Gambar Sampul SEJARAH Indonesia Modul  · Bab 3 AWAL KEMERDEKAAN DANA DEMOKRASI LIBERAL
SEJARAH Indonesia Modul · Bab 3 AWAL KEMERDEKAAN DANA DEMOKRASI LIBERAL
ANIK SULISTIYOWATI, M.Pd

22/08/2021 10:18:58

SMA 12 K-13 revisi 2018

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

ii

INDONESIA PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN

SAMPAI MASA DEMOKRASI LIBERAL

SEJARAH INDONESIA KELAS XII

P

ENYUSUN

NANSY RAHMAN, S.Pd, M.Pd

SMA

NEGERI 1 LIMBOTO

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

iii

DAFTAR ISI

PENYUSUN

................................

................................

................................

................................

...........

ii

DAFTAR ISI

................................

................................

................................

................................

.........

iii

GLOSARIUM

................................

................................

................................

................................

.......

iv

PETA KONSEP

................................

................................

................................

................................

....

v

PENDAHULUAN

................................

................................

................................

................................

.

1

A.

Identitas Modul

................................

................................

................................

........

1

B.

Kompetensi Dasar

................................

................................

................................

....

1

C.

Deskripsi Singkat Materi

................................

................................

.........................

1

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

................................

................................

...................

2

E.

Materi Pembelajaran

................................

................................

................................

3

KEGIATAN P

EMBELAJARAN 1

................................

................................

................................

.....

4

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI BANGSA INDONESIA

PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN

................................

................................

........................

4

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

...............................

4

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

...........

4

1.

Kondisi Kehidupan Indonesia Awal Kemerdekaan

................................

..............

4

2.

Perkembangan Kehidupan Politik bangsa Indonesia pada Awal

Kemerdekaan

................................

................................

................................

.......................

6

3.

Perkembangan Kehidupan Ekonomi pada Awal Kemerdekaaan

................

11

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

............

17

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

.

18

E.

Latihan Soal

................................

................................

................................

...........

19

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

.........

21

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI

LIBERAL

................................

................................

................................

................................

.............

23

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

.............................

23

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

.........

23

1.

Perkembangan

Kehidupan Politik Masa Demokrasi Liberal

..........................

23

2.

Perkembangan

Kehidupan

Ekonomi

pada

Masa

Demokrasi

Liberal

..........

35

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

............

39

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

.

39

E.

Latihan S

oal

................................

................................

................................

...........

40

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

.........

46

EVALUASI

................................

................................

................................

................................

..........

48

DAFTAR PUSTAKA

................................

................................

................................

........................

54

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

iv

GLOSARIUM

Agresi

:

Serangan terhadap suatu pihak

AMB

:

Agresi Militer Belanda yaitu serangan atau operasi militer yang

dilancarkan oleh Belanda terhadap Indonesia

Blokade

:

P

engepungan (penutupan) suatu daerah, kawasan,

tempat atau

negara sehingga orang

-

orang, barang, kapal dan sebagainya

tidak dapat keluar masuk dengan bebas. Atau usaha untuk

mencegah persediaan, pasukan, informasi atau bantuan

mencapai tempat pasukan musuh.

Blokade Ekonomi

:

pengepungan (penutupan) sis

tem

ekonomi

pada suatu daerah,

kawasan, tempat atau negara sehingga berbagai macam

kegiatan

ekonomi

tersebut dapat berlangsung dengan bebas

untuk kepentingan militer dalam peperangan melawan musuh.

Civil Affairs

Agreement

:

P

ersetujuan antara

pemerintah kerajaan Inggris dan kerajaan

Belanda,

yang

menyetujui

bahwa

panglima

tentara

pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan

atas nama pemerintah Belanda. Untuk hal

-

hal yang berkenaan

dengan pemerintahan sipil, pelaksanaannya diselengga

rakan

oleh NICA dibawah tanggung jawab komando Inggris. Pada

tahap berikutnya kekuasaan itu akan dikembalikan kepada

kerajaan Belanda.

Demokrasi

:

B

entuk pemerintahan di mana semua warga negaranya

memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang

dapat

mengubah hidup mereka.

Dekrit

:

Titah

adalah

perintah

yang

dikeluarkan

oleh

kepala

negara

maupun

pemerintahan

dan memiliki kekuatan

hukum

.

Diplomasi

:

P

raktik ber

negosiasi

oleh seseorang (disebut

diplomat

) yang

biasanya mewakili sebuah

negara

atau

organisasi

.

Ekonomi

:

berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi

terhadap barang dan jasa.

Inflasi

:

P

roses menurunnya nilai

mata uang

secara kontinu atau suatu

proses meningkatnya harga

-

harga secara umum dan terus

-

menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang

dapat disebabkan oleh berbagai faktor

Konferensi

:

rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat

mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

Konstituante

:

S

ebuah

dewan

perwakilan

yang

bertugas

untuk

membentuk

konstitusi

Konstitusi

:

U

ndang

-

undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara adalah

sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada

pemerintahan negara

biasanya dikodifikasikan sebagai

dokumen tertulis.

Liberal

:

Liberalisme atau

Liberal

adalah sebuah ideologi, pandangan

filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman

bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang

utama. Secara umum, liberalisme mencita

-

citakan suatu

masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasa

n berpikir bagi

para individu.

Militer

:

A

ngkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan angkatan bersenjata.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

v

PETA KONSEP

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

1

PENDAHULUAN

A.

Identitas Modul

Mata Pelajaran

: Sejarah Indonesia

Kelas

: XII

Alokasi Waktu

:

2

x

2 JP

(2 Pertemuan)

Judul Modul

: Indonesia Masa Awal Kemerdekaan Sampai Masa

Demokrasi Liberal

B.

Kompetensi Dasar

3.3

Menganalisis Perkembangan kehidupan

politik dan ekonomi Bangsa

Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal

4.3

Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa

Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal dan

menyajikannya da

lam bentuk laporan tertulis

C.

Deskripsi Singkat Materi

Apa

kabar siswa

siswi hebat

calon pemimpin masa depan

? Masih semangat

untuk belajar Sejarah Indonesia

? Kalian pasti

sudah

tahu bahwa Indonesia menyatakan

kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahukah kalian bahwa Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan titik akhir perjuangan bangsa Indonesia

melepaskan diri dari

penjajahan ?

Setelah merdeka banyak permasalahan

dan tantangan

yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Seperti apa ya kondisi kehidupan bangsa

Indonesia pada awal kemerdekaan sampai masa demokrasi liberal

?

Bagaimana para

pendiri bangsa

atau pemerintah

menata kehidupan

politik dan ekonomi

ne

gara

Indonesia yang baru berdiri

, a

palagi pada awal kemerdekaan Indonesia masih harus

menghadapi kekuatan asing yang ingin menjajah kembali

Indonesia

.

B

agaimana

kehidupan bangsa Indonesia setelah bangsa asing khususnya Belanda mengakui

kedaulatan Ind

onesia sampai

memasuki masa demokrasi liberal ?

Dengan belajar melalui modul ini, kalian bisa menambah wawasan dan melihat

bagaimana perjalanan sejarah Indonesia setelah kita memproklamasikan kemerdekaan

pada tanggal 17 Agustus 1945 yaiu dari awal k

emerdekaan Indonesia sampai pada masa

demokarasi liberal dalam kurun waktu (1945

-

1959), kalian akan mengetahui kondisi

kehidupan politik dan ekonomi

dan upaya

pemerintah Indonesia

dalam

menata

kehidupan politik dan ekonomi negara Indonesia

saat itu

.

