sistem multi partai di Indonesia diawali dengan
maklumat pemerintah
tanggal 3 November 1945, setelah mempertimbangkan usulan
dari Badan Pe
kerja. Pemerintah pada awal pendirian partai
-
partai politik
menyatakan bahwa pembentukan partai
-
partai politik dan organisasi politik
bertujuan untuk memperkuat perjuangan revolusi. Maklumat itu kemudian
memunculkan partai
-
partai baru.
f.
Perubahan Sistem Pr
esidensial ke Parlementer
Negara Indonesia telah terbentuk, Alat kelengkapan negara dan lembaga
pemerintahan daerahpun telah terbentuk. Namun permasalahan bangsa Indonesia
belum selesai. Para pemimpin bangsa berjuang untuk memilih sistem
pemerintahan yang paling cocok untuk bangsa Indoensia.
Sjahrir kemudian mengajukan Maklumat KNIP No. 5 tanggal 11 November 1945
yang isinya pembentukan kabinet yang bekerja kolektif yang dipimpin perdana
menteri . Perdana Menteri ditunjuk ole
h kepala negara. Format itu disetujui oleh
Presiden Soekarno. Akhirnya pada tanggal 14 November 1945 terbentuk kabinet RI
dengan Sutan Sjahrir sebagai perdana menter. Dari sinilah Indonesia mulai
mengubah sistem pemerintahan dari Presidensial ke Parleme
nter yang diawali
dengan Kabinet Syahrir.
g.
Perpindahan Ibu Kota Negara
Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibukota negara sudah semakin kacau,
pemerintah terus didesak dan diteror oleh kekuasaan asing. Oleh karena itu
pemerintah
merencanakan untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Jakarta.
Akhirnya Ibu Kota pindah ke Yogyakarta pada tanggal 14 Januari 1946.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
8
Pemilihan kota Yogyakarta sebagai ibu kota dengan beberapa alasan sebagai
berikut:
1)
Terdapat markas besar tentara
2)
Di Yogyakarta tidak dijumpai kekuatan sekutu sehingga siapapun leluasa
menunjukkan dan menyebarluaskan pernyataan kemerdekaan.
3)
Terdapat lascar Hisbullah Sabilillah dan Laskar Mataram Pimpinan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.
4)
Yog
yakarta mampu menjamin pelaksanaan perjuangan, baik secara diplomasi
maupun dengan bersenjata.
5)
Letak Yogyakarta dekat dengan Semarang dan Surakarta. Jika ada suatu
ancaman, kekuatan kedua kota tersebut dapat digerakkan.
Presiden Soekarno dan Moh. Hat
ta bersama dengan beberapa menteri pindah
ke Yogyakarta, sementara perdana menteri Sutan Sjahrir masih berkedudukan
di Jakarta untuk mengadakan hubungan dengan dunia internasional.
h.
Konflik Indonesia
–
Belanda hingga Pengakuan Kedaulatan.
Perjuang
an bangsa Indonesai setelah Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan
ternyata belum selesai. Bangsa Indonesia harus berhadapan dengan bangsa
Belanda yang berusaha untuk kembali ke Wilayah RI. Kedatangan pasukan sekutu
yang diboncengi NICA (Belanda)
menimbulkan perlawanan rakyat untuk
mempertahankan kemerdekaan. Selama kurang lebih satu tahun Inggris sebagai
bagian dari tentara Sekutu telah berhasil menduduki beberapa kota dan daerah
kemudian diserahkan kepada Belanda berdasakan kesepakatan dalam C
ivil Affair
Agreement. Untuk mendapatkan kembali daerah daerah yang diduduki, Bangsa
Indonesia menempuh jalan peperangan dan perundingan.
Upaya yang dilakukan antara lain melalui :
1)
Perundingan Linggajati
2)
Menghadapi Agresi Miter Belanda 1
3)
Perundingan Renville
4)
Menghadapi Agresi Militer Belanda II
5)
Perundingan Room Roijen
6)
Melaksanakan Konferensi Inter Indonesia sebelum mengikuti KMB
7)
Mengikuti Konferensi Meja Bundar (KMB)
Konferensi Meja Bundar (KMB)
dilaksanakan pada tanggal 23
Agustus sampai 2
November 1949 di Den Haag (Belanda). KMB digelar setelah Belanda dan Indonesia
melewati beberapa jalur diplomasi sebelumnya. Beberapa jalur diplomasi yang
dilakukan oleh Belanda dan Indonesia diantaranya perundingan Linggajati,
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
9
perjanjian
Renville, juga perjanjian Roem
-
Roijen. Dalam rangka mempercepat
penyerahan kedaulatan, pemerintah Indonesia yang kala itu diasingkan di Bangka,
bersedia mengikuti KMB. Pada tanggal 2 November 1949, persetujuan KMB berhasil
ditandatangani.
Pada akhir Desember 1949,
Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB)
,
Indonesia berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda. Naskah pengakuan
kedaulatan ditanda tangani di dua tempat yaitu di negeri Belanda dan di Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949, diadakanlah penandatanganan pengakuan
kedaulatan di neg
eri Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana
Menteri Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. AM . J.A Sassen. Sedangkan
delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta.
Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuw
ono IX dan Wakil
Tertinggi Mahkota AH.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
Penandatangan ini menegaskan kedaulatan Indonesia. Bentuk negara Indonesia pun
berubah menjadi negara serikat yakni Republik Indonesia
Serikat (RIS)
.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
10
i.
Berdirinya Republik Indonesia Serikat
Republik Indonesia (RIS) lahir atas hasil konferensi Meja Bundar (KMB) yang
dilaksanakan di Den Haag pada tanggal 2 November 1949. Pada saat itu Republik
Indonesia Serikat (RIS) terbagi
kedalam 7 negara bagian dan 9 satuan kenegaraan yang
kemudian memisahkan masing
-
masing kekuasaan daerah. Republik Indonesia Serikat
(RIS) yang berbentuk negara federal memecah belah persatuan bangsa. Pembentukan
negara
-
negara bagian yang disebut sebagai
negara
-
negara boneka sebenarnya hanyalah
siasat Belanda untuk menghancurkan kembali Republik Indonesia, namun negara
-
negara
boneka yang pada awalnya dibentuk untuk melemahkan kekuatan Republik Indonesia
justru berbalik arah dan menginginkan Republik Indon
esia Serikat (RIS) kembali ke NKRI.
j.
Pembubaran RIS dan Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
Pada Januari 1950 munculah gagasan untuk pembubaran RIS
dan hal tersebut
disikapi positif oleh negara
-
neg
ara
bagian
termasuk
Republik
Indonesia Serikat (RIS). Sayangnya
untuk kembali ke NKRI tidak
semudah
membalikan
telapak
tangan, pemerintahan Republik
Indonesia Serikat (RIS) beserta
parlemen
-
parlemen
yang
ada
didalamnya tidak memiliki hak dan
wewenang untuk
membubarkanya
karena untuk merubah bentuk
sebuah
negara
memerlukan
undang
-
undang dan tidak bertentangan dengan bentuk negara sebelumnya yaitu
Republik Indonesia Serikat (RIS). Maka dari itu dibentuklah sebuah Rancangan Undang
-
undang (RUU) yang diserahkan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik
Indonesia Serikat (RIS) tentang tata cara perubahan susunan kenegaraan yang menjadi
uu darurat nomor 11 tahun 1950 yang kemudian menjadi dasar hukum penggabungan
negara
-
negara bagian Republik Indonesia Serikat
(RIS).
Setelah
terbentuknya UU
darurat, hampir semua negara
-
negara bagian yang
dipelopori oleh Negara Madura dan Negara Jawa Timur telah bergabung ke Republik
Indonesia kecuali bagian barat dan sumatra timur. Walaupun pada awalnya dua negara
tersebut menolak untuk bergabung kembali ke
Republik Indonesia namun pada akhirnya
bergabung kembali atas usaha pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) mengajak
kedua negara bagian tersebut bergabung kembali ke NKRI dengan pemberian mandat
7 negara bagian RIS:
1.
Negara Republik Indonesia
(RI)
2.
Negara
Indonesia Timur (NIT)
3.
Negara Pasundan (distrik
federal Jakarta)
4.
Negara Jawa Timur
5.
Negara Madura
6.
Negara Sumatra Timur (NST)
7.
Negara Sumatra Selatan (NSS).
9 Satuan kenegaraan :
1.
Jawa Tengah
2.
Kalimantan Barat
3.
Dayak Besar
4.
Daerah Banjar
5.
Kalimantan
Tenggara
6.
Kalimantan Timur
7.
Bangka
8.
Belitung
9.
Riau
Presiden Soekarno menyampaikan pidato kenegaraan pada
peringatan 5 tahun kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka pada
17 Agustus 1950.(Arsip KOMPAS)
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
11
oleh Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatra Timur kep
ada Moehammad Hatta
untuk membentuk NKRI.
Pembubaran
Republik Indonesia Serikat (RIS) berlanjut diawalinya konferensi
bersama antara pemerintah Republik Indonesia Serikat, Republik Indonesia dan Negara
Indonesia Timur yang dilaksanakan pada tanggal 13
Mei 1950 untuk pertama kalinya.
▪
Kemudian konferensi kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 1950 yang menyetujui
bahwa
pembubaran
Republik Indonesia Serikat (RIS) dan pembentukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang sesuai dengan proklamasi ke
merdekaan Republik
Indonesia pada 17 Agustus 1945. Konferensi kedua tersebut tidak hanya menghasilkan
keputusan setuju atas pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tapi
juga membentuk panitia
pembentuk
Undang
-
undang Negara Kesatuan
atau kita
kenal sebgai
Undang
-
Undang
Dasar
Sementara 1950 (UUDS
1950).
Kurang
dari
delapan
bulan
masa
berlakunya, RIS berhasil
dikalahkan oleh semangat
persatuan
bangsa
Indonesia.
k.
Politik Luar Negeri
Pada awal kemerdekaan, politik luar negeri Indonesia difokuskan
pada bagaimana
memperoleh pengakuan dari negara lain atas kemerdekaannnya.
Kemudian
mencetuskan politik
BEBAS AKTIF
.
3.
Perkembangan Kehidupan Ekonomi pada Awal Kemerdekaaan
a.
Kondisi
Ekonomi
Indonesia
Awal
Kemerdekaan
Keadaan
ekonomi
Indonesia
pada
akhir
kekuasaan
Jepang
dan
pada
awal
berdirinya
Republik
Indonesia
sangat
kacau
dan
sulit.
Latar
belakang
keadaan
yang
kacau
tersebut
disebabkan
karena
:
▪
Indonesia
yang
baru
saja
merdeka
belum
memiliki
pemerintahan
yang
baik,
dimana
belum
ada
pejabat
khusus
yang
bertugas
untuk
menangani
perekonomian
Indonesia.
▪
Sebagai
negara
baru
Indonesia
belum
mempunyai
pola
dan
cara
untuk
mengatur
ekonomi
keuangan
yang
mantap.
▪
Kehidupan
ekonomi
saat
pendudukan
Jepang
memang
sudah
buruk
akibat
pengeluaran
pem
biayaan
perang
Jepang
membuat
pemerintah
baru
Indonesia
agak
sulit
untuk
bangkit
dari
keterpurukan.
▪
Kondisi
keamanan
dalam
negeri
sendiri
tidak
stabil
akibat
sering
terjadinya
pergantian
kabinet,
dimana
hal
tersebut
mendukung
ketidakstabilan
ekonomi.
▪
Polit
ik
keuangan
yang
berlaku
di
Indonesia
dibuat
di
negara
Belanda
guna
menekan
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia
bahkan
untuk
menghancurkan
ekonomi
nasional.
▪
Belanda
masih
tetap
tidak
mau
mengakui
kemerdekaan
Indonesia
dan
masih
terus
melakukan
pergolakan
politik
yang
menghambat
langkah
kebijakan
pemerintah
dalam
bidang
ekonomi.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
12
b.
Faktor
-
faktor
penyebab
kacaunya
perekonomian
Indonesia
1945
-
1950
adalah
sebagai
berikut
.
1.
Terjadi
Inflasi
yang
sangat
tinggi
Inflasi
tersebut
dapat
terjadi
disebabkan
kare
na
:
▪
Beredarnya
mata
uang
Jepang
di
masyarakat
dalam
jumlah
yang
tak
terkendali
(pada
bulan
Agustus
1945
mencapai
1,6
Milyar
yang
beredar
di
Jawa
sedangkan
secara
umum
uang
yang
beredar
di
masyarakat
mencapai
4
milyar).
▪
Beredarnya
mata
uang
cadangan
yang
d
ikeluarkan
oleh
pasukan
Sekutu
dari
bank
-
bank
yang
berhasil
dikuasainya
untuk
biaya
operasi
dan
gaji
pegawai
yanh
jumlahnya
mencapai
2,3
milyar.
▪
Republik
Indonesia
sendiri
belum
memiliki
mata
uang
sendiri
sehingga
pemerintah
tidak
dapat
menyatakan
bahwa
mata
uang
pendudukan
Jepang
tidak
berlaku.
Inflasi
terjadi
karena
di
satu
sisi
tidak
terkendalinya
peredaran
uang
yang
dikeluarkan
pemerintah
Jepang
dan
beredarnya
mata
uang
cadangan
yang
dikeluarkan
oleh
sekutu
sementara
RI
belum
memiliki
mata
uang
sendiri,
di
sisi
lain
ketersediaan
barang
menipis
bahkan
langka
di
beberapa
daerah.
Kelangkaan
ini
terjadi
akibat
adanya
blokade
ekonomi
oleh
Belanda.
Uang
Jepang
yang
beredar
sangat
tinggi
sedangkan
kemampuan
ekonomi
untuk
menyerap
uang
tersebut
masih
sangat
rendah.
Karena
inflasi
ini
kelompok
yang
paling
menderita
adalah
para
petani
sebab
pada
masa
pendudukan
Jepang
petani
merupakan
produsen
yang
paling
ba
nyak
menyimpan
mata
uang
Jepang.
Hasil
pertanian
mereka
tidak
dapat
dijual,
sementara
nilai
tukar
mata
uang
yang
mereka
miliki
sangat
rendah.
Pemerintah
Indonesia
yang
baru
saja
berdiri
tidak
mampu
mengendalikan
dan
menghentikan
peredaran
mata
uang
Jepang
tersebut
sebab
Indonesia
belum
memiliki
mata
uang
baru
sebagai
penggantinya.
Pemerintah
mengeluarkan
kebijakan
untuk
sementara
waktu
menyatakan
ada
3
mata
uang
yang
berlaku
di
wilayah
RI,
yaitu:
▪
Mata
uang
De
Javasche
Bank
▪
Mata
uang
pemerintah
Hindia
Beland
a
▪
Mata
uang
pendudukan
Jepang
Keadaan
tersebut
diperparah
dengan
diberlakukannya
uang
NICA
di
daerah
yang
diduduki
sekutu
pada
tanggal
6
Maret
1946
oleh
Panglima
AFNEI
yang
baru
(Letnan
Jenderal
Sir
Montagu
Stopford).
Uang
NICA
ini
dimaksudkan
untuk
menggantikan
uang
Jepang
yang
nilainya
sudah
sangat
turun
saat
itu.
Upaya
sekutu
tersebut
merupakan
salah
satu
bentuk
pelangaran
kesepakatan
yaitu
bahwa
selama
belum
ada
penyelesaian
politik
mengenai
status
Indonesia,
maka
tidak
ada
mata
uang
baru.
Karena
tindakan
sekutu
tersebut
maka
pemerintah
Indonesiapun
mengeluarkan
uang
kertas
baru
yaitu
Oeang
Republik
Indonesia
(ORI)sebagai
pengganti
uang
Jepang.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
13
2.
Adanya
Blokade
ekonomi
dari
Belanda
Blokade
oleh
Belanda
ini
dilakukan
dengan
menutup
(memblokir)
pintu
keluar
-
masuk
perdagangan
RI
terutama
melalui
jalur
laut
dan
pelabuhan
-
pelabuhan
penting.
Blokade
ini
dilakukan
mulai
bulan
November
1945.
Adapun
alasan
dari
pemerintah
Belanda
melakukan
blokade
ini
adalah
:
•
Mencegah
masuknya
senjata
dan
peralatan
militer
ke
Indonesia.
•
Mencegah
kelu
a
rnya
hasil
-
hasil
perkebunan
milik
Belanda
dan
milik
asing
lainnya.
•
Mencegah
/
m
elindungi
bangsa
Indonesia
dari
tindakan
-
tindakan
yang
dilakukan
oleh
bangsa
lain.
Dengan
adanya
blokade
tersebut
menyebabkan:
▪
Barang
-
barang
ekspor
RI
terlambat
terkirim.
▪
Barang
-
barang
dagangan
milik
Indonesia
tidak
dapat
di
ekspor
bahkan
banyak
barang
-
barang
ekspor
Indonesia
yang
dibumi
hanguskan.
▪
Indonesia
kekurangan
barang
-
barang
import
yang
sangat
dibutuhkan.
▪
Infl
asi
semakin
tak
terkendali
sehingga
rakyat
menjadi
gelisah.
Tujuan/harapan
Belanda
dengan
blokade
ini
adalah:
▪
Agar
ekonomi
Indonesia
mengalami
kekacauan
▪
Agar
terjadi
kerusuhan
sosial
karena
rakyat
tidak
percaya
kepada
pemerintah
Indonesia,
sehingga
pemerintah
Belanda
dapat
dengan
mudah
mengembalikan
eksistensinya.
▪
Untuk
menekan
Indonesia
dengan
harapan
bisa
dikuasai
kembali
oleh
Belanda
3.
Kekosongan
Kas
Negara
Kas
Negara
mengalami
kekosongan
karena
pajak
dan
bea
masuk
lainnya
belum
ada
sementara
pengeluaran
negara
semakin
bertambah.
Penghasilan
pemerintah
hanya
bergantung
kepada
produksi
pertanian.
Karena
dukungan
dari
bidang
pertanian
inilah
pemerintah
Indonesia
masih
bertahan,
sekalipun
keadaan
ekonomi
sangat
buruk.
C.
Upaya
Pemerinta
h
mengatasi
masalah
Ekonomi
1.
Mengatasi
Blokade
Ekonomi
Belanda
(Nica)
Upaya
pemerintah
untuk
keluar
dari
masalah
blokade
tersebut
adalah
sebagai
berikut
:
a)
Usaha
bersifat
politis,
yaitu
Diplomasi
Beras
ke
India
Pemerintah
Indonesia
bersedia
untuk
membantu
pemerintah
India
yang
sedang
ditimpa
bahaya
kelaparan
dengan
mengirimkan
500.000
ton
beras
dengan
harga
sangat
rendah.
Pemerintah
melakukan
hal
ini
sebab
akibat
blokade
oleh
Belanda
maka
hasil
panen
Indonesia
ya
ng
melimpah
tidak
dapat
dijual
keluar
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
14
negeri
sehingga
pemerintah
berani
memperkirakan
bahwa
pada
pada
musim
panen
1946
akan
diperoleh
suplai
hasil
panen
sebesar
200.000
sampai
400.000
ton.
Sebagai
imbalannya
pemerintah
India
bersedia
mengirimkan
bahan
pa
kaian
yang
sangat
dibutuhkan
oleh
rakyat
Indonesia
pada
saat
itu.
Saat
itu
Indonesia
tidak
memikirkan
harga
karena
yang
penting
adalah
dukungan
dari
negara
lain
yang
sangat
diperlukan
dalam
perjuangan
diplomatik
dalam
forum
internasional.
Adapun
keuntungan
politis
yang
diperoleh
Indonesia
dengan
adanya
kerjasama
dengan
India
ini
adalah
Indonesia
mendapatkan
dukungan
aktif
dari
India
secara
diplomatik
atas
perjuangan
Indonesia
di
forum
internasional.
b)
Mengadakan
hubungan
dagang
langsung
dengan
luar
negeri
Membuka
hubungan
dagang
langsung
ke
luar
negeri
dilakukan
oleh
pihak
pemerintah
maupun
pihak
swasta.
Usaha
tersebut
antara
lain
:
Mengadakan
kontak
dagang
dengan
perusahaan
swasta
Amerika
(Isbrantsen
Inc.).
Tujuan
dari
kontak
ini
adalah
membuka
jalur
diplomatis
ke
berbagai
negara.
Dimana
usaha
tersebut
dirintis
oleh
BTC
(
Banking
and
Trading
Corporation
)
atau
Perseroan
Bank
dan
Perdagangan,
suatu
badan
perdagangan
semi
-
pemerintah
yang
membantu
usaha
ekonomi
pemerintah,
dipimpin
oleh
Sumitro
Djojohadikus
umo
dan
Ong
Eng
Die.
Hasil
transaksi
pertama
dari
kerjasama
tersebut
adalah
Amerika
bersedia
membeli
barang
-
barang
ekspor
Indonesia
seperti
gula,
karet,
teh,
dan
lain
-
lain.
Tetapi
selanjutnya
kapal
Amerika
yang
mengangkut
barang
pesanan
RI
dan
akan
memuat
barang
ekspor
dari
RI
dicegat
dan
seluruh
muatannya
disita
oleh
kapal
Angkatan
Laut
Belanda.
Karena
blokade
Belanda
di
Jawa
terlalu
kuat
maka
usaha
diarahkan
untuk
menembus
blokade
ekonomi
Belanda
di
Sumatera
dengan
tujuan
Malaysia
dan
Singapura.
Usaha
te
rsebut
dilakukan
sejak
1946
sampai
akhir
masa
perang
kemerdekaan.
Pelaksanaan
ini
dibantu
oleh
Angkatan
laut
RI
serta
pemerintah
daerah
penghasil
barang
-
barang
ekspor.
Karena
perairan
di
Sumatra
sangatlah
luas,
maka
pihak
Belanda
tidak
mampu
melakukan
peng
awasan
secara
ketat.
Hasilnya
Indonesia
berhasil
menyelundupkan
karet
yang
mencapai
puluhan
ribu
ton
dari
Sumatera
ke
luar
negeri,
terutama
ke
Singapura.
Dan
Indonesia
berhasil
memperoleh
senjata
,
obat
-
obatan
dan
barang
-
barang
lain
yang
dibutuhkan.
Pemer
intah
RI
pada
1947
membentuk
perwakilan
resmi
di
Singapura
yang
diberi
nama
Indonesian
Office
(
Indoff
).
Secara
resmi
badan
ini
merupakan
badan
yang
memperjuangkan
kepentingan
politik
di
luar
negeri,
namun
secara
rahasia
berusaha
menembus
blokade
ekonomi
Be
landa
dengan
melakukan
perdagangan
barter.
Diharapkan
dengan
upaya
ini
mampu
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
Indonesia.
Selain
itu
juga
berperan
sebagai
perantara
dengan
pedagang
Singapura
dan
mengusahakan
pengadaan
kapal
-
kapal
yang
diperlukan.
Dibentuk
perw
akilan
kemetrian
pertahanan
di
luar
negeri
yaitu
Kementrian
Pertahanan
Urusan
Luar
Negeri
(KPULN)
yang
dipimpin
oleh
Ali
Jayengprawiro.
Tugas
pokok
badan
ini
adalah
membeli
senjata
dan
perlengkapan
angkatan
perang.
2.
Kebijakan
Pemerintahan
Menghadapi
Burukn
ya
Kondisi
Ekonomi
Indonesia
Upaya
yang
dilakukan
pemerintah
untuk
mengatasi
kondisi
ekonominya
mulai
dilakukan
sejak
Februari
1946,
adalah
sebagai
berikut.
a)
Konferensi
Ekonomi
Februari
1946
Konferensi
ini
dihadiri
oleh
para
cendekiawan,
gubernur,
dan
pejabat
lainnya
yang
bertanggungjawab
langsung
mengenai
masalah
ekonomi
di
Jawa,
yang
dipimpin
oleh
Menteri
Kemakmuran
(Darmawan
Mangunkusumo).
Tujuan
Konferensi
ini
adalah
untuk
memperoleh
kesep
akatan
dalam
menanggulangi
masalah
-
masalah
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
15
ekonomi
yang
mendesak,
seperti
:
Masalah
produksi
dan
distribusi
makanan
.
Tercapai
kesepakatan
bahwa
sistem
autarki
lokal
sebagai
kelanjutan
dari
sistem
ekonomi
perang
Jepang,
secara
berangsur
-
angsur
akan
dihapuka
n
dan
diganti
dengan
sistem
desentralisasi.
Masalah
sandang
:
Disepakati
bahwa
Badan
Pengawasan
Makanan
Rakyat
diganti
dengan
Badan
Persediaan
dan
Pembagian
Makanan
(BPPM)
yang
bertujuan
untuk
mengatasi
kesengsaraan
rakyat
Indonesia.
Badan
ini
dipimpin
oleh
Sudarsono
dibawah
pengawasan
Kementrian
Kemakmuran.
BPPM
dapat
dianggap
sebagai
awal
dari
terbentuknya
Badan
Urusan
Logistik
(Bulog).
Sementara
itu
tujuan
dibentuk
Bulog
(Februari
1946)
untuk
melarang
pengiriman
bahan
makanan
antar
karisidena
n
Status
dan
Administrasi
perkebunan
-
perkebunan
:
Keputusannya
adalah
semua
perkebunan
dikuasai
oleh
negara
dengan
sistem
sentralisasi
di
bawah
kementrian
Kemakmuran.
Sehingga
diharapkan
pendapatan
negara
dapat
bertambah
secara
signifikan
dengan
nasionalisasi
pabrik
gula
dan
perkebunan
tebu.
Konferensi
kedua
di
Solo,
6
Mei
1946
membahas
mengenai
masalah
program
ekonomi
pemerintah,
masalah
keuangan
negara,
pengendalian
harga,
distribusi,
dan
alokasi
tenaga
manusia.
Wapres
Moh.
Hatta
mengusulkan
mengenai
rehabilitasi
pabrik
gula,
dimana
gula
merupakan
bahan
ekspor
penting
sehingga
harus
dikuasai
oleh
negara.
Untuk
merealisasikan
keinginan
tersebut
maka
pada
6
Juni
1946
dibentuk
Perusahaan
Perkebunan
Negara
(PPN).
b)
Pinjaman
N
asional
Program
ini
dilaksanakan
oleh
Menteri
Keuangan
(Surachman)
dengan
persetujuan
BP
-
KNIP.
Untuk
mendukung
program
tersebut
maka
dibuat
Bank
Tabungan
Pos
,
bank
ini
berguna
untuk
penyaluran
pinjaman
nasional
untuk
meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
In
donesia
kepada
pemerintahan.
Selain
itu,
pemerintah
juga
menunjuk
rumah
gadai
untuk
memberikan
pinjaman
kepada
masyarakat
dengan
jangka
waktu
pengembalian
selama
40
tahun.
Tujuannya
untuk
mengumpulkan
dana
masyarakat
bagi
kepentingan
perjuangan,
sekaligus
untuk
menanamkan
kepercayaan
rakyat
pada
pemerintah
RI.
Rakyat
dapat
meminjam
jika
rakyat
mau
menyetor
uang
ke
Bank
Tabungan
Pos
dan
rumah
-
rumah
pegadaian.
Usaha
ini
mendapat
respon
yang
besar
dari
rakyat
terbukti
dengan
besar
pinjaman
yang
ditawarkan
pad
a
bulan
Juli
19
46
sebesar
Rp.
1.000.000.000,00
,
pada
tahun
pertama
berhasil
dikumpulkan
uang
sejumlah
Rp.
500.000.000,00.
Kesuksesan
yang
dicapai
menunjukkan
besarnya
dukungan
dan
kepercayaan
rakyat
kepada
Pemerintah
RI.
c)
Pembentukan
Planning
Board
(Badan
Perancang
Ekonomi)
19
Januari
1947.
Badan
ini
dibentuk
atas
usul
dari
menetri
kemakmuran
AK.
Gani.
Badan
ini
merupakan
badan
tetap
yang
bertugas
membuat
rencana
pembangunan
ekonomi
untuk
jangka
waktu
2
sampai
3
tahun
yang
akhirnya
disepakati
Rencan
a
Pembangunan
Sepuluh
Tahun.
Inti
rencana
ini
adalah
agar
Indonesia
membuka
diri
terhadap
penanaman
modal
asing
dan
melakukan
pinjaman
baik
ke
dalam
maupun
ke
luar
negeri.
Untuk
membiayai
rencana
pembangunan
ekonomi
tersebut
pemerintah
membuka
diri
ter
hadap
penanaman
modal
asing,
mengerahkan
dana
masyarakat
melalui
pinjaman
nasional,
melalui
tabungan
masyarakat,
serta
melibatkan
badan
-
badan
swasta
dalam
pembangunan
ekonomi.
Dan
untuk
menampung
dana
tersebut
dibentuk
Bank
Pembangunan.
Perusahaan
patungan
(merger)
diperkenankan
berdiri
sementara
itu
tanah
partikelir
dihapuskan.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
16
Perkembangannya
April
1947
badan
ini
diperluas
menjadi
Panitia
Pemikir
Siasat
Ekonomi
yang
bertugas
mempelajari,
mengumpulkan
data,
dan
memberikan
saran
kepada
pemerintah
dalam
merencanakan
pembangunan
ekonomi
dan
dalam
rangka
melakukan
perundingan
dengan
pihak
Belanda.
Rencana
tersebut
belum
berhasil
dilaksanakan
dengan
baik
karena
situasi
politik
dan
militer
yang
tidak
memungkinkan,
yaitu
Agresi
Militer
Belanda
I
dan
Perjanjian
Linggarjati
yang
menyebabkan
sebagian
besar
wilayah
Indonesia
yang
memiliki
potensi
ekonomi
jatuh
ke
tangan
Belanda
dan
yang
tersisa
sebagian
besar
tergolong
sebagai
daerah
miskin
dan
berpenduduk
padat
(Sumatera
dan
Jawa).
Hal
tersebut
di
tambah
dengan
adanya
Pemberontakan
PKI
dan
Agresi
mIliter
Belanda
II
yang
mengakibatkan
kesulitan
ekonomi
semakin
memuncak.
d)
Rekonstruksi
dan
Rasionalisasi
Angkatan
Perang
(Rera)
1948
Program
ini
bertujuan
untuk
mengurangi
beban
negara
dalam
bidang
ekonomi,
selain
meningkatkan
efisiensi.
Rasionalisasi
meliputi
penyempurnaan
administrasi
negara,
angkatan
perang,
dan
aparat
ekonomi.
Sejumlah
angkatan
perang
dikurangi
secara
drastis
untuk
mengurangi
beban
negara
di
bidang
ekonomi
dan
meningkatkan
effisi
ensi
angkatan
perang
dengan
menyalurkan
para
bekas
prajurit
pada
bidang
-
bidang
produktif
dan
diurus
oleh
kementrian
Pembangunan
dan
Pemuda.