Modul ini akan sangat bermanfaat bagi kalian sebagai generasi penerus bangsa

calon pemimpin masa depan yang nanti diharapkan dapat membangun Indonesia

menjadi lebih baik lagi.

kalian dapat belajar dari sejarah bagaimana bangsa Indonesia

belajar be

rdemokrasi pada masa awalnya dan bisa mengambil hikmah di tengah

kehidupan demokratis yang kita jalani saat ini. Begitu pula dengan sistem ekonomi

nasional yang diberlakukan. Penerapan kebijakan di bidang ekonomi dalam suasana

demokratis dari awal kemer

dekaan sampai pada masa demokrasi liberal tentu dapat

menjadi pem

belajaran yang positif bagi kali

a

n

dalam membangun Indonesia lebih baik.

Penasaran seperti apa perjalanan sejarah Indonesia pada masa ini ? Yuk pelajari

modul ini lebih lanjut

untuk melihat suasana dan perkembangan kehidupan politik dan

ekonom

i bangsa Indonesia pada masa a

wal kemerdekaan (1945

1950) sampai pada

masa Demokrasi Liberal yang berlangsung dari (1950

-

1959)

.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

2

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

Supaya pembelajaran bermakna maka yang perlu

kalian

lakukan adalah :

1.

Pastikan kalian mengerti dan memahami tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.

2.

Mulailah dengan mencer

mati peta konsep pada modul ini yang memuat

konsep

-

konsep dari materi pembelajaran untuk membantu kalian

menghubungkan konsep

-

konsep yang ada selama kalian belajar.

3.

Pelajari dan p

ahami setiap materi yang diuraikan dalam modul ini

untuk

memuda

hkan

kalian

mengerjakan

latihan soal dan

evaluasi

dengan hasil yang

maksimal

.

4.

J

ika ada kata

-

kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium

sebagai gambaran makna katanya.

5.

Kerjakan soal latihan yang diberikan pada setiap akhir kegiatan pem

belajaran 1

dan 2 dan evaluasi yang diberikan setelah mempelajari modul ini secara

keseluruhan

untuk mengukur kemampuan kalian dengan jujur dan percaya diri.

6.

Jika sudah mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang ada pada

bagian akhir dari

setiap kegiatan pembelajaran dalam modul ini. Cocokkan

jawaban kalian dengan kunci jawaban yang ada. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda

terhadap materi.

Ket :

-

Setiap jawaban yang benar dari setiap soal yang kalian kerjakan diberikan

skor 1.

-

Untuk mengetahui berapa nilai dan tingkat pengusaan kalian terhadap

materi yang telah kalian pelajari setiap akhir kegiatan pembelajaran,

hitunglah jawaban kalian yang benar dan bagikan dengan jumlah soal yang

dikerjakan.

7.

Apabila nilaimu mencapai

tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Bagus. Kalian

dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran 2.

8.

Jika masih dibawah 80 % kalian harus mengulangi materi kegiatan belajar 1

terutama pada bagian yang belum dikuasai.

9.

Jangan lupa

lakukan penilaian diri seb

agai sarana refleksi atas pembelajaran

yang sudah kalian lakukan. Isi jawaban kalian dengan jujur, gunakan tanda

centang (√) pada kolom yang disediakan berdasarkan kenyataan yang

sebenarnya.

Tingkat Penguasaan:

90

-

10

0 = Baik Sekali

80

89 = Baik

70

79 = Cukup

< 70 = Kurang

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

3

E.

Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi

2

kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian

materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama

:

Kehidupan Politik dan Ekonomi

Bangsa Indonesia pada M

asa Awal

Kemerdekaan

Kedua

:

Kehidupan Politik dan E

konomi

Bangsa Indonesia pada M

asa Demokrasi

Liberal

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,

Indonesia belum dapat sepenuhnya merasakan kemerdekaan. Apalagi dengan

kembalinya Belanda ke Indonesia bersama dengan pa

sukan sekutu yang juga berada pada

kesatuan Netherlands Indiche Civil Administration (NICA). Di periode

-

periode awal

kemerdekaan, Indonesia mengalami sebuah masa transisi politik yang begitu luar biasa.

Seperti yang diketahui, berpindah dari status Negara

yang terjajah jadi negara yang

merdeka pastinya bukan hal yang gampang.

Setelah proklamasi kemerdekaan para pemimpin bangsa Indonesia terus berjuang

membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Usaha usaha yang ditempuh

yaitu dengan mengadakan

rapat PPKI pada tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945. Pada

tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengambil keputusan yang sangat penting bagi perjalanan

bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang yaitu mengesahkan UUD 1945,

memilih presiden dan wakil

presiden dan membentuk Komite Nasional Indonesia untuk

membantu presiden.

Seperti apa perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia dari

awal kemerdekaan sampai pada masa demokrasi liberal? Untuk selanjutnya akan kalian

pelajari dalam modul ini.

Bagaimana

? pasti kalian sudah tak sabar untuk mengetahui

perja

lanan sejarah Indonesia yang kita cintai ini.

Pelajari terus modul ini dengan semangat 45.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

4

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI BANGSA

INDONESIA PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menganalisis

kehidupan Politik dan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal

kemerdekaan dengan cermat dan penuh semangat serta dapat menunjukkan sikap

peduli, tanggung jawab dan Cinta t

anah air.

B.

Uraian Materi

1.

Kondisi Kehidupan Indonesia Awal Kemerdekaan

Secara politik, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan belum mapan, terjadi

ketegangan, kekacauan dan berbagai insiden. Sebab ada pihak asing yang tidak ingin

Indonesia merdeka. Raky

at Indonesia masih bentrok dengan sisa

-

sisa kekuatan Jepang

yang beralasan diminta Sekutu tetap menjaga Indonesia dalam keadaan status quo.

Indonesia juga menghadapi tentara Inggris atas nama Sekutu dan NICA (Netherlands

Indies Civil Administration) atas n

ama Belanda yang datang kembali ke Indonesia dengan

membonceng Sekutu. Pemerintahan negara Indonesia memang sudah terbentuk beserta

alat kelengkapan negara tetapi masih banyak kekurangan di awal kemerdekaan.

Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerde

kaan masih belum stabil.

Mengingat ada berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa itu.

Ketidakstabilan itu disebabkan oleh faktor faktor sebagai berikut :

1)

Faktor Internal

(dari dalam), antara lain :

Adanya persaingan antar partai

politik yang berbeda ideologi untuk

menjadi partai

yang paling berpengaruh di Indonesia.

Gangguan keamanan dalam negeri yang mengancam disintegrasi bangsa

Bangsa Indonesia masih mencari sistem pemerintahan yang cocok sehingga

terjadi

perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi Parlementer.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

5

2)

Faktor Eksternal

Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA (Belanda) yang ingin kembali

menjajah Indonesia,menimbulkan pertempuran di berbagai daerah.

Sumber :

https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/1593/Pertempuran

-

dalam

-

Upaya

-

Perjuangan

-

Militer

-

Mempertahankan

-

Ke

merdekaan

-

Indonesia

Jepang memiliki status masih mempertahankan status quo pada wilayah

Indonesia

sampai Sekutu datang sehingga sering terjadi peperangan antara rakyat

Indonesia dan tentara Jepang.

Sumber:

https://tirto.id/cara

-

jepang

-

sembunyikan

-

kekalahan

-

perang

-

di

-

depan

-

rakyat

-

indonesia

-

dVgA

Seperti apa ya kondisi kehidupan Politik pada awal k

emerdekaan dan bagaimana

pemerintah menyikapi semua itu? Yuk pelajari terus modul ini ya.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

6

2.

Perkembangan Kehidupan Politik bangsa Indonesia pada

Awal Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, para pemimpin bangsa Indonesia terus

berjuang membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Perubahan dan

dinamika perjuangan bergerak sangat cepat. Indonesia memang telah merdeka tetapi

untuk dapat menj

alankan organisasi kenegaraan memerlukan perjuangan dan

pengorbanan. Dinamika perkembangan politik bangsa Indonesia pada awal

kemerdekaaan dapat kita lihat

a.

Terbentuknya Negara Indonesia

Pada tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno memimpin Sidang PPKI u

ntuk

pertamakalinya yang menghasilkan 3 keputusan penting yaitu mengesahkan UUD

1945, Memilih Presiden dan Wakil Presiden, Membentuk Komite Nasional

Indonesia. Dengan demikian Indonesia telah memenuhi syarat untuk menjadi suatu

negara.

b.

Pembentukan Ala

t Kelengkapan Negara dan pemerintahan

1)

Pembentukan Lembaga Kementrian (Departemen)

2)

Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Daerah

3)

Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara

4)

Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Daerah

c.

Pembentukan Provinsi di

Seluruh Wiayah Indonesia

Pada awalnya wilayah Indonesia dibagi 8 provinsi dan mengangkat Gubernur sebagai

kepala daerah. Gubernur

-

gubenrur yang diangkat antara lain Provinsi Sumatra,

Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah,

Provinsi Sunda Kecil

( Nusa Tenggara),

Provinsi Maluku,

Provinsi Sulawesi, Provinsi Kalimantan

d.

Perubahan Fungsi KNIP

Dalam Persidangan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) di Jakarta tanggal 16

Oktober 1945, Sutan Sjahrir diminta duduk s

ebagai Ketua Badan Pekerja KNIP.

Sebagian besar anggota KNIP mengusulkan perubahan fungsi KNIP dari hanya

sebagai pembantu presiden menjadi lembaga legislatif. Hal itu didukung Moh. Hatta

yang menerbitkan Maklumat Presiden tanggal 16 Oktober 1945 tenta

ng pemberian

kekuasaan legislatif kepada KNIP. Bersama Presiden, KNIP juga ditetapkan ikut

menetapkan Garis Garis Besar Hakuan Negara.

e.

Perkembangan Keragaman Ideologi dan Partai Politik

Salah satu keputusan sidang PPKI

pada tanggal 22 Agustu

s 1945 adalah

dibentuknya

Partai

Nasional

Indonesia (PNI) Partai ini diharapkan

sebagai

wadah

persatuan

dan

pembinaan berpolitik bagi rakyat

Indonesia.

Pembentukan

partai

tunggal dengan menetapkan Partai

Nasional Indonesia (PNI) sebagai satu

satu

nya partai politik di Indonesia,

menimbulkan kritikan dan reaksi keras dari berbagai pihak karena menimbulkan

kesan adanya partai tunggal. Dalam hal pembinaan kehidupan yang demokratis, BP

KNIP mengusulkan perlu dibentuknya partai partai politik. S

etelah pembatalan

partai tunggal, pemerintah merealisasikan pembentukan partai partai politik di

Indonesia dengan dikeluarkannya maklumat No. X yang isinya antara lain

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

7

pemerintah memberi kesempatan pendirian partai partai politik dan ditandatangani

oleh wakil presiden Drs. Moh. Hatta pada tanggal 3 November 1945. Dengan

dikeluarkannya maklumat No. X itu menunjukkan bahwa negara RI yang baru

berdiri itu adalah merupakan sebuah negara Demokrasi. Setelah keluar maklumat

pemerintah tersebut, sela

njutnya bermunculan partai partai dengan berbagai latar

belakang dan ideologi.

Perlu kalian ketahui bahwa sistem multi partai di Indonesia diawali dengan

maklumat pemerintah

tanggal 3 November 1945, setelah mempertimbangkan usulan

dari Badan Pe

kerja. Pemerintah pada awal pendirian partai

-

partai politik

menyatakan bahwa pembentukan partai

-

partai politik dan organisasi politik

bertujuan untuk memperkuat perjuangan revolusi. Maklumat itu kemudian

memunculkan partai

-

partai baru.

f.

Perubahan Sistem Pr

esidensial ke Parlementer

Negara Indonesia telah terbentuk, Alat kelengkapan negara dan lembaga

pemerintahan daerahpun telah terbentuk. Namun permasalahan bangsa Indonesia

belum selesai. Para pemimpin bangsa berjuang untuk memilih sistem

pemerintahan yang paling cocok untuk bangsa Indoensia.

Sjahrir kemudian mengajukan Maklumat KNIP No. 5 tanggal 11 November 1945

yang isinya pembentukan kabinet yang bekerja kolektif yang dipimpin perdana

menteri . Perdana Menteri ditunjuk ole

h kepala negara. Format itu disetujui oleh

Presiden Soekarno. Akhirnya pada tanggal 14 November 1945 terbentuk kabinet RI

dengan Sutan Sjahrir sebagai perdana menter. Dari sinilah Indonesia mulai

mengubah sistem pemerintahan dari Presidensial ke Parleme

nter yang diawali

dengan Kabinet Syahrir.

g.

Perpindahan Ibu Kota Negara

Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibukota negara sudah semakin kacau,

pemerintah terus didesak dan diteror oleh kekuasaan asing. Oleh karena itu

pemerintah

merencanakan untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Jakarta.

Akhirnya Ibu Kota pindah ke Yogyakarta pada tanggal 14 Januari 1946.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

8

Pemilihan kota Yogyakarta sebagai ibu kota dengan beberapa alasan sebagai

berikut:

1)

Terdapat markas besar tentara

2)

Di Yogyakarta tidak dijumpai kekuatan sekutu sehingga siapapun leluasa

menunjukkan dan menyebarluaskan pernyataan kemerdekaan.

3)

Terdapat lascar Hisbullah Sabilillah dan Laskar Mataram Pimpinan Sri Sultan

Hamengkubuwono IX.

4)

Yog

yakarta mampu menjamin pelaksanaan perjuangan, baik secara diplomasi

maupun dengan bersenjata.

5)

Letak Yogyakarta dekat dengan Semarang dan Surakarta. Jika ada suatu

ancaman, kekuatan kedua kota tersebut dapat digerakkan.

Presiden Soekarno dan Moh. Hat

ta bersama dengan beberapa menteri pindah

ke Yogyakarta, sementara perdana menteri Sutan Sjahrir masih berkedudukan

di Jakarta untuk mengadakan hubungan dengan dunia internasional.

h.

Konflik Indonesia

Belanda hingga Pengakuan Kedaulatan.

Perjuang

an bangsa Indonesai setelah Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan

ternyata belum selesai. Bangsa Indonesia harus berhadapan dengan bangsa

Belanda yang berusaha untuk kembali ke Wilayah RI. Kedatangan pasukan sekutu

yang diboncengi NICA (Belanda)

menimbulkan perlawanan rakyat untuk

mempertahankan kemerdekaan. Selama kurang lebih satu tahun Inggris sebagai

bagian dari tentara Sekutu telah berhasil menduduki beberapa kota dan daerah

kemudian diserahkan kepada Belanda berdasakan kesepakatan dalam C

ivil Affair

Agreement. Untuk mendapatkan kembali daerah daerah yang diduduki, Bangsa

Indonesia menempuh jalan peperangan dan perundingan.