Rasionalisasi
yang
diusulkan
oleh
Mohammad
Hatta
diikuti
dengan
intensifikasi
pertanian,
penanaman
bibit
unggul,
dan
peningkatan
peternakan.
e)
Rencana
Kasimo
(Kasimo
Plan)
Program
ini
disusun
oleh
Menteri
Urusan
Bahan
Makanan
I.J.Kasimo.
Program
ini
berupa
Rencana
Produksi
Tiga
tahun
(1948
-
1950)
mengenai
usaha
swasembada
pangan
dengan
beberapa
petunjuk
pelaksanaan
yang
praktis.
Inti
dari
Kasimo
Plan
adalah
untuk
meningkatkan
kehidupan
rakyat
dengan
menigkatkan
produksi
bahan
pangan.
Rencana
Kasimo
ini
adalah
:
•
Menanami
tanah
kosong
(tidak
terurus)
di
Sumatera
Timur
seluas
281.277
HA
•
Melakukan
intensifikasi
di
Jawa
dengan
menanam
bibit
unggul
•
Pencegahan
penyembelihan
hewan
-
hewan
yang
berperan
penting
bagi
produksi
pangan.
•
Di
setiap
desa
dibentuk
kebun
-
kebun
bibit
•
Transmigrasi
bagi
20
juta
penduduk
Pulau
Jawa
dipindahkan
ke
Sumatera
dalam
jangka
waktu
10
-
15
tahun.
f)
Persatuan
Tenaga
Ekonomi
(PTE)
Organisasi
yang
dipimpin
B.R
Motik
ini
bertujuan
untuk
:
•
Menggiatkan
kembali
partisipasi
pengusaha
swasta,
agar
pengusaha
swasta
memperkuat
persatuan
dan
mengembangkan
perekonomian
nasional.
•
Menggalang
dan
Melenyapkan
indivi
dualisasi
di
kalangan
organisasi
pedagang
sehingga
dapat
memperkokoh
ketahanan
ekonomi
bangsa
Indonesia.
Meskipun
usaha
PTE
didukung
pemerintah
dan
melibatkan
dukungan
dari
pemerintah
daerah
namun
perkembangannya
PTE
tidak
dapat
berjalan
baik
dan
hanya
mam
pu
didirikan
Bank
PTE
di
Yogyakarta
dengan
modal
awal
Rp.
5.000.000,00.
Kegiatan
ini
semakin
mengalami
kemunduran
akibat
Agresi
Militer
Belanda.
Selain
PTE,
perdagangan
swasta
lainnya
juga
membantu
usaha
ekonomi
pemerintah
adalah
Banking
and
Trading
Corpor
ation
(Perseroan
Bank
dan
Perdagangan).
Mengaktifkan
kembali
Gabungan
Perusahaan
Perindustrian
dan
Perusahaan
Penting,
Pusat
Tembakau
Indonesia,
Gabungan
Saudagar
Indonesia
Daerah
Aceh
(GASIDA)
dalam
rangka
memperbaiki
ekonomi
Indonesia.
g)
Oeang
Republik Indonesia (ORI)
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
17
Melarang
digunakan
mata
uang
NICA
dan
yang
lainnya
serta
hanya
boleh
menggunakan
Oeang
Repoeblik
Indonesia
(ORI)
dikeluarkan
oleh
Pemerintah
Republik
Indonesia
berdasarkan
UU
No.
17
tahun
1946
yang
dikeluarkan
pada
tanggal
1
Oktober
1946.
Mengenai
pertukar
an
uang
Rupiah
Jepang
diatur
berdasarkan
UU
No.
19
tahun
1946
tanggal
25
Oktober
1946.
Sumber:
https://tirto.id/duel
-
mata
-
uang
-
republik
-
vs
-
mata
-
uang
-
nica
-
czdN
Tanggal
25
Oktober
selanjutnya
dijadikan
sebagai
hari
keuangan.
Adapun
kebijakan
penyetaraan
mata
uang
adalah
sebagai
berikut.
a.
Di
Jawa,
Lima
puluh
rupiah
(Rp.
50,00)
uang
Jepang
disamak
an
dengan
satu
rupiah
(Rp.
100,00)
ORI
dengan
perbandingan
1:5.
b.
Di
Luar
Jawa
dan
Madura,
Seratus
rupiah
(Rp.
100,00)
uang
Jepang
sama
dengan
satu
rupiah(Rp.
1,00)
ORI
dengan
perbandingan
1:10.
c.
Setiap
sepuluh
rupiah
(Rp.
10,00)
ORI
bernilai
sama
dengan
e
mas
murni
seberat
5
gram.
Mengenai
pengaturan
nilai
tukar
uang
ORI
dengan
valuta
asing
(nilai
kurs
mata
uang
ORI
di
pasar
valuta
asing)
sebenarnya
dipegang
oleh
Bank
Negara
yang
sebelumnya
telah
dirintis
bentuk
prototipenya
yaitu
dengan
pembentukan
Bank
Rakyat
Indonesia
(Shomin
Gin
ko).
Namun
tugas
tersebut
pada
akhirnya
dijalankan
oleh
Bank
Negara
Indonesia
(Bank
Negara
Indonesia
1946)
yang
dipimpin
oleh
Margono
Djojohadikusumo.
Bank
ini
merupakan
bank
umum
milik
pemerintah
yang
tujuan
awal
didirikannya
adalah
untuk
melaksanakan
koo
rdinasi
dalam
pengurusan
bidang
ekonomi
dan
keuangan.
BNI
didirikan
pada
1
November
1946.
Meskipun
begitu
usaha
pemerintah
untuk
menjadikan
ORI
sebagai
satu
-
satunya
mata
uang
nasional
tidak
tercapai
karena
terpecah
-
pecahnya
wilayah
RI
akibat
perundingan
Indonesia
-
Belanda.
Sehingga
di
beberapa
daerah
mengeluarkan
mata
uang
sendiri,
yang
berbeda
dengan
ORI,
seperti
URIPS
(Uang
Republik
Propinsi
Sumatera)
di
Sumatera,
URIBA
(Uang
Republik
Indonesia
Baru)
di
Aceh,
URIDAB
(Uang
Republik
Indonesia
Banten)
di
B
anten
dan
Palembang.
Upaya
-
upaya
pemerintah
Indonesia
tersebut
dilakukan
dalam
upaya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
rakyat
Indonesia
meskipun
Belanda
masih
belum
pergi
dari
Indonesia.
Kalian sudah memahami
kondisi kehidupan politik dan ekonomi bangs
a
Indonesia
pada awal kemerdekaan
? Semoga apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam
mengatasi permasalahan politik dan ekonomi bangsa Indonesia menginspirasi
kalian jika nanti menjadi seorang peminpin dalam mengambil kebijakan kebijakan
untuk membuat kehidupan Indonesia menjadi lebih baik
.
C.
Rangkuman
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
18
1.
Di periode
-
periode awal kemerdekaan, Indonesia mengalami sebuah masa
transisi politik yang begitu luar biasa. Seperti yang diketahui, berpindah dari
status Negara yang terjajah jadi Negara yang merdeka.
2.
Secara politik, keadaan Indonesia di
awal kemerdekaan belum mapan, terjadi
ketegangan, kekacauan dan berbagai insiden. Sebab ada pihak asing yang tidak
ingin Indonesia merdeka. Rakyat Indonesia masih bentrok dengan sisa
-
sisa
kekuatan Jepang yang beralasan diminta Sekutu tetap menjaga Indonesi
a dalam
keadaan status quo. Indonesia juga menghadapi tentara Inggris atas nama Sekutu
dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) atas nama Belanda yang
datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu.
3.
Kondisi politik Indonesia pada masa awal
kemerdekaan masih belum stabil,
banyak peristiwa yang terjadi
yang membawa perubahan
perubahan dan
mempengaruhi
perkembangan
negara pada masa awal kemerdekaan.
Ketidakstabilan politik dipengaruhi oleh factor internal dan Faktor eksternal.
4.
Pada mas
a awal kemerdekaan terjadi perubahan system pemerintahan dari
Sistem presidensial menjadi system Parlementer.
5.
Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan dapat dikategorikan pada
periode sebagai berikut:
➢
18 Agustus 1945
–
27 Desember 1949
Terjadinya penyimpangan pada UUD 1945 untuk sistem pemerintahan dari
Presidentil jadi Parlementer. Stabilitas politik di periode ini jadi bermasalah
karena belum terdapat konstitusi yang mengikat.
➢
27 Desember 1949
–
17 Agustus 1950
Terdapat p
ernyimpangan dalam bentuk Negara kesatuan jadi Negara serikat.
Akan tetapi hal tersebut tidak berjalan dengan lama karena para pemimpin
Indonesia kala itu menyadari kesalahan yang terjadi. Hingga kemudian pada
akhirnya Indonesia kembali menjadi Negara ber
bentuk kesatuan. Akan tetapi
keadaan Negara masih cukup labil.
6.
Keadaan
ekonomi
Indonesia
pada
akhir
kekuasaan
Jepang
dan
pada
awal
berdirinya
Republik
Indonesia
sangat
kacau
dan
sulit.
Negara
yang
baru
saja
didirikan
harus
mewarisi
kekacauan
perekonomia
n
yang
teramat
parah.
Pemerintahan
yang
baru
saja
terbentuk
belum
didukung
pejabat
yang
ahli
dalam
menangani
masalah
perekonomian.
7.
Pada
masa
awal
kemerdekaan,
tingkat
perekonomian
Indonesia
berada
pada
titik
terendah
karena
peredaran
mata
uang
yang
ti
dak
terkendali
(hyperinflasi),
adanya
blockade
ekonomi
oleh
Belanda
dan
kosongnya
kas
negara.
8.
Meskipun
kondisi
perekonomian
Indonesia
tidak
stabil
,
pemerintah
Indonesia
telah
berupaya
dengan
mengambil
beberapa
langkah
dan
kebijakan
dalam
mengatasi
ma
salah
ekonomi
dan
menata
perekonomian
pada
awal
kemerdekaaan
Indonesia.
D.
Penugasan Mandiri
Untuk menguatkan pemahaman kalian terhadap materi
yang telah dipelajari cari dan gali informasi tentang
Pembentukan Pemerintah Darurat Indonesia (PDRI) dan
Peranannya terhadap
kelangsungan pemerintahan
Republik Indonesia pada awal kemerdekaan.
Untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kalian
dapat mencari referensi lain dari artikel, surat kabar,
jurnal ataupun internet untuk menyelesaikan tugas ini.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
19
E.
Latihan Soal
1.
Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada
masa awal kemerdekaan belum stabil.
Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal
kemerdekaan, kecuali...
A.
Pertentangan antar partai
B.
Terjadinya bentrokan antar etnis
C.
Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali
D.
Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan
E.
Munculnya gangguan keamanan dalam negeri
2.
Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai
pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3
November 1945, Indones
ia merencanakan satu partai tunggal yaitu...
A.
Masyumi
D.
PKI
B.
PNI
E.
NU
C.
PSI
3.
Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk
penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD
1945. Sejak tanggal 14
November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan...
A.
Parlementer
B.
Presidensial
C.
Liberalisme
D.
Terpimpin
E.
Aristokrasi
4.
Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai
Sosialis untuk menghidupkan ben
tuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal
ini dilakukan dengan alasan...
A.
agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat
B.
sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia
C.
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
D.
mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang
E.
permintaan dari Presiden Soekarno.
5.
Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial
menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system
pemerintah
an dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah...
A.
Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia
B.
Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis.
C.
Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan
D.
Mempermudah perun
dingan dengan Belanda
E.
Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar
6.
Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau.
Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
20
dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Me
nteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta
untuk...
A.
menghadapi terror Belanda
B.
menjalankan roda pemerintahan dari pusat
C.
mengadakan hubungan dengan luar negeri
D.
menghimpun kekuatan menghadapi Belanda
E.
menciptakan pemerintahan tandingan
7.
Kondisi kehidupan ekono
mi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil.
Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor
penyebab antara lain...
A.
Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian .
B.
Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia
C.
Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda
D.
Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian
E.
Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia
8.
Kondisi kehidupan ekonomi pada
masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi
inflasi.Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh...
A.
Indonesia belum memiliki mata uang yang sah
B.
Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali
C.
Tentara Jepang masih menguasai
sebagian besar sector ekonomi
D.
Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah.
E.
Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda
9.
Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa
awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa
Indonesia dalam melakukan perbaikan
ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ...
A.
Menaikkan pajak dan bea Cukai
B.
Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor
C.
Mengisi kas pemerintah yang kosong
D.
Mengedarkan uang secara besar besaran.
E.
Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI)
10.
Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal
kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia
mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ...
A.
M
enyelenggarakan pinjaman Nasional
B.
Menasionalisasi De Javasche Bank
C.
Membuat kebijakan Gunting Syafruddin
D.
Mendevaluasi mata uang rupiah
E.
Sistim ekonomi Gerakan Benteng
Kunci Jawaban dan Pembahasan
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21
No.
Kunci
Jawaban
Pembahasan
1.
B
Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan
belum stabil.
Hal ini disebabkan karena pada
masa awal kemerdekaan,
terjadi p
ertentangan antar partai
,
gangguan dari Belanda yang ingin
berkuasa kembali
,
munculnya kesulitan ekonomi dan keua
ngan
dan
munculnya gangguan keamanan dalam negeri
.
2.
C
Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah
mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat
pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia
merencanakan satu
partai tunggal yaitu PNI
.
3.
A
Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan
suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD
1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem
pemerintahan Pa
rlementer.
4.
D
Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang
berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan
dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan mengikuti
arus perpolitikan
Indonesia yang mulai berkembang
.
5.
E
Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari
presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan
perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada
awal
kemerdekaan adalah Demokrasi bisa segera ditegakkan secara
benar
.
6.
C
Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin
kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada
saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana
Menteri Sjahrir masih
berkedudukan di Jakarta untuk mengadakan hubungan dengan luar
negeri
.
7.
C
Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan
tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami
kekacauan, salah satu factor
penyebab antara lain adanya Blokade
ekonomi oleh Belanda
.
8.
B
Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil
karena terjadi inflasi.Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan
disebabkan oleh Peredaran mata uang Jepang yang
belum terkendali
.
9.
E
Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi
pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam
melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan
dengan cara mengeluarkan mata uang se
ndiri (ORI)
.
10.
A
Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada
masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah
Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal
Kemerdekaan adalah ...
Menyelenggarakan pinjaman Nasional.
F.
Penilaian Diri
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
22
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke
pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
No.
PERNYATAAN
PENILAIAN
Ya
Tidak
1
Saya
sangat
senang
belajar
sejarah
megenai
perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan.
2
Saya
mampu menjelaskan
Kondisi kehidupan politik
bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan
3.
Saya mampu menjelaskan faktor factor
yang
mempengaruhi kondisi ketidakstabilan kehidupan
politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan
4.
Saya mampu
menganalisis mengapa terjadi perubahan
sistem pemerintahan dari presidensial menjadi
parlementer pada masa awal kemerdekaan
5.
Saya
mampu menganalisis mengapa pada awal
kemerdekaan banyak berdiri partai partai politik.
6.
Saya mampu menjelaskan mengenai penyerahan
kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia
7.
Saya mampu menganalisis latar belakang berdirinya RIS
8.