Upaya yang dilakukan antara lain melalui :

1)

Perundingan Linggajati

2)

Menghadapi Agresi Miter Belanda 1

3)

Perundingan Renville

4)

Menghadapi Agresi Militer Belanda II

5)

Perundingan Room Roijen

6)

Melaksanakan Konferensi Inter Indonesia sebelum mengikuti KMB

7)

Mengikuti Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar (KMB)

dilaksanakan pada tanggal 23

Agustus sampai 2

November 1949 di Den Haag (Belanda). KMB digelar setelah Belanda dan Indonesia

melewati beberapa jalur diplomasi sebelumnya. Beberapa jalur diplomasi yang

dilakukan oleh Belanda dan Indonesia diantaranya perundingan Linggajati,

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

9

perjanjian

Renville, juga perjanjian Roem

-

Roijen. Dalam rangka mempercepat

penyerahan kedaulatan, pemerintah Indonesia yang kala itu diasingkan di Bangka,

bersedia mengikuti KMB. Pada tanggal 2 November 1949, persetujuan KMB berhasil

ditandatangani.

Pada akhir Desember 1949,

Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB)

,

Indonesia berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda. Naskah pengakuan

kedaulatan ditanda tangani di dua tempat yaitu di negeri Belanda dan di Indonesia.

Pada tanggal 27 Desember 1949, diadakanlah penandatanganan pengakuan

kedaulatan di neg

eri Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana

Menteri Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. AM . J.A Sassen. Sedangkan

delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta.

Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuw

ono IX dan Wakil

Tertinggi Mahkota AH.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.

Penandatangan ini menegaskan kedaulatan Indonesia. Bentuk negara Indonesia pun

berubah menjadi negara serikat yakni Republik Indonesia

Serikat (RIS)

.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

10

i.

Berdirinya Republik Indonesia Serikat

Republik Indonesia (RIS) lahir atas hasil konferensi Meja Bundar (KMB) yang

dilaksanakan di Den Haag pada tanggal 2 November 1949. Pada saat itu Republik

Indonesia Serikat (RIS) terbagi

kedalam 7 negara bagian dan 9 satuan kenegaraan yang

kemudian memisahkan masing

-

masing kekuasaan daerah. Republik Indonesia Serikat

(RIS) yang berbentuk negara federal memecah belah persatuan bangsa. Pembentukan

negara

-

negara bagian yang disebut sebagai

negara

-

negara boneka sebenarnya hanyalah

siasat Belanda untuk menghancurkan kembali Republik Indonesia, namun negara

-

negara

boneka yang pada awalnya dibentuk untuk melemahkan kekuatan Republik Indonesia

justru berbalik arah dan menginginkan Republik Indon

esia Serikat (RIS) kembali ke NKRI.

j.

Pembubaran RIS dan Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI)

Pada Januari 1950 munculah gagasan untuk pembubaran RIS

dan hal tersebut

disikapi positif oleh negara

-

neg

ara

bagian

termasuk

Republik

Indonesia Serikat (RIS). Sayangnya

untuk kembali ke NKRI tidak

semudah

membalikan

telapak

tangan, pemerintahan Republik

Indonesia Serikat (RIS) beserta

parlemen

-

parlemen

yang

ada

didalamnya tidak memiliki hak dan

wewenang untuk

membubarkanya

karena untuk merubah bentuk

sebuah

negara

memerlukan

undang

-

undang dan tidak bertentangan dengan bentuk negara sebelumnya yaitu

Republik Indonesia Serikat (RIS). Maka dari itu dibentuklah sebuah Rancangan Undang

-

undang (RUU) yang diserahkan

kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik

Indonesia Serikat (RIS) tentang tata cara perubahan susunan kenegaraan yang menjadi

uu darurat nomor 11 tahun 1950 yang kemudian menjadi dasar hukum penggabungan

negara

-

negara bagian Republik Indonesia Serikat

(RIS).

Setelah

terbentuknya UU

darurat, hampir semua negara

-

negara bagian yang

dipelopori oleh Negara Madura dan Negara Jawa Timur telah bergabung ke Republik

Indonesia kecuali bagian barat dan sumatra timur. Walaupun pada awalnya dua negara

tersebut menolak untuk bergabung kembali ke

Republik Indonesia namun pada akhirnya

bergabung kembali atas usaha pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) mengajak

kedua negara bagian tersebut bergabung kembali ke NKRI dengan pemberian mandat

7 negara bagian RIS:

1.

Negara Republik Indonesia

(RI)

2.

Negara

Indonesia Timur (NIT)

3.

Negara Pasundan (distrik

federal Jakarta)

4.

Negara Jawa Timur

5.

Negara Madura

6.

Negara Sumatra Timur (NST)

7.

Negara Sumatra Selatan (NSS).

9 Satuan kenegaraan :

1.

Jawa Tengah

2.

Kalimantan Barat

3.

Dayak Besar

4.

Daerah Banjar

5.

Kalimantan

Tenggara

6.

Kalimantan Timur

7.

Bangka

8.

Belitung

9.

Riau

Presiden Soekarno menyampaikan pidato kenegaraan pada

peringatan 5 tahun kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka pada

17 Agustus 1950.(Arsip KOMPAS)

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

11

oleh Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatra Timur kep

ada Moehammad Hatta

untuk membentuk NKRI.

Pembubaran

Republik Indonesia Serikat (RIS) berlanjut diawalinya konferensi

bersama antara pemerintah Republik Indonesia Serikat, Republik Indonesia dan Negara

Indonesia Timur yang dilaksanakan pada tanggal 13

Mei 1950 untuk pertama kalinya.

Kemudian konferensi kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 1950 yang menyetujui

bahwa

pembubaran

Republik Indonesia Serikat (RIS) dan pembentukan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) yang sesuai dengan proklamasi ke

merdekaan Republik

Indonesia pada 17 Agustus 1945. Konferensi kedua tersebut tidak hanya menghasilkan

keputusan setuju atas pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tapi

juga membentuk panitia

pembentuk

Undang

-

undang Negara Kesatuan

atau kita

kenal sebgai

Undang

-

Undang

Dasar

Sementara 1950 (UUDS

1950).

Kurang

dari

delapan

bulan

masa

berlakunya, RIS berhasil

dikalahkan oleh semangat

persatuan

bangsa

Indonesia.

k.

Politik Luar Negeri

Pada awal kemerdekaan, politik luar negeri Indonesia difokuskan

pada bagaimana

memperoleh pengakuan dari negara lain atas kemerdekaannnya.

Kemudian

mencetuskan politik

BEBAS AKTIF

.

3.

Perkembangan Kehidupan Ekonomi pada Awal Kemerdekaaan

a.

Kondisi

Ekonomi

Indonesia

Awal

Kemerdekaan

Keadaan

ekonomi

Indonesia

pada

akhir

kekuasaan

Jepang

dan

pada

awal

berdirinya

Republik

Indonesia

sangat

kacau

dan

sulit.

Latar

belakang

keadaan

yang

kacau

tersebut

disebabkan

karena

:

Indonesia

yang

baru

saja

merdeka

belum

memiliki

pemerintahan

yang

baik,

dimana

belum

ada

pejabat

khusus

yang

bertugas

untuk

menangani

perekonomian

Indonesia.

Sebagai

negara

baru

Indonesia

belum

mempunyai

pola

dan

cara

untuk

mengatur

ekonomi

keuangan

yang

mantap.

Kehidupan

ekonomi

saat

pendudukan

Jepang

memang

sudah

buruk

akibat

pengeluaran

pem

biayaan

perang

Jepang

membuat

pemerintah

baru

Indonesia

agak

sulit

untuk

bangkit

dari

keterpurukan.