Saya mampu menjelaskan pembubaran RIS dan kembali
ke negara Kesatuan RI
9
Saya mampu
menjelaskan Kondisi kehidupan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan
10.
Saya mampu menganalisis factor factor penyebab
ketidakstabilan perekonomian Indonesia pada masa awal
kemerdekaan.
11.
Saya mampu menguraikan langkah langkah
atau
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam
mengatasi masalah ekonomi dan menata perekonomian
Indonesia pada masa awal kemerdekaan
12
Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan
semangat
13
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari
mempelajari
modul yang membahas mengenai perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada
masa awal kemerdekaan.
14
Saya dapat mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah
Indonesia pada masa awa
l kemerdekaan dalam menata
kehidupan politik dan ekonomi Indonesia.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
23
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI LIBERAL
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian mampu menganalisis
kehidupan Politik dan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal dengan cermat dan penuh semangat serta dapat menunjukkan sikap peduli,
tanggung jawab dan Cint
a tanah air.
B.
Uraian Materi
Hallo siswa siswa hebat calon pemimpin masa depan. Bagaimana kabar kalian? Tetap
semangat ya belajar sejarah. Pada pembelajaran kali ini kalian akan membahas mengenai
Indonesia pada masa demokrasi liberal. Masa
demokrasi liberal adalah masa dimana
sistem parlementer Indonesia masih mencontoh sistem parlementer barat yang dibentuk
setelah dibubarkannya Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1950. Masa ini
ditandai dengan tumbuh suburnya partai politik dan ber
lakunya kabinet parlementer.
Indonesia sebagai “negara baru” harus banyak belajar dalam berbagai hal, sehingga
negara semakin kuat.
Setelah berakhirnya pemerintahan RIS pada 1950, pemerintahan Republik Indonesia
masih melanjutkan model demokrasi parlemente
r yang liberal. Kabinet dipimpin oleh
seorang perdana menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen. Presiden hanya
berkedudukan sebagai kepala negara.
Pada kurun waktu 1950 sampai 1959, kembali terjadi silih berganti kabinet. Kabinet
jatuh bangun karena m
unculnya mosi tidak percaya dari partai relawan. DIsamping itu,
terjadi perdebatan dalam konstituante yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan.
Seperti apa perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada
masa demokrasi liberal? Yu
k pelajari terus modul ini dengan penuh semangat.
1.
Perkembangan Kehidupan Politik Masa Demokrasi Liberal
Tahukah kalian, bahwa periode antara tahun 1950
-
1959 dalam sejarah Indonesia
disebut sebagai sistem Demokrasi Palementer yang memperlihatkan semangat
belajar
berdemokrasi. Oleh karena itu, sistem pemerintahan yang dibangun mengalami kendala
yang mengakibatkan jatuh bangun kabinet. Periode ini disebut oleh Wilopo, salah
seorang Perdana Menteri di era tersebut (1952
-
1953) sebagai zaman pemerintahan
parta
i
-
partai. Banyaknya partai
-
partai dianggap sebagai salah satu kendala yang
mengakibatkan kabinet/ pemerintahan tidak berusia panjang dan silih berganti.
Ketika pemerintahan Republik Indonesia Serikat dibubarkan pada Agustus 1950,
RI kembali menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan bentuk
pemerintahan diikuti pula perubahan undang
-
undang dasarnya dari Konstitusi RIS ke
UUD Sementara 1950. Perubahan ke UUD sementara ini membawa Indonesia memasuki
masa Demokrasi Liberal. Masa Demokrasi Liberal di
Indonesia memiliki ciri banyaknya
partai politik yang saling berebut pengaruh untuk memegang tampuk kekuasaan. Hal
tersebut membawa dampak terganggunya
stabilitas
nasional di berbagai bidang
kehidupan.
Pada era Demokrasi Liberal yang berlangsung dari 1950
-
1959 ada tujuh kabinet
yang memegang pemerintahan, sehingga hampir setiap tahun terjadi pergantian kabinet.
Jatuh bangunnya kabinet ini membuat program
-
program kabinet tidak dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kondisi inilah yang menyebabkan stabilit
as
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
24
nasional baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan keamanan terganggu. Pada era ini juga,
Indonesia menjalankan pemilihan umum pertama yang diikuti oleh banyak partai politik.
Pemilu 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia. Pemilu ini
di
laksanakan untuk memilih anggota Parlemen dan anggota Konstituante. Konstituante
diberi tugas untuk membentuk UUD baru menggantikan UUD sementara. Sayangnya
beban tugas yang diemban oleh Konstituante tidak dapat diselesaikan. Kondisi ini
menambah kisruh si
tuasi politik pada masa itu sehingga mendorong Presiden Soekarno
untuk mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Dekrit tersebut membawa
Indonesia mengakhir masa demokrasi parlementer dan memasuki Demokrasi Terpimpin.
Terkait dengan pembahasan menge
nai perkembangan politik pada masa
demokrasi li
beral akan diuraikan mengenai sistem pemerintahan, si
stem kepartaian dan
Pelaksanaan Pemilu I tahun 1955
a.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Liberal
Indonesia sampai dengan tahun 1950an telah menjalankan dua sistem
pemerintahan yang berbeda, yaitu sistem presidensial dan sistem parlementer. Tidak
sampai satu tahun setelah kemerdekaan, sistem pemerintahan presidensial digantikan
dengan sistem pemerintah
an parlementer. Hal ini ditandai dengan pembentukan kabinet
parlementer pertama pada November 1945 dengan Syahrir sebagai perdana menteri.
Sejak saat itulah jatuh bangun kabinet pemerintahan di Indonesia terjadi. Namun
pelaksanaan sistem parlementer ini ti
dak diikuti dengan perubahan UUD. Baru pada masa
Republik Indonesia Serikat pelaksanaan sistem parlementer dilandasi oleh Konstitusi,
yaitu Konstitusi RIS. Begitu juga pada masa Demokrasi Liberal, pelaksanaan sistem
parlementer dilandasi oleh UUD Sementara
1950 atau dikenal dengan Konstitusi Liberal.
Ketika Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, UUD yang digunakan
sebagai
landasan hukum Republik Indonesia bukan kembali UUD 1945, sebagaimana yang
ditetapkan oleh PPKI pada awal kemerdekaan, namun menggunakan UUD Sementar
a
1950.
S
alah satu ciri yang nampak dalam masa ini adalah kerap kali terjadi penggantian
kabinet.
Mengapa sering kali terjadi pergantian kabinet? Hal ini terutama disebabkan
adanya perbedaan kepentingan diantara partai
-
partai yang ada. Perbedaan diantara
partai
-
partai tersebut tidak pernah dapat terselesaikan dengan baik sehingga dari tahun
1950 sampai
tahun 1959 terjadi silih berganti kabinet. mulai Kabinet Natsir (Masyumi)
1950
-
1951; Kabinet Sukiman (Masyumi) 1951
-
1952; Kabinet Wilopo (PNI) 1952
-
1953;
Kabinet Ali Sastroamijoyo I (PNI) 1953
-
1955; Kabinet Burhanuddin Harahap (Masyumi)
1955
-
1956; Kabine
t Ali Sastroamijoyo II (PNI) 1956
-
1957 dan Kabinet Djuanda (Zaken
Kabinet) 1957
-
1959.
Pelaksanaan Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal
Tahun 1950
-
1959 merupakan masa memanasnya partai
-
partai politik pada
pemerintahan Indonesia. Pada masa ini
terjadi pergantian kabinet, partai
-
partai politik
terkuat mengambil alih kekuasaan. PNI dan Masyumi merupakan partai yang terkuat
dalam DPR (Parlemen).
Dalam waktu lima tahun (1950
-
1955) PNI dan Masyumi secara
Pada masa demokrasi liberal Pemerintahan Republik Indonesia
dijalankan oleh suatu dewan menteri (kabinet) yang dipimpin oleh
seorang perdana menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen
(DPR).
Kabinet dis
usun menurut perimbangan kekuatan kepartaian
dalam parlemen dan sewaktu
-
waktu dapat dijatuhkan oleh wakil
-
wakil partai dalam parlemen Presiden hanya sebagai lambang
kesatuan.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
25
bergantian memegang hegemoni poltik dalam em
pat kabinet yang pernah berlaku.
Adapun susunan kabinetnya sebagai berikut;
1.
Kabinet
Natsir
(6
September
1950
-
21
Maret
1951)
Formasi
Kabinet
Natsir
. Foto: Wikipedia
Kabi
n
et ini dilantik pada tanggal 7
September 1950 dengan Mohammad Natsir dari
Partai Masyumi sebagai perdana menteri. Kabinet Natsir merupakan koalisi yang
dipimpin oleh partai Masyumi bersama dengan PNI. Kabinet ini memiliki struktur yang
terdiri dari tokoh
–
tokoh terkenal duduk di dalamn
ya, seperti Sri Sultan
Hamengkubuwono IX, Mr.Asaat, Ir.Djuanda, dan Prof Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo.
Program
pokok
dari
Kabinet
Natsir
adalah:
•
Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
•
Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan
pemerintahan.
•
Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.
•
Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
•
Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, kabinet Natsir mendapatkan tugas utama yaitu
proses integrasi Iri
an Barat. Akan tetapi, Kabinet Natsir kemudian mendapatkan kendala
yaitu pada masa kabinet ini terjadi banyak pemberontakan seperti: Gerakan DI/TII,
Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Kabinet Natsir memiliki keberhasil
an dalam upaya perundingan antara Indonesia
-
Belanda untuk pertama kalin
ya mengenai masalah Irian Barat.
Dalam bidang ekonomi
kabinet ini memperkenalkan sistem ekonomi Gerakan Benteng
yang direncanakan oleh
Menteri Ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo. Program
ini bertujuan untuk mengubah
struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi
Indonesia).
2.
Kabinet
Sukiman
(27
April
1951
–
3
April
1952)
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
26
Setelah Kabinet Natsir mengembalikan mandatnya pada presiden,
presiden menunjuk
Sartono (Ketua PNI) menjadi formatur, namun gagal, sehingga ia mengembalikan
mandatnya kepada presiden setelah
bertugas selama 28 hari (28 Maret
-
18 April 1951). Presiden Soekarno
kemudian
menunjukan
Sidik
Djojosukatro dari PNI dan Soekima
n
Wijosandjojo dari Masyumi sebagai
formatur dan berhasil membentuk
kabinet
koalisi
Masyumi
-
PNI.
Kabinet ini terkenal dengan nama
Kabinet Soekiman
-
Soewirjo.
Formasi
Kabinet
Sukiman
. Foto:
Kabinet ini mengutamakan skala
prioritas
terhadap
peningk
atan
keamanan dan ketentraman negara.
RMS. dan lainnya. Akan tetapi kabinet ini kemudian mengalami sandungan setelah
parlemen mendengar bahwa kabinet ini menjalin kerja sama dengan blok barat, yaitu
Amerika Serikat.
Program
pokok
dari
Kabinet
Soekiman
adalah:
1.
Menjamin keamanan dan ketentraman
2.
Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar
sesuai dengan kepentingan petani.
3.
Mempercepat persiapan pemilihan umum.
4.
Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif
serta memasukkan Irian Barat
ke dalam wilayah RI secepatnya.
5.
Menyiapkan undang
–
undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja
sama, penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh.
Kabinet Sukiman ditenggarai melakukan Pertukaran Not
a Keuangan antara
Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar
Amerika Serikat Merle
Cochran m
engenai pemberian bantuan ekonomi dan militer dari pemerintah
Amerika kepada Indonesia berdasarkan ikatan
Mutual Security Act
(MSA).
MSA sendiri kemu
dian dinilai mengkhianati politik luar negeri bebas dan aktif
Indonesia karena menerima MSA sama saja dengan ikut serta dalam kepentingan
Amerika. Tindakan Kabinet Sukiman tersebut dipandang telah melanggar politik luar
negara Indonesia yang bebas aktif ka
rena lebih condong ke blok barat bahkan dinilai
telah memasukkan Indonesia ke dalam blok barat.
Kabinet Sukiman sendiri memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan militer
dan kurang prograsif menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sulawesi Selatan. Parlemen pada akhirnya menjatuhkan mosi tidak percaya kepada
Kabinet Sukiman. Sukiman
kemudian harus mengembalikan mandatnya kepada
Presiden Sukarno
.
3.
Kabinet
Wilopo
(3
April
1952
–
3
Juni
1953)
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
27
Formasi
Kabinet
Wilopo
. Foto: Wikipedia
Pada tanggal 1 Maret 1952, Presiden Soekarno
Wilopo dari PNI sebagai formatur.
Setelah bekerja selama dua minggu berhasil dibentuk kabinet baru di bawah
pimpinan Perdana Mentari Wilopo, sehingga bernama Kabinet Wilopo. Kabinet ini
mendapat dukungan dari PNI, Masyumi, dan PSI.
Program
pokok
dari
Kabi
net
Wilopo
adalah:
1.
Program
dalam
negeri
:
a.
Menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante, DPR,
dan DPRD
b.
Meningkatkan kemakmuran rakyat,
c.
Meningkatkan pendidikan rakyat, dan
d.
Pemulihan stabilitas keamanan negara
2.
Program
luar
negeri:
a.
Penyelesaian masalah hubungan Indonesia
-
Belanda,
b.
Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta
c.
Menjalankan politik luar negeri yang bebas
-
aktif.
Dalam menjalankan tugasnya Kabinet Wilopo menghadapi krisis ekonomi,
defisit kas negara, dan
meningkatnya tensi gangguan keamanan yang disebabkan
pergerakan gerakan sparatis yang progresif. Ketimpangan Jawa dan luar Jawa
membuat terjadi gelombang ketidakpuasan di daerah yang memperparah kondisi
politik nasional.
Kabinet Wilopo juga harus menghada
pi konflik 17 Oktober 1952 yang
menempatkan TNI sebagai alat sipil dan munculnya masalah intern dalam TNI
sendiri. Konflik semakin diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan
kebijakan Kolonel Gatot Subroto dalam usahanya memulihkan keamanan di Sulawes
i
Selatan
Munculnya
Peristiwa
Tanjung
Morawa
mengenai persoalan tanah perkebunan
di Sumatera Timur (Deli), Peristiwa Tanjung Morawa merupakan peristiwa
bentrokan antara aparat kepolisian dengan para petani liar yang di dukung PKI
mengenai persoalan tanah
perkebunan di Sumatera Timur (Deli). Akibat peristiwa
Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap
kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden
pada tanggal 2 Juni 1953.
4.
Kabinet
Ali
Sastroamijoyo
I
(31
Juli
1953
–
12
Agustus
1955)
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
28
Kabinet Ali Sastroamidjojo yang terbentuk pada 31 Juli 1953 merupakan kabinet ke
-
empat yang dibentuk selama Masa Demokrasi Liberal. Kabinet ini mendapatkan
dukungan banyak partai di
Parlemen, termasuk Partai Nahdlatul Ulama (NU). Kabinet
ini diketuai oleh PM. Ali Sastroamijoyo dan Wakil PM. Mr. Wongsonegoro dari Partai
Indonesia Raya (PIR).
Program
pokok
dari
Kabinet
Ali
Sastroamijoyo
I:
1.
Meningkatkan keamanan dan
kemakmuran
2.
Menyelenggarakan Pemilu dengan segera
3.
Pembebasan Irian Barat secepatnya
4.
Pelaksanaan politik bebas
-
aktif
5.
Peninjauan kembali persetujuan KMB.
6.
Penyelesaian pertikaian politik.