Kondisi

keamanan

dalam

negeri

sendiri

tidak

stabil

akibat

sering

terjadinya

pergantian

kabinet,

dimana

hal

tersebut

mendukung

ketidakstabilan

ekonomi.

Polit

ik

keuangan

yang

berlaku

di

Indonesia

dibuat

di

negara

Belanda

guna

menekan

pertumbuhan

ekonomi

Indonesia

bahkan

untuk

menghancurkan

ekonomi

nasional.

Belanda

masih

tetap

tidak

mau

mengakui

kemerdekaan

Indonesia

dan

masih

terus

melakukan

pergolakan

politik

yang

menghambat

langkah

kebijakan

pemerintah

dalam

bidang

ekonomi.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

12

b.

Faktor

-

faktor

penyebab

kacaunya

perekonomian

Indonesia

1945

-

1950

adalah

sebagai

berikut

.

1.

Terjadi

Inflasi

yang

sangat

tinggi

Inflasi

tersebut

dapat

terjadi

disebabkan

kare

na

:

Beredarnya

mata

uang

Jepang

di

masyarakat

dalam

jumlah

yang

tak

terkendali

(pada

bulan

Agustus

1945

mencapai

1,6

Milyar

yang

beredar

di

Jawa

sedangkan

secara

umum

uang

yang

beredar

di

masyarakat

mencapai

4

milyar).

Beredarnya

mata

uang

cadangan

yang

d

ikeluarkan

oleh

pasukan

Sekutu

dari

bank

-

bank

yang

berhasil

dikuasainya

untuk

biaya

operasi

dan

gaji

pegawai

yanh

jumlahnya

mencapai

2,3

milyar.

Republik

Indonesia

sendiri

belum

memiliki

mata

uang

sendiri

sehingga

pemerintah

tidak

dapat

menyatakan

bahwa

mata

uang

pendudukan

Jepang

tidak

berlaku.

Inflasi

terjadi

karena

di

satu

sisi

tidak

terkendalinya

peredaran

uang

yang

dikeluarkan

pemerintah

Jepang

dan

beredarnya

mata

uang

cadangan

yang

dikeluarkan

oleh

sekutu

sementara

RI

belum

memiliki

mata

uang

sendiri,

di

sisi

lain

ketersediaan

barang

menipis

bahkan

langka

di

beberapa

daerah.

Kelangkaan

ini

terjadi

akibat

adanya

blokade

ekonomi

oleh

Belanda.

Uang

Jepang

yang

beredar

sangat

tinggi

sedangkan

kemampuan

ekonomi

untuk

menyerap

uang

tersebut

masih

sangat

rendah.

Karena

inflasi

ini

kelompok

yang

paling

menderita

adalah

para

petani

sebab

pada

masa

pendudukan

Jepang

petani

merupakan

produsen

yang

paling

ba

nyak

menyimpan

mata

uang

Jepang.

Hasil

pertanian

mereka

tidak

dapat

dijual,

sementara

nilai

tukar

mata

uang

yang

mereka

miliki

sangat

rendah.

Pemerintah

Indonesia

yang

baru

saja

berdiri

tidak

mampu

mengendalikan

dan

menghentikan

peredaran

mata

uang

Jepang

tersebut

sebab

Indonesia

belum

memiliki

mata

uang

baru

sebagai

penggantinya.

Pemerintah

mengeluarkan

kebijakan

untuk

sementara

waktu

menyatakan

ada

3

mata

uang

yang

berlaku

di

wilayah

RI,

yaitu:

Mata

uang

De

Javasche

Bank

Mata

uang

pemerintah

Hindia

Beland

a

Mata

uang

pendudukan

Jepang

Keadaan

tersebut

diperparah

dengan

diberlakukannya

uang

NICA

di

daerah

yang

diduduki

sekutu

pada

tanggal

6

Maret

1946

oleh

Panglima

AFNEI

yang

baru

(Letnan

Jenderal

Sir

Montagu

Stopford).

Uang

NICA

ini

dimaksudkan

untuk

menggantikan

uang

Jepang

yang

nilainya

sudah

sangat

turun

saat

itu.

Upaya

sekutu

tersebut

merupakan

salah

satu

bentuk

pelangaran

kesepakatan

yaitu

bahwa

selama

belum

ada

penyelesaian

politik

mengenai

status

Indonesia,

maka

tidak

ada

mata

uang

baru.

Karena

tindakan

sekutu

tersebut

maka

pemerintah

Indonesiapun

mengeluarkan

uang

kertas

baru

yaitu

Oeang

Republik

Indonesia

(ORI)sebagai

pengganti

uang

Jepang.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

13

2.

Adanya

Blokade

ekonomi

dari

Belanda

Blokade

oleh

Belanda

ini

dilakukan

dengan

menutup

(memblokir)

pintu

keluar

-

masuk

perdagangan

RI

terutama

melalui

jalur

laut

dan

pelabuhan

-

pelabuhan

penting.

Blokade

ini

dilakukan

mulai

bulan

November

1945.

Adapun

alasan

dari

pemerintah

Belanda

melakukan

blokade

ini

adalah

:

Mencegah

masuknya

senjata

dan

peralatan

militer

ke

Indonesia.

Mencegah

kelu

a

rnya

hasil

-

hasil

perkebunan

milik

Belanda

dan

milik

asing

lainnya.

Mencegah

/

m

elindungi

bangsa

Indonesia

dari

tindakan

-

tindakan

yang

dilakukan

oleh

bangsa

lain.

Dengan

adanya

blokade

tersebut

menyebabkan:

Barang

-

barang

ekspor

RI

terlambat

terkirim.

Barang

-

barang

dagangan

milik

Indonesia

tidak

dapat

di

ekspor

bahkan

banyak

barang

-

barang

ekspor

Indonesia

yang

dibumi

hanguskan.

Indonesia

kekurangan

barang

-

barang

import

yang

sangat

dibutuhkan.

Infl

asi

semakin

tak

terkendali

sehingga

rakyat

menjadi

gelisah.

Tujuan/harapan

Belanda

dengan

blokade

ini

adalah:

Agar

ekonomi

Indonesia

mengalami

kekacauan

Agar

terjadi

kerusuhan

sosial

karena

rakyat

tidak

percaya

kepada

pemerintah

Indonesia,

sehingga

pemerintah

Belanda

dapat

dengan

mudah

mengembalikan

eksistensinya.

Untuk

menekan

Indonesia

dengan

harapan

bisa

dikuasai

kembali

oleh

Belanda

3.

Kekosongan

Kas

Negara

Kas

Negara

mengalami

kekosongan

karena

pajak

dan

bea

masuk

lainnya

belum

ada

sementara

pengeluaran

negara

semakin

bertambah.

Penghasilan

pemerintah

hanya

bergantung

kepada

produksi

pertanian.

Karena

dukungan

dari

bidang

pertanian

inilah

pemerintah

Indonesia

masih

bertahan,

sekalipun

keadaan

ekonomi

sangat

buruk.

C.

Upaya

Pemerinta

h

mengatasi

masalah

Ekonomi

1.

Mengatasi

Blokade

Ekonomi

Belanda

(Nica)

Upaya

pemerintah

untuk

keluar

dari

masalah

blokade

tersebut

adalah

sebagai

berikut

:

a)

Usaha

bersifat

politis,

yaitu

Diplomasi

Beras

ke

India

Pemerintah

Indonesia

bersedia

untuk

membantu

pemerintah

India

yang

sedang

ditimpa

bahaya

kelaparan

dengan

mengirimkan

500.000

ton

beras

dengan

harga

sangat

rendah.