Dalam menjalankan fungsinya, kabinet ini berhasil melakukan suatu presta
si yaitu:
•
Merampungkan persiapan pemilu yang akan diselenggarakan 29 September 1955
•
Menyelenggarakan Konferensi Asia
-
Afrika (KAA) pada tahun 1955
Konferensi Asia
-
Afrika pada tahun 1955 memiliki pengaruh dan arti penting bagi
solidaritas dan perjuangan keme
rdekaan bangsa
-
bangsa Asia
-
Afrika dan juga
membawa akibat yang lain, seperti :
Berkurangnya ketegangan dunia
✓
Australia dan Amerika mulai berusaha menghapuskan politik diskriminasi
ras di negaranya.
✓
Indonesia mendapatkan dukungan diplomasi dari
negara Asia
-
Afrika dalam
usaha penyatuan Irian Barat di PBB
Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I, Menteri Perekonomian Mr.
Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem ekonomi yang dikenal dengan sistem
Ali
-
Baba. Sistem ekonomi Ali
-
baba diper
untukan menggalang kerjasama ekonomi
antara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan pengu
s
aha Tionghoa
yang diidentikkan dengan Baba.
Kabinet Ali ini juga sama seperti kabinet terdahulu mengalami permasalahan
mengatasi
pemberontakan di daerah seperti DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan,
dan Aceh.
Terjadinya Peristiwa 27 Juni 1955, yaitu peristiwa yang menunjukkan
adanya kemelut dalam tubuh TNI
-
AD memperburuk usaha peningkatan keamanan
negara. Pada masa kabinet ini kea
daan ekonomi masih belum teratasi karena
maraknya korupsi dan peningkatan inflasi.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
29
Konflik PNI dan NU memperburuk koalisi partai pendukung Kabinet Ali yang
mengakibatkan NU menarik menteri
-
menterinya
pada tanggal 20 Juli 1955 yang
diikuti oleh partai lain
nya. Keretakan partai pendukung mendorong Kabinet Ali
Sastro I harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 24 Juli 1955.
5.
Kabinet
Burhanuddin
Harahap
(12
Agustus
1955
–
3
Maret
1956)
Kabinet Ali selanjutnya digantikan oleh Kabinet
Burhanuddin Harahap.
Burhanuddin Harahap berasal dari Masyumi, sedangkan PNI membentuk oposisi.
Sumpah
Jabatan
PM
Burhanuddin
Harahap
. Foto: Pinterest
Program
pokok
dari
Kabinet
Burhanuddin
Harahap
adalah:
1.
Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan
Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
2.
Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan
memp
ercepat terbentuknya parlemen baru
3.
Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi
4.
Perjuangan pengembalian Irian Barat
5.
Politik Kerjasama Asia
-
Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.
Kabinet Burhanuddin Harap ini
mencatatkan sejumlah keberhasilan dalam
menjalankan fungsinya, seperti:
✓
Keberhasilan menyelenggarakan Pemilu pada 29 September 1955 untuk memilih
anggota DPR dan 15 Desember untuk memilih Dewan Konstituante.
✓
Membubarkan Uni Indonesia
-
Belanda
✓
Menjalin hubun
gan yang harmonis dengan Angkatan Darat
✓
Bersama dengan Polisi Militer melakukan penangkapan para pejabat tinggi yang
terlibat korupsi
Pemilu yang dilakukan pada tahun 1955 menghasilkan 4 partai besar di
Parlemen yaitu, PNI, NU,
Masyumi, dan PKI.
Pemilu itu diikuti oleh 27 dari 70 partai
yang lolos seleksi.
Selesai pelaksanaan Pemilu maka Burhanuddin Harahap
menyerahkan jabatannya kepada Prseiden Sukarno
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
30
6.
Kabinet
Ali
Sastramojoyo
II
(20
Maret
1956
–
4
Maret
1957)
Gambar : Formasi
kabinet Ali sastro Amijoyo II
Pada tanggal 20 Maret 1956, didukung oleh tiga partai
besar di Parlemen: PNI, NU,
dan
Masyumi. Ali Sastroamijoyo mendapatkan mandat untuk kedua kalinya
membentuk kabinet.
Program pokok dari Kabinet Ali Sastroamijoyo II adala
h Program kabinet ini
disebut
Rencana
Pembangunan
Lima
Tahun
yang memuat program jangka panjang,
sebagai berikut:
1.
Perjuangan pengembalian Irian Barat
2.
Pembentukan daerah
-
daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota
-
anggota DPRD.
3.
Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.
4.
Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
5.
Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
berdasarkan kepentingan rakyat.
6.
Pembatalan KMB
7.
Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima
tahun, menjalankan
politik luar negeri bebas aktif
8.
Melaksanakan keputusan KAA.
Kabinet ini mendapatkan dukungan penuh dari Parlemen dan Presiden Soekarno,
sehingga dianggap sebagai titik tolak dari periode
planning and investment.
Kabinet ini
berhasil
melakukan pembatalan seluruh perjanjian KMB.
Pada masa kabinet ini muncul gelomban
g anti Cina di masyarakat, meningkatnya
pergolakan dan kekacauan di daerah yang semakin menguat, serta mengarah pada
gerakan sparatisme dengan pembentukan dewan militer di Sumater dan Sulawesi.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
mengakibatkan krisis
kepercayaan daerah luar Jawa dan menganggap pemerintah pilih kasih dalam
melakukan pembangunan. Pembatalan KMB menimbulkan masalah baru khususnya
mengenai nasib modal pengusaha Belanda di Indonesia. Timbulnya perpecahan
antara Masyumi
dan PNI mengakibatkan mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi
membuat kabinet hasil Pemilu ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada presiden.
7.
Kabinet
Djuanda
(9
April
1957
-
5
Juli
1959)
Gambar : foramsi
Kabinet
Djuanda
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
31
Kabinet baru kemudian dipimpin oleh Ir. Djuanda yang kemudian membentuk
kabinet yang terdiri dari para menteri yang ahli dalam bidangnya. Kabinet ini dikenal
dengan istilah Zaket Kabinet karena harus berisi unsur ahli dan golongan
intelektual
dan tidak adanya unsur partai politik di dalamnya.
Program
pokok
dari
Kabinet
Djuanda
dikenal sebagai
Panca
Karya
yaitu:
•
Membentuk Dewan Nasional
•
Normalisasi keadaan RI
•
Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB
•
Perjuangan pengembalian Irian
Jaya
•
Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan
Presiden Soekarno juga pernah mengusulkan dibentuknya Dewan Nasional ini
sebagai langkah awal demokrasi terpimpin.
Pada masa kabinet Juanda, terjadi pergolakan
-
pergolakan di daerah
-
daerah yang
menghambat hubun
gan antara pusat dan daerah. Untuk mengatasinya diadakanlah
Musyawarah Nasional atau Munas di Gedung Proklamasi Jalan Pegangsaan Timur No.
56 tanggal 14 September 1957. Munas tersebut membahas beberapa hal, yaitu
masalah pembangunan nasional dan daerah, pe
mbangunan angkatan perang, dan
pembagian wilayah Republik Indonesia. Munas selanjutnya dilanjutkan dengan
musyawarah nasional pembangunan (munap) pada bulan November 1957.
Tanggal 30 November 1957, terjadi percobaan pembunuhan terhadap Presiden
Soekarno di
Cikini
atau yang dikenal dengan peristiwa Cikini
Keberhasilan Kabinet Karya yang paling menguntungkan kedaulatan Indonesia
dengan dikeluarkannya Deklarasi Djuanda yang mengatur batas wilayah kepulauan
Indonesia. Kemudian dikuatkan dengan peraturan Pemeri
ntah pengganti Undang
-
Undang No. 4 prp. Tahun 1960 tentang perairan Indonesia. Pasca Deklarasi Djuanda,
perairan Indonesia bertambah luas sampai 12 mil yang sebelumnya hanya 3 mil
.
Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia
mengacu pada
Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu
Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen
Ordonantie 1939
(TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau
-
pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau
hanya m
empunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal
asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau
-
pulau tersebut.
Perlu kalian ketahui bahwa pada masa Demokrasi Parlementer ini luas wilayah
Indonesia tidak seluas
wilayah Indonesia saat ini. Karena Indonesia masih
menggunakan peraturan kolonial terkait dengan batas wilayah,
Zeenen
Maritieme
Kringen Ordonantie
, 1939 yang dalam pasal 1 menyatakan bahwa:
“laut territorial Indonesia itu lebarnya 3 mil diukur dari garis
air rendah
(laagwaterlijn) dari pada pulau
-
pulau dan bagian pulau yang merupakan bagian
dari wilayah daratan (grondgebeid) dari Indonesia.”
Berdasarkan pasal tersebut, Indonesia jelas merasa dirugikan, lebar laut 3 mil
dirasakan tidak cukup menjamin dengan sebaik
-
baiknya kepentingan rakyat dan
negara. Batas 3 mil dari daratan menyebabkan adanya laut
-
laut bebas yang
memisahkan pulau
-
pulau di
Indonesia. Hal ini menyebabkan kapal
-
kapal asing bebas
mengarungi lautan tersebut tanpa hambatan. Kondisi ini akan menyulitkan Indonesia
dalam melakukan pengawasan wilayah Indonesia. Sebagai suatu negara yang
berdaulat Indonesia berhak dan berkewajiban unt
uk mengambil tindakan
-
tindakan
yang dianggap perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan Republik
Indonesia.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
32
Melihat
kondisi
inilah
kemudian
pemerintahan
Kabinet
Djuanda
mendeklarasikan hukum teritorial kelautan nusantara yang berbunyi:
Segala peraira
n di sekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau
-
pulau atau
bagan pulau
-
pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak
memandang luas atau lebarnya adalah bagian
-
bagian yang wajar daripada wilayah
daratan Negara Republik Indonesia d
an dengan demikian merupakan bagian dari
pada perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak dari pada Negara
Republik Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal
-
kapal asing dijamin selama dan sekedar tidak bertentanga
n dengan/ menganggu
kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia. (Sumber: Hasjim Djalal, 2006)
Sumber : Atlas Nasional Indonesia (Bakosurtanal, 2011)
Gambar 2.4 Wilayah Indonesia berdasarkan Deklarasi Juanda
Dari deklarasi tersebut dapat
kita lihat bahwa faktor keamanan dan pertahanan
merupakan aspek penting, bahkan dapat dikatakan merupakan salah satu sendi
pokok kebijaksanaan pemerintah mengenai perairan Indonesia. Dikeluarkannya
deklarasi ini membawa manfaat bagi Indonesia yaitu mampu m
enyatukan wilayah
-
wilayah Indonesia dan sumber daya alam dari laut bisa dimanfaatkan dengan
maksimal. Deklarasi tersebut kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
Deklarasi Djuanda mengandung konsep bahwa tanah air yang tidak lagi memandang
laut sebagai
alat pemisah dan pemecah bangsa, seperti pada masa kolonial, namun
harus dipergunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan wahana pembangunan
nasional.
b.
Sistem
Kepartaian
Partai politik merupakan suatu kelompok terorganisir yang
anggota
-
anggotanya
mempunyai orientasi, nilai
-
nilai dan cita
-
cita yang sama. Tujuan dibentuknya partai
politik adalah untuk memperoleh, merebut dan mempertahankan kekuasaan secara
konstitusional. Jadi munculnya partai politik erat kaitannya dengan kekuasaa
n.
Sistem kepartaian yang dianut pada masa demokrasi liberal adalah multi partai.
Pembentukan partai politik ini menurut Mohammad Hatta agar memudahkan dalam
mengontrol perjuangan lebih lanjut. Hatta juga menyebutkan bahwa pembentukan
partai politik ini be
rtujuan untuk mudah dapat mengukur kekuatan perjuangan kita
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
33
dan untuk mempermudah meminta
tanggung jawab kepada pemimpin
-
pemimpin
barisan perjuangan. Walaupun pada kenyataannya partai
-
partai politik tersebut
cenderung untuk memperjuangkan kepentingan
golongan dari pada kepentingan
nasional. Partai
-
partai politik yang ada saling bersaing, saling mencari kesalahan dan
saling menjatuhkan. Partai
-
partai politik yang tidak memegang jabatan dalam kabinet
dan tidak memegang peranan penting dalam parlemen ser
ing melakukan oposisi yang
kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik yang memerintah.
Hal inilah yang menyebabkan pada era ini sering terjadi pergantian kabinet, kabinet
tidak berumur panjang sehingga program
-
programnya tidak bisa berjalan
seb
agaimana mestinya yang menyebabkan terjadinya instabilitas nasional baik di
bidang politik, sosial ekonomi dan keamanan.
Kondisi inilah yang mendorong Presiden Soekarno mencari solusi untuk membangun
kehidupan politik Indonesia yang akhirnya membawa Indon
esia dari sistem
demokrasi liberal menuju demokrasi terpimpin.
c.
P
elaksanaan Pemilu I Tahun 1955
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
34
Pemilu adalah sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara. Apalagi Pemilu yang
dilakukan pertama kali, pasti akan sangat berpengaruh dan
tentunya dikenang
selama
perjalanan
perkembangan sebuah
negara. Pemilu sendiri
adalah termasuk salah
satu
sarana
untuk
menjalankan
mekanisme demokrasi
yang bertujuan untuk
membuat rakyat juga
bisa
merasakan
kehidupan
bernegara.
Di Indonesia, pemilu
pertama
kali digelar
yaitu pada tahun 1955.
Pemilu 1955
merupakan Pemilu yang paling bersejarah di
Indonesea, ada banyak hal yang membuat Pemilu 1955 begitu dikenang sampai
sekarang.
Pelaks
anaan pemilihan umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil
-
wakil rakyat
yang akan duduk dalam parlemen dan dewan Konstituante. Pemilihan umum ini
diikuti oleh partai
-
partai politik yang ada serta oleh kelompok perorangan. Pemilihan
umum ini sebenarnya sudah d
irancang sejak kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli
1953
-
12 Agustus 1955) dengan membentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat dan
Daerah pada 31 Mei 1954. Namun pemilihan umum tidak dilaksanakan pada masa
kabinet Ali I karena terlanjur jatuh. Kabinet pengganti A
li I yang berhasil
menjalankan pemilihan umum, yaitu kabinet Burhanuddin Harahap.
Pelaksanaan Pemilihan Umum pertama dibagi dalam 16 daerah pemilihan yang
meliputi 208 kabupaten, 2139 kecamatan dan 43.429 desa. Pemilihan umum 1955
dilaksanakan dalam 2 taha
p. Tahap pertama untuk memilih
anggota parlemen yang
dilaksanakan pada 29 September 1955 dan tahap kedua untuk memilih anggota
Dewan Konstituante (badan pembuat Undang
-
undang Dasar) dilaksanakan pada 15
Desember 1955. Pada pemilu pertama ini 39 juta
rakyat Indonesia memberikan
suaranya di kotak
-
kotak suara.
Pemilihan umum 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia.
Keberhasilan penyelenggaraan pemilihan umum ini menandakan telah berjalannya
demokrasi di kalangan rakyat. Rakyat telah menggun
akan hak pilihnya untuk
memilih wakil
-
wakil mereka. Banyak kalangan yang menilai bahwa pemilihan umum
1955 merupakan pemilu yang paling demokratis yang dilaksanakan di Indonesia.
Presiden Soekarno dalam pidatonya di Istana Negara dan Parlemen pada 17
Agus
tus 1955 menegaskan bahwa “pemilihan umum jangan diundurkan barang
sehari pun, karena pada pemilihan umum itulah rakyat akan menentukan hidup
kepartaian kita yang tidak sewajarnya lagi, rakyatlah yang menjadi hakim”.
Penegasan ini dikeluarkan karena terdap
at suara
-
suara yang meragukan
terlaksananya pemilu sesuai dengan jadwal semula.
Dalam proses pemilihan umum 1955 terdapat 100 partai besar dan kecil yang
mengajukan calon
-
calonnya untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan 82 partai
besar dan kecil untuk De
wan Konstituante. Selain itu masih ada 86 organisasi dan
perseorangan akan ikut dalam pemilihan umum. Dalam pendaftaran pemilihan tidak
kurang dari 60% penduduk Indonesia yang mendaftarkan namanya (kurang lebih 78
juta), angka yang cukup tinggi yang ikut d
alam pesta demokrasi yang pertama. (Feith,
1999)
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
35
2.
Perkembangan
Kehidupan
Ekonomi
pada
Masa
Demokrasi
Liberal
a.
Mencari Sistem Ekonomi Nasional
1)
Pemikiran Ekonomi Nasional
Pemikiran
ekonomi
pada
1950an
pada
umumnya
merupakan
upaya
mengembangkan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.
Hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut adalah sudah berakarnya sistem
perekonomian kolonial yang cukup lama. Warisan ekonomi kolonial membawa dampak
perekonomian Indo
nesia banyak didominasi oleh perusahaan asing dan ditopang oleh
kelompok etnis Cina sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Kondisi inilah yang ingin
diubah oleh para pemikir ekonomi nasional di setiap kabinet di era demokrasi parlementer.
Upaya membangk
itkan perekonomian sudah dimulai sejak kabinet pertama di era
demokrasi parlementer, Kabinet Natsir.
Perhatian terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi dicurahkan oleh
Soemitro Djojohadikusumo. Ia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada
hakekatnya adalah pembangunan ekonomi baru. Soemitro mencoba mempraktikkan
pemikirannya tersebut pada sektor perdagangan. Ia berpendapat bahwa pembangunan
ekonomi nasional membutuhkan dukungan dari kelas ekonomi menengah pribumi yang
kuat. Oleh karena itu,
bangsa Indonesia harus sesegera mungkin menumbuhkan kelas
pengusaha pribumi, karena pengusaha pribumi pada umumnya bermodal lemah. Oleh
karena itu, pemerintah hendaknya membantu dan membimbing para pengusaha
tersebutdengan bimbingan konkret dan bantuan pe
mberian kredit. Jika usaha ini berhasil
maka secara bertahap pengusaha pribumi akan dapat berkembang maju dan tujuan
mengubah struktur ekonomi kolonial di bidang perdagangan akan berhasil.
Gagasan Soemitro kemudian dituangkan dalam program Kabinet Natsir d
alam wujud
pencanangan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP) yang sering disebut juga dengan Plan
Soemitro. Wujud dari RUP tersebut kemudian dicanangkan Program Benteng. Program ini
antara lain mencadangkan impor barang
-
barang tertentu bagi kelompok bisnis pr
ibumi,
serta membuka kesempatan bagi para pedagang pribumi membangun basis modal di
bawah perlindungan pemerintah. Selain tujuan tersebut, juga untuk menumbuhkan kaum
pengusaha pribumi agar mampu bersaing dalam usaha dengan para pengusaha keturunan
Cina da
n asing lainnya. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah memberi peluang usaha
sebesar
-
besarnya bagi pengusaha pribumi dengan bantuan kredit. Dengan upaya tersebut
diharapkan akan tercipta kelas pengusaha pribumi yang mampu meningkatkan
produktivitas barang
dan modal domestik.
Sayangnya dalam pelaksanaan muncul masalah karena dalam pelaksanaan Program
Benteng, pemberian lisensi impor banyak yang disalahgunakan. Mereka yang menerima
lisensi bukanlah orang
-
orang yang memiliki potensi kewiraswastaan yang tinggi, namun
orang
-
orang y
ang mempunyai hubungan khusus dengan kalangan birokrat yang
berwenang mendistribusikan lisensi dan kredit. Kondisi ini terjadi karena adanya
pertimbangan
-
pertimbangan politik. Akibatnya, pengusaha
-
pengusaha yang masuk dalam
Program Benteng lamban menjadi d
ewasa, bahkan ada yang menyalahgunakan maksud
pemerintah tersebut untuk mencari keuntungan yang cepat dengan menjual lisensi impor
yang dimilikinya kepada pengusaha impor yang sesungguhnya, yang kebanyakan berasal
dari keturunan Cina. Penyelewengan lain da
lam pelaksanaan Politik Benteng adalah
dengan cara mendaftarkan perusahaan yang sesungguhnya merupakan milik keturunan
Cina dengan menggunakan nama orang Indonesia pribumi. Orang Indonesia hanya
digunakan untuk memperoleh lisensi, pada kenyataannya yang me
njalankan lisensi
tersebut adalah perusahaan keturunan Cina. Perusahaan yang lahir dari kerja sama
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
36
tersebut dikenal sebagai perusahaan “Ali
-
Baba". Ali mewakili Pribumi dan Baba mewakili
warga keturuan Cina.
Usaha lain yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan pengusaha pribumi
dilakukan melalui “Gerakan Asaat”. Gerakan Asaat memberikan perlindungan khusus bagi
warga negara Indonesia Asli dalam segala aktivitas usaha di bidang perekonomian dari
persaingan dengan pengusaha asing pada umumnya dan war
ga keturuan Cina pada
khususnya
.
Dukungan dari pemerintah terhadap gerakan ini terlihat dari pernyataan yang
dikeluarkan pemerintah pada Oktober 1956 bahwa pemerintah akan memberikan lisensi
khusus pada pengusaha pribumi. Ternyata kebijakan pemerintah in
i memunculkan reaksi
negatif yaitu muncul golongan yang membenci kalangan Cina. Bahkan reaksi ini sampai
menimbulkan permusuhan dan pengrusakan terhadap toko
-
toko dan harta benda milik
masyarakat Cina serta munculnya perkelahian antara masyarakat Cina dan
masyarakat
pribumi.
Pemerintah, selain melakukan upaya perbaikan jangka panjang, juga melakukan
upaya perbaikan jangka pendek untuk menguatkan perekonomian Indonesia. Salah
satunya adalah mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi defisit anggaran.
Untuk itu pada tanggal 20 Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafrudin Prawiranegara,
mengambil kebijakan memotong uang dengan memberlakukan nilai setengahnya untuk
mata uang yang mempunyai nominal Rp2,50 ke atas. Kebijakan ini dikenal dengan istilah
Gunting Sy
afrudin.
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, Deppen, 1975
Gambar 2.6 Contoh Mata Uang yang digunting
Upaya pembangunan ekonomi nasional juga diwujudkan melalui program
pembangunan rencana lima tahun, 1956
-
1960, yang
disiapkan oleh Biro Perancang
Nasional (BPN). Program ini pertama kali dijalankan pada masa Kabinet Ali
Sastroamidjojo II. Program Pembangunan Rencana Lima Tahun berbeda dengan RUP
yang lebih umum sifatnya. Program Rencana Lima Tahun lebih bersifat teknis
dan terinci
serta mencakup prioritas
-
prioritas proyek yang paling rendah. Tujuan dari Rencana Lima
Tahun adalah mendorong munculnya industri besar, munculnya perusahaan
-
perusahaan
yang melayani kepentingan umum dan jasa pada sektor publik yang hasilnya dih
arapkan
mampu mendorong penanaman modal dalam sektor swasta.
Usaha pembangunan ekonomi nasional lainnya dijalankan dengan kebijakan
nasionalisasi perusahaan
-
perusahaan asing. Nasionalisasi ini berupa tindakan
pencabutan hak milik Belanda atau asing yang k
emudian diambil alih atau ditetapkan
statusnya sebagai milik pemerintah Republik Indonesia. Pengalihan hak milik modal
asing sudah dilakukan sejak pengakuan kedaulatan pada tahun 1949. Hal ini terkait
dengan hasil KMB yang belum terselesaikan, yaitu kasus
Irian Barat yang janjinya satu
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
37
tahun setelah berakhirnya KMB akan dibicarakan kembali, namun tidak dilaksanakan
sehingga pemerintah Indonesia pada masa itu mengambil kebijakan untuk melakukan
nasionalisasi perusahaan Belanda. Sejak tahun 1957 nasionalisasi
yang dilakukan
pemerintah terbagi dalam dua tahap; pertama, tahap pengambilalihan, penyitaan dan
penguasaan atau sering disebut “di bawah pengawasan”. Kedua, pemerintah mulai
mengambil kebijakan yang pasti, yakni perusahaan
-
perusahaan yang diambil alih it
u
kemudian dinasionalisasikan. Tahap ini dimulai pada Desember 1958 dengan
dikeluarkannya UU tentang nasionalisasi perusahaan
-
perusahaan milik Belanda di
Indonesia.
2)
Sistem Ekonomi Liberal
Sesudah pengakuan kedaulatan, Pemerintah Indonesia
menanggung beban
ekonomi dan keuangan yang cukup berat dampak dari disepakatinya ketentuan
-
ketentuan KMB, yaitu meningkatnya nilai utang Indonesia, baik utang luar negeri maupun
utang dalam negeri. Struktur perekonomian yang diwarisi dari penguasa kolonial
masih
berat sebelah, nilai ekspor Indonesia pada saat itu masih sangat tergantung pada
beberapa jenis hasil perkebunan yang nilainya jauh di bawah produksi pada era sebelum
Perang Dunia II.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia pada saat itu me
ncakup
permasalahan jangka pendek dan permasalahan jangka panjang. Permasalahan jangka
pendek yang dihadapi pemerintah Indonesia saat itu adalah tingginya jumlah mata uang
yang beredar dan meningkatnya biaya hidup. Permasalahan jangka panjang yang
dihadapi
pemerintah adalah pertambahan jumlah penduduk dengan tingkat hidup yang
rendah. Beban berat ini merupakan konsekuensi dari pengakuan kedaulatan. Pada era ini,
Pemerintah mengalami defisit sebesar Rp 5,1 miliar. Defisit ini sebagian besar berhasil
dikurang
i dengan pinjaman pemerintah dan kebijakan ekspor impor barang, terutama
ketika pecah perang Korea.
Namun sejak tahun 1951, penerimaan pemerintah mulai berkurang disebabkan
menurunnya volume perdagangan internasional. Indonesia sebagai negara yang
berkembang tidak memiliki komoditas ekspor lain kecuali dari hasil perkebunan. Kondisi
ini membawa dampak pe
rkembangan perekonomian Indonesia yang tidak mengarah
pada stabilitas ekonomi, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya. Di sisi lain pengeluaran
pemerintah semakin meningkat akibat tidak stabilnya situasi politik sehingga angka
defisit semakin meningkat.
D
isamping itu, pemerintah belum berhasil meningkatkan produksi dengan
memanfaatkan sumber
-
sumber yang masih ada untuk meningkatkan pendapatan
nasional. Kelemahan pemerintah lainnya adalah politik keuangannya tidak dirancang oleh
pemerintah Indonesia sendiri
, namun dirancang oleh pemeritah Belanda. Hal ini terjadi
akibat dari politik kolonial Belanda yang tidak mewariskan ahli
-
ahli yang cukup sehingga
usaha mengubah sistem ekonomi dari ekonomi kolonial ke ekonomi nasional tidak
mampu menghasilkan perubahan ya
ng drastis.
Kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk menanggulangi permasalahan tersebut
diantaranya adalah melaksanakan industrialisasi, yang dikenal dengan Rencana Soemitro.
Sasaran yang ditekankan dari program ini adalah pembangunan industri dasar, sepe
rti
pendirian pabrik
-
pabrik semen, pemintalan, karung dan percetakan. Kebijakan ini diikuti
dengan peningkatan produksi, pangan, perbaikan sarana dan prasarana, dan penanaman
modal asing.
Pada masa pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap, Indonesia mengir
im
delegasi ke Belanda dengan misi merundingkan masalah Finansial Ekonomi (Finek).
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
38
Perundingan ini dilakukan pada tangal 7 Januari 1956. Rancangan persetujuan Finek yang
diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda adalah sebagai berikut:
1.
Pembatalan Pers
etujuan Finek hasil KMB
2.
Hubungan Finek Indonesia
-
Belanda didasarkan atas hubungan bilateral
3.
Hubungan finek didasarkan atas undang
-
undang Nasional, tidak boleh diikat oleh
perjanjian lain.
4.
Namun usul Indonesia ini tidak diterima oleh Pemerintah Belanda, seh
ingga
pemerintah Indonesia secara sepihak melaksanakan rancangan fineknya dengan
membubarkan Uni Indonesia
-
Belanda pada tanggal 13 Febuari 1956 dengan tujuan
melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan Belanda.
Upaya yang dilakukan lainnya adalah upaya pem
bentukan Biro Perancang Negara
pada masa Kabinet Ali II dengan tugas merancang pembangunan jangka panjang. Biro ini
dipimpin oleh Ir. Djuanda yang kemudian diangkat menjadi Menteri Perancang Nasional.
Biro ini kemudian merancang Rencana Program Pembanguan
Lima Tahun (RPLT) yang
rancangannya kemudian disetujui oleh Parlemen. Namun karena berbagai faktor, baik
faktor eksternal maupun internal, RPLT sangat berat untuk dijalankan. Perekonomian
Indonesia semakin terpuruk ketika ketegangan politik yang timbul tid
ak dapat
diselesaikan dengan diplomasi, akhirnya memunculkan pemberontakan yang dalam
penumpasannya memerlukan biaya yang cukup tinggi. Kondisi ini mendorong
meningkatnya prosentasi defisit anggaran pemerintah, dari angka 20% di tahun 1950 dan
100% di tahu
n 1960.
Akhir
Masa
Demokrasi
Liberal
di
Indonesia.
Kekacauan politik yang timbul karena pertikaian partai politik di Parlemen
menyebabkan sering jatuh bangunnya kabinet sehinggi menghambat pembangunan. Hal
ini diperparah dengan Dewan Konstituante yang men
galami kebuntuan dalam menyusun
konstitusi baru, sehingga Negara Indonesia tidak memiliki pijakan hukum yang mantap.
Kegagalan konstituante disebabkan karena masing
-
masing partai hanya mengejar
kepentingan partainya saja tanpa mengutamakan kepentingan nega
ra dan Bangsa
Indonesia secara keseluruhan.
Kegagalan konstituante disebabkan karena masing
-
masing partai hanya mengejar
kepentingan partainya saja tanpa mengutamakan kepentingan negara dan Bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Masalah utama yang
dihadapi konstituante adalah tentang
penetapan dasar negara. Terjadi tarik
-
ulur di antara golongan
-
golongan dalam
konstituante. Sekelompok partai menghendaki agar Pancasila menjadi dasar negara,
namun sekelompok partai lainnya menghendaki agama Islam sebag
ai dasar negara.
Dalam situasi dan kondisi seperti itu, pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno
mengeluarkan dekrit.
Setelah keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan tidak
diberlakukannya lagi UUDS 1950, maka secara otomatis sistem pemerintahan Demok
rasi
Liberal tidak berlaku lagi di Indonesia dan mulainya sistem Presidensil dengan Demokrasi
Terpimpin ala Soekarno.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
39
C.
Rangkuman
1.