Pemerintah

melakukan

hal

ini

sebab

akibat

blokade

oleh

Belanda

maka

hasil

panen

Indonesia

ya

ng

melimpah

tidak

dapat

dijual

keluar

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

14

negeri

sehingga

pemerintah

berani

memperkirakan

bahwa

pada

pada

musim

panen

1946

akan

diperoleh

suplai

hasil

panen

sebesar

200.000

sampai

400.000

ton.

Sebagai

imbalannya

pemerintah

India

bersedia

mengirimkan

bahan

pa

kaian

yang

sangat

dibutuhkan

oleh

rakyat

Indonesia

pada

saat

itu.

Saat

itu

Indonesia

tidak

memikirkan

harga

karena

yang

penting

adalah

dukungan

dari

negara

lain

yang

sangat

diperlukan

dalam

perjuangan

diplomatik

dalam

forum

internasional.

Adapun

keuntungan

politis

yang

diperoleh

Indonesia

dengan

adanya

kerjasama

dengan

India

ini

adalah

Indonesia

mendapatkan

dukungan

aktif

dari

India

secara

diplomatik

atas

perjuangan

Indonesia

di

forum

internasional.

b)

Mengadakan

hubungan

dagang

langsung

dengan

luar

negeri

Membuka

hubungan

dagang

langsung

ke

luar

negeri

dilakukan

oleh

pihak

pemerintah

maupun

pihak

swasta.

Usaha

tersebut

antara

lain

:

Mengadakan

kontak

dagang

dengan

perusahaan

swasta

Amerika

(Isbrantsen

Inc.).

Tujuan

dari

kontak

ini

adalah

membuka

jalur

diplomatis

ke

berbagai

negara.

Dimana

usaha

tersebut

dirintis

oleh

BTC

(

Banking

and

Trading

Corporation

)

atau

Perseroan

Bank

dan

Perdagangan,

suatu

badan

perdagangan

semi

-

pemerintah

yang

membantu

usaha

ekonomi

pemerintah,

dipimpin

oleh

Sumitro

Djojohadikus

umo

dan

Ong

Eng

Die.

Hasil

transaksi

pertama

dari

kerjasama

tersebut

adalah

Amerika

bersedia

membeli

barang

-

barang

ekspor

Indonesia

seperti

gula,

karet,

teh,

dan

lain

-

lain.

Tetapi

selanjutnya

kapal

Amerika

yang

mengangkut

barang

pesanan

RI

dan

akan

memuat

barang

ekspor

dari

RI

dicegat

dan

seluruh

muatannya

disita

oleh

kapal

Angkatan

Laut

Belanda.

Karena

blokade

Belanda

di

Jawa

terlalu

kuat

maka

usaha

diarahkan

untuk

menembus

blokade

ekonomi

Belanda

di

Sumatera

dengan

tujuan

Malaysia

dan

Singapura.

Usaha

te

rsebut

dilakukan

sejak

1946

sampai

akhir

masa

perang

kemerdekaan.

Pelaksanaan

ini

dibantu

oleh

Angkatan

laut

RI

serta

pemerintah

daerah

penghasil

barang

-

barang

ekspor.

Karena

perairan

di

Sumatra

sangatlah

luas,

maka

pihak

Belanda

tidak

mampu

melakukan

peng

awasan

secara

ketat.

Hasilnya

Indonesia

berhasil

menyelundupkan

karet

yang

mencapai

puluhan

ribu

ton

dari

Sumatera

ke

luar

negeri,

terutama

ke

Singapura.

Dan

Indonesia

berhasil

memperoleh

senjata

,

obat

-

obatan

dan

barang

-

barang

lain

yang

dibutuhkan.

Pemer

intah

RI

pada

1947

membentuk

perwakilan

resmi

di

Singapura

yang

diberi

nama

Indonesian

Office

(

Indoff

).

Secara

resmi

badan

ini

merupakan

badan

yang

memperjuangkan

kepentingan

politik

di

luar

negeri,

namun

secara

rahasia

berusaha

menembus

blokade

ekonomi

Be

landa

dengan

melakukan

perdagangan

barter.

Diharapkan

dengan

upaya

ini

mampu

memenuhi

kebutuhan

masyarakat

Indonesia.

Selain

itu

juga

berperan

sebagai

perantara

dengan

pedagang

Singapura

dan

mengusahakan

pengadaan

kapal

-

kapal

yang

diperlukan.

Dibentuk

perw

akilan

kemetrian

pertahanan

di

luar

negeri

yaitu

Kementrian

Pertahanan

Urusan

Luar

Negeri

(KPULN)

yang

dipimpin

oleh

Ali

Jayengprawiro.

Tugas

pokok

badan

ini

adalah

membeli

senjata

dan

perlengkapan

angkatan

perang.

2.

Kebijakan

Pemerintahan

Menghadapi

Burukn

ya

Kondisi

Ekonomi

Indonesia

Upaya

yang

dilakukan

pemerintah

untuk

mengatasi

kondisi

ekonominya

mulai

dilakukan

sejak

Februari

1946,

adalah

sebagai

berikut.

a)

Konferensi

Ekonomi

Februari

1946

Konferensi

ini

dihadiri

oleh

para

cendekiawan,

gubernur,

dan

pejabat

lainnya

yang

bertanggungjawab

langsung

mengenai

masalah

ekonomi

di

Jawa,

yang

dipimpin

oleh

Menteri

Kemakmuran

(Darmawan

Mangunkusumo).

Tujuan

Konferensi

ini

adalah

untuk

memperoleh

kesep

akatan

dalam

menanggulangi

masalah

-

masalah

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

15

ekonomi

yang

mendesak,

seperti

:

Masalah

produksi

dan

distribusi

makanan

.

Tercapai

kesepakatan

bahwa

sistem

autarki

lokal

sebagai

kelanjutan

dari

sistem

ekonomi

perang

Jepang,

secara

berangsur

-

angsur

akan

dihapuka

n

dan

diganti

dengan

sistem

desentralisasi.

Masalah

sandang

:

Disepakati

bahwa

Badan

Pengawasan

Makanan

Rakyat

diganti

dengan

Badan

Persediaan

dan

Pembagian

Makanan

(BPPM)

yang

bertujuan

untuk

mengatasi

kesengsaraan

rakyat

Indonesia.

Badan

ini

dipimpin

oleh

Sudarsono

dibawah

pengawasan

Kementrian

Kemakmuran.

BPPM

dapat

dianggap

sebagai

awal

dari

terbentuknya

Badan

Urusan

Logistik

(Bulog).

Sementara

itu

tujuan

dibentuk

Bulog

(Februari

1946)

untuk

melarang

pengiriman

bahan

makanan

antar

karisidena

n

Status

dan

Administrasi

perkebunan

-

perkebunan

:

Keputusannya

adalah

semua

perkebunan

dikuasai

oleh

negara

dengan

sistem

sentralisasi

di

bawah

kementrian

Kemakmuran.

Sehingga

diharapkan

pendapatan

negara

dapat

bertambah

secara

signifikan

dengan

nasionalisasi

pabrik

gula

dan

perkebunan

tebu.

Konferensi

kedua

di

Solo,

6

Mei

1946

membahas

mengenai

masalah

program

ekonomi

pemerintah,

masalah

keuangan

negara,

pengendalian

harga,

distribusi,

dan

alokasi

tenaga

manusia.

Wapres

Moh.

Hatta

mengusulkan

mengenai

rehabilitasi

pabrik

gula,

dimana

gula

merupakan

bahan

ekspor

penting

sehingga

harus

dikuasai

oleh

negara.