Periode antara tahun 1950
-
1959 dalam sejarah Indonesia disebut sebagai sistem
Demokrasi Palementer yang
memperlihatkan semangat belajar berdemokrasi.
Oleh karena itu, sistem pemerintahan yang dibangun mengalami kendala yang
mengakibatkan jatuh bangun kabinet. Periode ini disebut oleh Wilopo, salah
seorang Perdana Menteri di era tersebut (1952
-
1953) sebagai z
aman
pemerintahan partai
-
partai. Banyaknya partai
-
partai dianggap sebagai salah satu
kendala yang mengakibatkan kabinet/ pemerintahan tidak berusia panjang dan
silih berganti.
2.
Masa Demokrasi Liberal di Indonesia memiliki ciri banyaknya partai politik yang
saling berebut pengaruh untuk memegang tampuk kekuasaan. Hal tersebut
membawa dampak terganggunya
stabilitas
nasional di berbagai bidang
kehidupan.
3.
Pada era Demokrasi Liberal yang berlangsung dari 1950
-
1959 ada tujuh kabinet
yang memegang pemerintahan, se
hingga hampir setiap tahun terjadi pergantian
kabinet. Jatuh bangunnya kabinet ini membuat program
-
program kabinet tidak
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kondisi inilah yang menyebabkan
stabilitas nasional baik di bidang politik, ekonomi, sosial da
n keamanan terganggu.
4.
Pada masa Demokrasi Liberal , Indonesia menjalankan pemilihan umum pertama
yang diikuti oleh banyak partai politik. Pemilu 1955 merupakan tonggak
demokrasi pertama di Indonesia. Pemilu ini dilaksanakan untuk memilih anggota
Parlemen
dan anggota Konstituante. Konstituante diberi tugas untuk membentuk
UUD baru menggantikan UUD sementara. Sayangnya beban tugas yang diemban
oleh Konstituante tidak dapat diselesaikan. Kondisi ini menambah kisruh situasi
politik pada masa itu sehingga mend
orong Presiden Soekarno untuk
mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Dekrit tersebut membawa
Indonesia mengakhir masa demokrasi parlementer dan memasuki Demokrasi
Terpimpin.
D.
Penugasan Mandiri
Untuk menguatkan
pemahaman kalian terhadap materi yang telah
dipelajari, bandingkan perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan dengan kehidupan politik
dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa demokrasi liberal. Untuk dapat
me
nyelesaikan tugas yang diberikan kalian dapat mencari referensi lain
dari artikel, surat kabar, jurnal ataupun internet untuk menyelesaikan tugas
ini.
i.
Tugas
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
40
E.
Latihan Soal
1.
Perhatikan data
berikut
ini!
1)
Kabinet bersifat presidensial
2)
Kabinet bersifat parlementer
3)
Persaingan antarpartai politik yang saling menjatuhkan
4)
Koalisi partai politik yang dibangun gampang pecah
5)
Pemerintah membangun partai tunggal
Berdasarkan pernyataan di atas, penyebab
jatuh bangunnya kabinet selama masa
Demokra
si Liberal (1950
-
1959)
berada pada pernyataan nomor...
A.
1, 2, dan 3
B.
2, 3, dan 4
C.
3, 4, dan 5
D.
1, 3, dan 5
E.
1, 2, dan 4
2.
Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil. Hal ini disebabkan
karena ...
A.
Kabinet yang berkuasa sangat lemah
B.
Para menteri yang diangkat banyak melakukan korupsi
C.
Sering terjadi pergantian Kabinet
.
D.
Kabinet pada waktu itu tidak men
dapat dukungan dari rakyat
E.
Tidak adanya Partai mayoritas
3.
Setiap cabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal mempunyai program.
Masalah yang selalu menjadi program setiap Kabinet pada masa Demokrasi Liberal
adalah ...
A.
Penyelesaian Konflik Angkatan darat
B.
Pembangunan Lima Tahun
C.
Pelaksanaan Pemilihan Umum
D.
P
engembalian Irian Barat ke Republik Indonesia
E.
Pembentukan Partai Politik
4.
Pada masa demokrasi liberal terjadi gangguan keamanan yang mengancam
disintegrasi bangsa. Contoh gangguan keamanan yang terjadi di Indonesia pada awal
pelaksanaan demokrasi liberal adalah ...
A.
Pemberontakan PRRI atau PERMESTA
B.
Pemberontakan di Irian Bara
t
C.
Krisis keuangan di berbagai daerah
D.
Munculnya gerakan separatisme diberbagai daerah
E.
Intervensi Parlemen terhadap TNI
5.
Sistim Multipartai yang merupakan dampak Maklumat Pemerintah 3 November
1945 mendorong bangsa Indonesia mener
a
pkan sistim Demokrasi
...
A.
Komunis
B.
Pancasila
C.
Sosialis
D.
Terpimpin
E.
Liberal.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
41
6.
Kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi liberal sering jatuh bangun karena
cabinet bersandar pada kekuatan dan perimbangan partai politik. Kabinet yang
bersandar pada perimbangan kekuatan partai
-
partai politik disebut cabinet ....
A.
Parlementer
B.
Zaken Kbinet
C.
Koalisi
D.
Karya
E.
Partai
7.
Perhatikan pernyataan dibawah ini :
1). Menggiatkan usaha keamanan dan Ketentraman
2). Mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan
3). Mempercepat persiapan Pemilihan Umum
4). Menjalankan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
5). Pembatalan hasil Konferensi Meja Bundar ( KMB )
6). Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
Pernyataan diatas yang merupakan Program kerja Kabinet Sukiman
adalah nomor ...
A.
1) 3) dan 4)
B.
1) 2) dan 5)
C.
1) 2) dan 6)
D.
2) 3) dan 4)
E.
3) 4) dan 5)
8.
Setelah kabinet Sukiman Jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo. Masalah yang cukup
berat yang dihadapi oleh Wilopo
adalah ....
A.
Pertikaian antara presiden dan perdana menteri
B.
Konflik Indonesia
–
Malaysia
C.
Terjadinya DI/ TII Jawa Barat
D.
Peristiwa 17 Oktober 1952
E.
Penandatanganan MSA
9.
Pada 26 April 1951 secara resmi Kabinet Soekiman diumumkan. Salah satu program
kerjanya yai
tu mempercepat persiapan pemilu dan menjalankan politik luar negeri
bebas aktif serta memasukan Irian barat kedalam wilayah RI secepatnya. Kabinet ini
hanya bertahan selama sepuluh bulan. Kabinet Sukiman jatuh dikarenakan kasus
penandatanganan MSA (
Mutual
Security Act
). Hubungan antara penandatanganan
MSA dengan kebijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia adalah....
A.
Penandatanganan MSA merupakan wujud dari penerapan politik bebas aktif
B.
Dengan penandatanganan tersebut Indonesia dianggap condong ke blo
k timur
C.
Politik bebas aktif Indonesia tidak dapat sejalan dengan bantuan ekonomi MSA
D.
Penandatanganan MSA dipandang telah melanggar politik bebas aktif Indonesia
E.
Sukiman dianggap kurang tegas dalam menerapkan politik bebas aktif dengan
penandatanganan MSA
10.
Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawa terjadi pada masa
pemerintahan Kabinet ...
A.
Ir Djuanda
B.
Ali sastroamijoyo
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
42
C.
Sukiman
D.
Natsir
E.
Wilopo
11.
Pada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan deklarasi yang
dikenal
“Deklarasi Djuanda”. Isi pokok deklarasi tersebut adalah...
A.
Persatuan partai
-
partai politik
B.
Deklarasi partai pemenang pemilu
C.
Deklarasi keamanan Indonesia
D.
Deklarasi Berdikari
E.
Pernyataan bahwa laut antara pulau
-
pulau di seluruh perairan
Indonesia
merupakan wilayah integral RI
12.
Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda
adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak dapat
direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan adalah
....
A.
masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B.
pembayaran hutang dan biaya perang Belanda
-
Indonesia
C.
penyelesaian status wilayah Irian Barat
D.
penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
E.
pembentukan Uni
Indonesia Belanda
13.
Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih anggota Konstituante.
Konstituante hasil Pemilihan Umum 1955 bertugas untuk ...
A.
Menyusun Garis
-
garis Besar haluan Negara ( GBHN )
B.
Menyusun Undang
-
Undang Baru
C.
Mengkoreksi peraturan yang dikeluarkan pemerintah
D.
Menyelamatkan sistim Demokrasi Indonesia
E.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden
14.
Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di
Indones
ia.
Empat partai pemenang dalam pelaksanaan pemilu pertama 1955
adalah...
A.
PSH, PNI, NU, dan PKI
B.
PPTI, NU, PKI, dan Partai Buruh
C.
Masyumi, PNI, NU, dan PKI
D.
PNI, PBSI, Parkindo, dan PSII
E.
NU, Masyumi, PSI, dan Partai Buruh
15.
Pada masa demokrasi liberal kondisi
perekonomian Indonesia tidak stabil.
Penyebab ekonomi tersendat
-
sendat pada masa Demokrasi Liberal adalah...,
kecuali,
A.
Keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pember
ontakan, dan
separatisme daerah
B.
Belum berpengalaman dalam menata
ekonomi yang b
aik, belum memiliki
tenaga ahli
C.
Dana bantuan dari luar negeri melalui IMF bunganya sangat besar
D.
Kabinet terlalu sering berganti, programnya belum trelaksan
a, program baru
mulai dirancang
E.
Diandalkannya satu jenis impor terutama
pertanian dan perkebunan
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
43
16.
Sistem ekonomi
Ali Baba
adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa
Demokrasi Liberal.
Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah
...
A.
Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda
B.
Penyuluhan pemerintah kura
ng efektif
C.
Subsidi pemerintah sangat kurang
D.
Golongan Pribumi merasa rendah diri
E.
Golongan Pribumi belum berpengalaman
17.
Gerakan Benteng
adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri
Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo.
Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan
gagasan Gerakan Benteng dilakukan dengan cara ...
A.
Menasionalisasi Bank
-
bank milik pemerintah Belanda
B.
Mengubah struktur ekon
omi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional
.
C.
Menasionalisasi perusahaan
–
perusahaan Asing
D.
Mendirikan perusahaan
–
Perusahaan Negara
E.
Meningkatkan eksport nonmigas
18.
Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada
pemerintah Beland
a sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar.
Indonesiapun membatalkan seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar secara
sepihak.
Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja Bundar terjadi pada masa
Kerja Kabinet ...
A.
Burhanudin Harahap
B.
Moh. Hatta
C.
Ali Sastroamijoyo II
D.
Wilopo
E.
Moh. Natsir
19.
Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan
Belanda adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak
dapat direalisasikan oleh Belanda
sesuai dengan kesepakatan adalah....
A.
masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B.
pembayaran hutang dan biaya perang Belanda
-
Indonesia
C.
penyelesaian status wilayah Irian Barat
D.
penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilay
ah perairan RIS
E.
pembentukan Uni Indonesia Belanda
20.
Setelah Kabinet Ali Sastriamidjojo 1 dinyatakan Domisioner dan selanjutnya
digantikan oleh Kabinet Burhanudin Harahap. Keberhasilan Kabinet Burhanuddin
Harahap antara lain...
A.
Pembatalan utang
Indonesia kepada Belanda
B.
Indonesia diterima sebagai anggota PBB
C.
Mengadakan pemilihan umum
D.
Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika
E.
Deklarasi Djuanda
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
44
Kunci Jawaban dan Pembahasan
No.
Kunci
Jawaban
Pembahasan
1.
B
P
enyebab jatuh bangunnya kabinet selama masa Demokrasi
Liberal
Kabinet bersifat parlementer
, sering terjadi p
ersaingan
antarpartai politik yang saling menjatuhkan
dan
Koalisi partai
politik yang dibangun gampang pecah
2.
C
Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil.
Hal ini disebabkan karena
s
ering terjadi pergantian Kabinet
.
3.
D
Setiap cabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal
mempunyai program. Masalah yang selalu menjadi program setiap
Ka
binet pada masa Demokrasi Liberal adalah
p
engembalian Irian
Barat ke Republik Indonesia
4.
D
Pada masa demokrasi liberal terjadi gangguan keamanan yang
mengancam disintegrasi bangsa. Contoh gangguan keamanan yang
terjadi di Indonesia pada awal pelaksanaan demokrasi liberal
adalah
m
unculnya gerakan separatisme diberbagai daerah
5.
E
Sistim
Multipartai
yang
merupakan
dampak
Maklumat
Pemerintah 3 November 1945 mendorong bangsa Indonesia
menerapkan sistim Demokrasi Liberal.
6.
C
Program kerja Kabinet natsir
antara lain
menggiatkan usaha
keamanan dan Ketentrama
n
,
m
encapai konsolida
si dan
penyempurnaan susunan pemerintahan
, m
engembangkan dan
memperkuat ekonomi rakyat.
7.
A
Kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi liberal sering jatuh
bangun karena cabinet bersandar pada kekuatan dan
perimbangan partai politik. Kabinet
yang bersandar pada
perimbangan kekuatan partai
-
partai politik disebut cabinet
Parlementer
8.
D
Setelah kabinet Sukiman Jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo.
Masalah yang cukup berat yang dihadapi oleh Wilopo adalah
Peristiwa 17 Oktober 1952
9.
D
Pada 26 April 1951 secara resmi Kabinet Soekiman diumumkan.
Salah satu program kerjanya yaitu mempercepat persiapan pemilu
dan menjalankan politik luar negeri bebas aktif serta memasukan
Irian barat kedalam wilayah RI secepatnya. Kabinet ini hanya
bertahan
selama sepuluh bulan. Kabinet Sukiman jatuh
dikarenakan kasus penandatanganan MSA (
Mutual Security Act
).
Hubungan antara penandatanganan MSA dengan kebijakan politik
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
45
No.
Kunci
Jawaban
Pembahasan
luar negeri bebas aktif Indonesia adalah
p
enandatanganan MSA
dipandang telah melanggar po
litik bebas aktif Indonesia
10.
E
Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawa
terjadi pada masa pemerintahan Kabinet Wilopo
11
E
ada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan
deklarasi yang dikenal “Deklarasi Djuanda”. Isi pokok deklarasi
tersebut adalah
p
ernyataan bahwa laut antara pulau
-
pulau di
seluruh perairan Indonesia merupakan wilayah integral RI
12
C
Salah satu
upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik
Indonesia dan Belanda adalh melalui meja perundingan KMB.
Beberapa hasil KMB yang tidak dapat direalisasikan oleh Belanda
sesuai dengan kesepakatan adalah penyelesaian status wilayah
Irian Barat
.
13
B
Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih
anggota Konstituante. Konstituante hasil Pemilihan Umum 1955
bertugas untuk
m
enyusun Undang
-
Undang Baru
14
C
Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi
pertama di Indonesia.
Empat partai pemenang dalam pelaksanaan
pemilu pertama 1955 adalah Masyumi, PNI, NU, dan PKI
.
15
C
Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia
tidak stabil.
Pelaksanaan e
konomi tersendat
-
sendat pada masa
Demokrasi Liberal
disebabkan oleh k
eamanan dalam negeri tidak
menguntungkan, terjadinya pemberontakan, dan separatisme
daerah
,
Indonesia b
elum berpengalaman dalam menata ekonomi
yang baik, belum memiliki te
naga ahli
, k
abinet terlalu sering
berganti, programnya belum trelaksana, program baru mulai
dirancang
, hanya mengandalkan
satu jenis impor terutama
pertanian dan perkebunan
16
E
Sistem ekonomi
Ali Baba
adalah sistem ekonomi yang pernah
diterapkan pada masa Demokrasi Liberal.
Salah satu faktor
penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah
g
olongan Pribumi
belum berpengalaman
17
B
Gerakan Benteng
adalah sistem perekonomian yang dicanangkan
oleh
Menteri
Perdagangan
Sumitro
Djojohadikusumo
.
Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan
Benteng dilakukan dengan cara
m
engubah struktur ekonomi
Kolonial menjadi Ekonomi Nasional
.
18
A
Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan
membayar utang kepada pemerintah Belanda sesuai dengan hasil
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
46
No.
Kunci
Jawaban
Pembahasan
keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan
seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar secara sepihak.
Pembatalan segala Kep
utusan Konferensi Meja Bundar terjadi
pada masa Kerja Kabinet Burhanudin Harahap
19
C
Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik
Indonesia dan Belanda adalh melalui meja perundingan KMB.
Beberapa hasil KMB yang tidak dapat
direalisasikan oleh Belanda
sesuai dengan kesepakatan adalah. penyelesaian status wilayah
Irian Barat
.
20
C
Setelah Kabinet Ali Sastriamidjojo 1 dinyatakan Domisioner dan
selanjutnya digantikan oleh Kabinet Burhanudin Harahap.
Keberhasilan Kabinet Burhanuddin Harahap antara
m
engadakan
pemilihan umum
.
F.
Penilaian Diri
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
47
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke
pembelajaran berikutnya.
No.
PERNYATAAN
PENILAIAN
Ya
Tidak
1
Saya
sangat
senang
belajar
sejarah
megenai
perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
2
Saya
mampu menjelaskan
Kondisi kehidupan politik
bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
3.
Saya mampu menjelaskan kondisi
kehidupan politik
Indonesia pada masa awal kemerdekaan
4.
Saya mampu menjelaskan sistem pemerintahan pada
masa Demokrasi Liberal
5.
Saya mampu
menganalisis mengapa pada masa
Demokrasi Liberal sering terjadi jatuh bangun kabinet .
6.
Saya mampu menjelaskan system kepartaian pada masa
Demokrasi Liberal
7.
Saya mampu menjelaskan pelaksanaan Pemilu I Tahun
1955
8.
Saya mampu menganalisis mengapa pelaksanaan
Demokrasi Liberal di Indonesia berakhir
9
Saya mampu
menjelaskan Kondisi kehidupan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
10.
Saya mampu menjelaskan kebijakan pemerintah dalam
menghadapi masalah ekonomi
11.
Saya mampu menguraikan langkah langkah atau
kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah dalam
mengatasi masalah ekonomi dan menata perekonomian
Indonesia pada masa awal kemerdekaan
12
Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan
semangat
13
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari
mempelajari
modul yang membahas mengenai perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada
masa demokrasi liberal
14
Saya dapat mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah
Indonesia pada masa awa
l kemerdekaan dalam menata
kehidupan politik dan ekonomi Indonesia.
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
48
E
VALUASI
1.
Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil.
Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal
kemerdekaan, kecuali...
A.
Pertentangan antar partai
B.
Terjadinya bentrokan antar etnis
C.
Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali
D.
Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan
E.
Munculnya gangguan keamanan dalam negeri
2.
Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai
pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3
November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu...
A.
Masyumi
B.
PKI
C.
PNI
D.
NU
E.
PSI
3.
Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk
penyeleweng
an pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14
November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan...
A.
Parlementer
B.
Presidensial
C.
Liberalisme
D.
Terpimpin
E.
Aristokrasi
4.
Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang
berasal dari partai
Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal
ini dilakukan dengan alasan...
A.
agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat
B.
sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia
C.
s
esuai dengan Pancasila dan UUD 1945
D.
mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang
E.
permintaan dari Presiden Soekarno.
5.
Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial
menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pert
imbangan perubahan system
pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah...
A.
Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia
B.
Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis.
C.
Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan
dalam pemerintahan
D.
Mempermudah perundingan dengan Belanda
E.
Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
49
6.
Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah
terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota di
pindahkan ke
Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk...
A.
menghadapi terror Belanda
B.
menjalankan roda pemerintahan dari pusat
C.
mengadakan hubungan dengan luar negeri
D.
menghimpun kekuatan menghadapi Belanda
E.
menciptakan pemerintahan
tandingan
7.
Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil.
Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor
penyebab antara lain...
A.
Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam
pertanian .
B.
Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia
C.
Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda
D.
Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian
E.
Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia
8.
Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi
inflasi.Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh...
A.
Indonesia belum memiliki mata uang yang sah
B.
Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali
C.
Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi
D.
Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah.
E.
Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda
9.
Indonesia harus dapat mengatasi permas
alahan ekonomi yang dihadapi pada masa
awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan
ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ...
A.
Menaikkan pajak dan bea Cukai
B.
Meningkatkan produksi pertanian dan
perkebunan untuk diekspor
C.
Mengisi kas pemerintah yang kosong
D.
Mengedarkan uang secara besar besaran.
E.
Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI)
10.
Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal
kemerdekaan karena kas negara kosong. Up
aya pemerintah Republik Indonesia
mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ...
A.
Menyelenggarakan pinjaman Nasional
B.
Menasionalisasi De Javasche Bank
C.
Membuat kebijakan Gunting Syafruddin
D.
Mendevaluasi mata uang rupiah
E.
Sistim ekonomi Gera
kan Benteng
11.
Perhatikan data
berikut
ini!
1)
Kabinet bersifat presidensial
2)
Kabinet bersifat parlementer
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
50
3)
Persaingan antarpartai politik yang saling menjatuhkan
4)
Koalisi partai politik yang dibangun gampang pecah
5)
Pemerintah membangun partai tunggal
Berdasarkan pernyataan di atas, penyebab
jatuh bangunnya kabinet selama masa
Demokrasi Liberal (1950
-
1959)
berada pada pernyataan nomor...
A.
1, 2, dan 3
B.
2, 3, dan 4
C.
3, 4, dan 5
D.
1, 3, dan 5
E.
1, 2, dan 4
12.
Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil. Hal ini disebabkan
karena ...
A.
Kabinet yang berkuasa sangat lemah
B.
Para menteri yang diangkat banyak melakukan korupsi
C.
Sering terjadi pergantian Kabinet
.
D.
Kabinet pada waktu itu tidak men
dapat dukungan dari rakyat
E.
Tidak adanya Partai mayoritas
13.
Setiap cabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal mempunyai program.
Masalah yang selalu menjadi program setiap Kabinet pada masa Demokrasi Liberal
adalah ...
A.
Penyelesaian Konflik Angkatan darat
B.
Pembangunan Lima Tahun
C.
Pelaksanaan Pemilihan Umum
D.
Pengembalian Irian Barat ke Republik Indonesia
E.
Pembentukan Partai Politik
14.
Pada masa demokrasi liberal terjadi gangguan keamanan yang mengancam
disintegr
asi bangsa. Contoh gangguan keamanan yang terjadi di Indonesia pada
awal pelaksanaan demokrasi liberal adalah ...
A.
Pemberontakan PRRI atau PERMESTA
B.
Pemberontakan di Irian Barat
C.
Krisis keuangan di berbagai daerah
D.
Munculnya gerakan separatisme diberbaga
i daerah
E.
Intervensi Parlemen terhadap TNI
15.
Sistim Multipartai yang merupakan dampak Maklumat Pemerintah 3 November
1945 mendorong bangsa Indonesia mener
a
pkan sistim Demokrasi ...
A.
Komunis
B.
Pancasila
C.
Sosialis
D.
Terpimpin
E.
Liberal
16.
Perhatikan pernyataan dibawah ini :
1). Menggiatkan usaha keamanan dan Ketentraman
2). Mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
51
3). Mempercepat persiapan Pemilihan Umum
4). Menjalankan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
5). Pembatalan
hasil Konferensi Meja Bundar ( KMB )
6). Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
Pernyataan diatas yang merupakan Program kerja Kabinet
Natsir
adalah nomor ...
A.
1) 3) dan 4)
B.
1) 2) dan 5)
C.
1) 2) dan 6)
D.
2) 3) dan 4
)
E.
3) 4) dan 5)
17.
Kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi liberal sering jatuh bangun karena
cabinet bersandar pada kekuatan dan perimbangan partai politik. Kabinet yang
bersandar pada perimbangan kekuatan partai
-
partai politik
disebut cabinet ....
A.
Parlementer
B.
Zaken Kbinet
C.
Koalisi
D.
Karya
E.
Partai
18.
Setelah kabinet Sukiman Jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo. Masalah yang cukup
berat yang dihadapi oleh Wilopo adalah ....
A.
Pertikaian antara presiden dan perdana menteri
B.
Konflik
Indonesia
–
Malaysia
C.
Terjadinya DI/ TII Jawa Barat
D.
Peristiwa 17 Oktober 1952
E.
Penandatanganan MSA
19.
Pada 26 April 1951 secara resmi Kabinet Soekiman diumumkan. Salah satu program
kerjanya yaitu mempercepat persiapan pemilu dan menjalankan politik luar
negeri
bebas aktif serta memasukan Irian barat kedalam wilayah RI secepatnya. Kabinet
ini hanya bertahan selama sepuluh bulan. Kabinet Sukiman jatuh dikarenakan kasus
penandatanganan MSA (
Mutual Security Act
). Hubungan antara penandatanganan
MSA dengan keb
ijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia adalah....
A.
Penandatanganan MSA merupakan wujud dari penerapan politik bebas aktif
B.
Dengan penandatanganan tersebut Indonesia dianggap condong ke blok timur
C.
Politik bebas aktif Indonesia tidak dapat sejalan deng
an bantuan ekonomi MSA
D.
Penandatanganan MSA dipandang telah melanggar politik bebas aktif Indonesia
E.
Sukiman dianggap kurang tegas dalam menerapkan politik bebas aktif dengan
penandatanganan MSA
20.
Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawa t
erjadi pada masa
pemerintahan Kabinet ...
A.
Ir Djuanda
B.
Ali sastroamijoyo
C.
Sukiman
D.
Natsir
E.
Wilopo
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
52
21.
Pada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan deklarasi yang dikenal
“Deklarasi Djuanda”. Isi pokok deklarasi tersebut adalah...
A.
Persatuan
partai
-
partai politik
B.
Deklarasi partai pemenang pemilu
C.
Deklarasi keamanan Indonesia
D.
Deklarasi Berdikari
E.
Pernyataan bahwa laut antara pulau
-
pulau di seluruh perairan Indonesia
merupakan wilayah integral RI
22.
Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaika
n konflik Indonesia dan
Belanda adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak
dapat direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan adalah....
A.
masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B.
pembayaran hutan
g dan biaya perang Belanda
-
Indonesia
C.
penyelesaian status wilayah Irian Barat
D.
penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
E.
pembentukan Uni Indonesia Belanda
23.
Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih anggota Konstituante.
Konstituante hasil Pemilihan Umum 1955 bertugas untuk ...
A.
Menyusun Garis
-
garis Besar haluan Negara ( GBHN )
B.
Menyusun Undang
-
Undang Baru
C.
Mengkoreksi peraturan yan
g dikeluarkan pemerintah
D.
Menyelamatkan sistim Demokrasi Indonesia
E.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden
24.
Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di
Indonesia.
Empat partai pemenang dalam pelaksanaan pemilu pertama 1955
ad
alah...
A.
PSH, PNI, NU, dan PKI
B.
PPTI, NU, PKI, dan Partai Buruh
C.
Masyumi, PNI, NU, dan PKI
D.
PNI, PBSI, Parkindo, dan PSII
E.
NU, Masyumi, PSI, dan Partai Buruh
25.
Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil.
Penyebab ekonomi tersendat
-
sendat pada masa Demokrasi Liberal adalah...,
kecuali,
A.
Keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pemberontakan, dan
separatisme daerah
B.
Belum
berpengalaman dalam menata ekonomi yang baik, belum memiliki
tenaga ahli
C.
Dana bantuan dari luar negeri melalui IMF bunganya sangat besar
D.
Kabinet terlalu sering berganti, programnya belum trelaksana, program baru
mulai dirancang
E.
Diandalkannya satu jenis imp
or terutama pertanian dan perkebunan
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
53
26.
Sistem ekonomi
Ali Baba
adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada
masa Demokrasi Liberal.
Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba
adalah ...
A.
Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda
B.
Penyuluhan pe
merintah kurang efektif
C.
Subsidi pemerintah sangat kurang
D.
Golongan Pribumi merasa rendah diri
E.
Golongan Pribumi belum berpengalaman
27.
Gerakan Benteng
adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri
Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo.
Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan
gagasan Gerakan Benteng dilakukan dengan cara ...
A.
Menasionalisasi Bank
-
bank milik pemerintah Belanda
B.
Mengubah struktur ekon
omi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional
.
C.
Menasionalisasi perusahaan
–
perusahaan Asing
D.
Mendirikan perusahaan
–
Perusahaan Negara
E.
Meningkatkan eksport nonmigas
28.
Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada
pemerintah Belanda
sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar.
Indonesiapun membatalkan seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar secara
sepihak.
Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja Bundar terjadi pada masa
Kerja Kabinet ...
A.
Burhanudin Harahap
B.
Moh. Hatt
a
C.
Ali Sastroamijoyo II
D.
Wilopo
E.
Moh. Natsir
29.
Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan
Belanda adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak
dapat direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepaka
tan adalah....
A.
masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B.
pembayaran hutang dan biaya perang Belanda
-
Indonesia
C.
penyelesaian status wilayah Irian Barat
D.
penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
E.
pembentukan Uni Indonesia Belanda
30.
Setelah Kabinet Ali Sastriamidjojo 1 dinyatakan Domisioner dan selanjutnya
digantikan oleh Kabinet Burhanudin Harahap. Keberhasilan Kabinet Burhanuddin
Harahap antara lain...
A.
Pembatalan utang Indonesia kepada Belanda
B.
Indonesia diterima sebagai anggota PBB
C.
Mengadakan pemilihan umum
D.
Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika
E.
Deklarasi Djuanda
Kunci Jawaban
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
54
DAFTAR PUSTAKA
No.
Kunci
Jawaban
1.
B
2.
C
3.
A
4.
D
5.
E
6.
C
7.
C
8.
B
9.
E
10.
A
11
B
12
C
13
D
14
D
15
E
No.
Kunci
Jawaban
16
C
17
A
18
D
19
D
20
E
21
E
22
C
23
B
24
C
25
C
26
E
27
B
28
A
29
C
30
C
Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3
dan 4.3
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
55
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015, Sejarah Indonesia Kelas XII
SMA/MA/SMK/MAK, PN: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/12/183000569/kondisi
-
awal
-
indonesia
-
me
rdeka
(diakses tanggal 8 September 2020)
https://www.kelaspintar.id/blog/tips
-
pintar/indonesia
-
pada
-
awal
-
kemerdekaan
-
5283/
(dia
kses tanggal 8 September 2020)
https://thecrossandthecontro
ller.com/politik
-
indonesia
-
pada
-
masa
-
awal
-
kemerdekaan/
(diakses tanggal 8 September 2020)
https://thecrossandthecontroller.com/politik
-
indonesia
-
pada
-
masa
-
awal
-
kemerdekaan/
(diakses tanggal 8 September 2020)
https://zakiyan08.wordpress.com/2012/11/06/kondisi
-
ekonomi
-
indonesia
-
awal
-
kem
erdekaan/
(diakses tanggal 8 September 2020)