Untuk

merealisasikan

keinginan

tersebut

maka

pada

6

Juni

1946

dibentuk

Perusahaan

Perkebunan

Negara

(PPN).

b)

Pinjaman

N

asional

Program

ini

dilaksanakan

oleh

Menteri

Keuangan

(Surachman)

dengan

persetujuan

BP

-

KNIP.

Untuk

mendukung

program

tersebut

maka

dibuat

Bank

Tabungan

Pos

,

bank

ini

berguna

untuk

penyaluran

pinjaman

nasional

untuk

meningkatkan

kepercayaan

masyarakat

In

donesia

kepada

pemerintahan.

Selain

itu,

pemerintah

juga

menunjuk

rumah

gadai

untuk

memberikan

pinjaman

kepada

masyarakat

dengan

jangka

waktu

pengembalian

selama

40

tahun.

Tujuannya

untuk

mengumpulkan

dana

masyarakat

bagi

kepentingan

perjuangan,

sekaligus

untuk

menanamkan

kepercayaan

rakyat

pada

pemerintah

RI.

Rakyat

dapat

meminjam

jika

rakyat

mau

menyetor

uang

ke

Bank

Tabungan

Pos

dan

rumah

-

rumah

pegadaian.

Usaha

ini

mendapat

respon

yang

besar

dari

rakyat

terbukti

dengan

besar

pinjaman

yang

ditawarkan

pad

a

bulan

Juli

19

46

sebesar

Rp.

1.000.000.000,00

,

pada

tahun

pertama

berhasil

dikumpulkan

uang

sejumlah

Rp.

500.000.000,00.

Kesuksesan

yang

dicapai

menunjukkan

besarnya

dukungan

dan

kepercayaan

rakyat

kepada

Pemerintah

RI.

c)

Pembentukan

Planning

Board

(Badan

Perancang

Ekonomi)

19

Januari

1947.

Badan

ini

dibentuk

atas

usul

dari

menetri

kemakmuran

AK.

Gani.

Badan

ini

merupakan

badan

tetap

yang

bertugas

membuat

rencana

pembangunan

ekonomi

untuk

jangka

waktu

2

sampai

3

tahun

yang

akhirnya

disepakati

Rencan

a

Pembangunan

Sepuluh

Tahun.

Inti

rencana

ini

adalah

agar

Indonesia

membuka

diri

terhadap

penanaman

modal

asing

dan

melakukan

pinjaman

baik

ke

dalam

maupun

ke

luar

negeri.

Untuk

membiayai

rencana

pembangunan

ekonomi

tersebut

pemerintah

membuka

diri

ter

hadap

penanaman

modal

asing,

mengerahkan

dana

masyarakat

melalui

pinjaman

nasional,

melalui

tabungan

masyarakat,

serta

melibatkan

badan

-

badan

swasta

dalam

pembangunan

ekonomi.

Dan

untuk

menampung

dana

tersebut

dibentuk

Bank

Pembangunan.

Perusahaan

patungan

(merger)

diperkenankan

berdiri

sementara

itu

tanah

partikelir

dihapuskan.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

16

Perkembangannya

April

1947

badan

ini

diperluas

menjadi

Panitia

Pemikir

Siasat

Ekonomi

yang

bertugas

mempelajari,

mengumpulkan

data,

dan

memberikan

saran

kepada

pemerintah

dalam

merencanakan

pembangunan

ekonomi

dan

dalam

rangka

melakukan

perundingan

dengan

pihak

Belanda.

Rencana

tersebut

belum

berhasil

dilaksanakan

dengan

baik

karena

situasi

politik

dan

militer

yang

tidak

memungkinkan,

yaitu

Agresi

Militer

Belanda

I

dan

Perjanjian

Linggarjati

yang

menyebabkan

sebagian

besar

wilayah

Indonesia

yang

memiliki

potensi

ekonomi

jatuh

ke

tangan

Belanda

dan

yang

tersisa

sebagian

besar

tergolong

sebagai

daerah

miskin

dan

berpenduduk

padat

(Sumatera

dan

Jawa).

Hal

tersebut

di

tambah

dengan

adanya

Pemberontakan

PKI

dan

Agresi

mIliter

Belanda

II

yang

mengakibatkan

kesulitan

ekonomi

semakin

memuncak.

d)

Rekonstruksi

dan

Rasionalisasi

Angkatan

Perang

(Rera)

1948

Program

ini

bertujuan

untuk

mengurangi

beban

negara

dalam

bidang

ekonomi,

selain

meningkatkan

efisiensi.

Rasionalisasi

meliputi

penyempurnaan

administrasi

negara,

angkatan

perang,

dan

aparat

ekonomi.

Sejumlah

angkatan

perang

dikurangi

secara

drastis

untuk

mengurangi

beban

negara

di

bidang

ekonomi

dan

meningkatkan

effisi

ensi

angkatan

perang

dengan

menyalurkan

para

bekas

prajurit

pada

bidang

-

bidang

produktif

dan

diurus

oleh

kementrian

Pembangunan

dan

Pemuda.

Rasionalisasi

yang

diusulkan

oleh

Mohammad

Hatta

diikuti

dengan

intensifikasi

pertanian,

penanaman

bibit

unggul,

dan

peningkatan

peternakan.

e)

Rencana

Kasimo

(Kasimo

Plan)

Program

ini

disusun

oleh

Menteri

Urusan

Bahan

Makanan

I.J.Kasimo.

Program

ini

berupa

Rencana

Produksi

Tiga

tahun

(1948

-

1950)

mengenai

usaha

swasembada

pangan

dengan

beberapa

petunjuk

pelaksanaan

yang

praktis.

Inti

dari

Kasimo

Plan

adalah

untuk

meningkatkan

kehidupan

rakyat

dengan

menigkatkan

produksi

bahan

pangan.

Rencana

Kasimo

ini

adalah

:

Menanami

tanah

kosong

(tidak

terurus)

di

Sumatera

Timur

seluas

281.277

HA

Melakukan

intensifikasi

di

Jawa

dengan

menanam

bibit

unggul

Pencegahan

penyembelihan

hewan

-

hewan

yang

berperan

penting

bagi

produksi

pangan.

Di

setiap

desa

dibentuk

kebun

-

kebun

bibit

Transmigrasi

bagi

20

juta

penduduk

Pulau

Jawa

dipindahkan

ke

Sumatera

dalam

jangka

waktu

10

-

15

tahun.

f)

Persatuan

Tenaga

Ekonomi

(PTE)

Organisasi

yang

dipimpin

B.R

Motik

ini

bertujuan

untuk

:

Menggiatkan

kembali

partisipasi

pengusaha

swasta,

agar

pengusaha

swasta

memperkuat

persatuan

dan

mengembangkan

perekonomian

nasional.

Menggalang

dan

Melenyapkan

indivi

dualisasi

di

kalangan

organisasi

pedagang

sehingga

dapat

memperkokoh

ketahanan

ekonomi

bangsa

Indonesia.

Meskipun

usaha

PTE

didukung

pemerintah

dan

melibatkan

dukungan

dari

pemerintah

daerah

namun

perkembangannya

PTE

tidak

dapat

berjalan

baik

dan

hanya

mam

pu

didirikan

Bank

PTE

di

Yogyakarta

dengan

modal

awal

Rp.

5.000.000,00.

Kegiatan

ini

semakin

mengalami

kemunduran

akibat

Agresi

Militer

Belanda.

Selain

PTE,

perdagangan

swasta

lainnya

juga

membantu

usaha

ekonomi

pemerintah

adalah

Banking

and

Trading

Corpor

ation

(Perseroan

Bank

dan

Perdagangan).

Mengaktifkan

kembali

Gabungan

Perusahaan

Perindustrian

dan

Perusahaan

Penting,

Pusat

Tembakau

Indonesia,

Gabungan

Saudagar

Indonesia

Daerah

Aceh

(GASIDA)

dalam

rangka

memperbaiki

ekonomi

Indonesia.

g)

Oeang

Republik Indonesia (ORI)

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

17

Melarang

digunakan

mata

uang

NICA

dan

yang

lainnya

serta

hanya

boleh

menggunakan

Oeang

Repoeblik

Indonesia

(ORI)

dikeluarkan

oleh

Pemerintah

Republik

Indonesia

berdasarkan

UU

No.

17

tahun

1946

yang

dikeluarkan

pada

tanggal

1

Oktober

1946.

Mengenai

pertukar

an

uang

Rupiah

Jepang

diatur

berdasarkan

UU

No.

19

tahun

1946

tanggal

25

Oktober

1946.

Sumber:

https://tirto.id/duel

-

mata

-

uang

-

republik

-

vs

-

mata

-

uang

-

nica

-

czdN

Tanggal

25

Oktober

selanjutnya

dijadikan

sebagai

hari

keuangan.

Adapun

kebijakan

penyetaraan

mata

uang

adalah

sebagai

berikut.

a.

Di

Jawa,

Lima

puluh

rupiah

(Rp.

50,00)

uang

Jepang

disamak

an

dengan

satu

rupiah

(Rp.

100,00)

ORI

dengan

perbandingan

1:5.

b.

Di

Luar

Jawa

dan

Madura,

Seratus

rupiah

(Rp.

100,00)

uang

Jepang

sama

dengan

satu

rupiah(Rp.

1,00)

ORI

dengan

perbandingan

1:10.

c.

Setiap

sepuluh

rupiah

(Rp.

10,00)

ORI

bernilai

sama

dengan

e

mas

murni

seberat

5

gram.

Mengenai

pengaturan

nilai

tukar

uang

ORI

dengan

valuta

asing

(nilai

kurs

mata

uang

ORI

di

pasar

valuta

asing)

sebenarnya

dipegang

oleh

Bank

Negara

yang

sebelumnya

telah

dirintis

bentuk

prototipenya

yaitu

dengan

pembentukan

Bank

Rakyat

Indonesia

(Shomin

Gin

ko).

Namun

tugas

tersebut

pada

akhirnya

dijalankan

oleh

Bank

Negara

Indonesia

(Bank

Negara

Indonesia

1946)

yang

dipimpin

oleh

Margono

Djojohadikusumo.

Bank

ini

merupakan

bank

umum

milik

pemerintah

yang

tujuan

awal

didirikannya

adalah

untuk

melaksanakan

koo

rdinasi

dalam

pengurusan

bidang

ekonomi

dan

keuangan.

BNI

didirikan

pada

1

November

1946.

Meskipun

begitu

usaha

pemerintah

untuk

menjadikan

ORI

sebagai

satu

-

satunya

mata

uang

nasional

tidak

tercapai

karena

terpecah

-

pecahnya

wilayah

RI

akibat

perundingan

Indonesia

-

Belanda.

Sehingga

di

beberapa

daerah

mengeluarkan

mata

uang

sendiri,

yang

berbeda

dengan

ORI,

seperti

URIPS

(Uang

Republik

Propinsi

Sumatera)

di

Sumatera,

URIBA

(Uang

Republik

Indonesia

Baru)

di

Aceh,

URIDAB

(Uang

Republik

Indonesia

Banten)

di

B

anten

dan

Palembang.

Upaya

-

upaya

pemerintah

Indonesia

tersebut

dilakukan

dalam

upaya

untuk

meningkatkan

kesejahteraan

rakyat

Indonesia

meskipun

Belanda

masih

belum

pergi

dari

Indonesia.

Kalian sudah memahami

kondisi kehidupan politik dan ekonomi bangs

a

Indonesia

pada awal kemerdekaan

? Semoga apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam

mengatasi permasalahan politik dan ekonomi bangsa Indonesia menginspirasi

kalian jika nanti menjadi seorang peminpin dalam mengambil kebijakan kebijakan

untuk membuat kehidupan Indonesia menjadi lebih baik

.

C.

Rangkuman

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

18

1.

Di periode

-

periode awal kemerdekaan, Indonesia mengalami sebuah masa

transisi politik yang begitu luar biasa. Seperti yang diketahui, berpindah dari

status Negara yang terjajah jadi Negara yang merdeka.

2.

Secara politik, keadaan Indonesia di

awal kemerdekaan belum mapan, terjadi

ketegangan, kekacauan dan berbagai insiden. Sebab ada pihak asing yang tidak

ingin Indonesia merdeka. Rakyat Indonesia masih bentrok dengan sisa

-

sisa

kekuatan Jepang yang beralasan diminta Sekutu tetap menjaga Indonesi

a dalam

keadaan status quo. Indonesia juga menghadapi tentara Inggris atas nama Sekutu

dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) atas nama Belanda yang

datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu.

3.

Kondisi politik Indonesia pada masa awal

kemerdekaan masih belum stabil,

banyak peristiwa yang terjadi

yang membawa perubahan

perubahan dan

mempengaruhi

perkembangan

negara pada masa awal kemerdekaan.

Ketidakstabilan politik dipengaruhi oleh factor internal dan Faktor eksternal.

4.

Pada mas

a awal kemerdekaan terjadi perubahan system pemerintahan dari

Sistem presidensial menjadi system Parlementer.

5.

Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan dapat dikategorikan pada

periode sebagai berikut:

18 Agustus 1945

27 Desember 1949

Terjadinya penyimpangan pada UUD 1945 untuk sistem pemerintahan dari

Presidentil jadi Parlementer. Stabilitas politik di periode ini jadi bermasalah

karena belum terdapat konstitusi yang mengikat.

27 Desember 1949

17 Agustus 1950

Terdapat p

ernyimpangan dalam bentuk Negara kesatuan jadi Negara serikat.

Akan tetapi hal tersebut tidak berjalan dengan lama karena para pemimpin

Indonesia kala itu menyadari kesalahan yang terjadi. Hingga kemudian pada

akhirnya Indonesia kembali menjadi Negara ber

bentuk kesatuan. Akan tetapi

keadaan Negara masih cukup labil.

6.

Keadaan

ekonomi

Indonesia

pada

akhir

kekuasaan

Jepang

dan

pada

awal

berdirinya

Republik

Indonesia

sangat

kacau

dan

sulit.

Negara

yang

baru

saja

didirikan

harus

mewarisi

kekacauan

perekonomia

n

yang

teramat

parah.

Pemerintahan

yang

baru

saja

terbentuk

belum

didukung

pejabat

yang

ahli

dalam

menangani

masalah

perekonomian.

7.

Pada

masa

awal

kemerdekaan,

tingkat

perekonomian

Indonesia

berada

pada

titik

terendah

karena

peredaran

mata

uang

yang

ti

dak

terkendali

(hyperinflasi),

adanya

blockade

ekonomi

oleh

Belanda

dan

kosongnya

kas

negara.

8.

Meskipun

kondisi

perekonomian

Indonesia

tidak

stabil

,

pemerintah

Indonesia

telah

berupaya

dengan

mengambil

beberapa

langkah

dan

kebijakan

dalam

mengatasi

ma

salah

ekonomi

dan

menata

perekonomian

pada

awal

kemerdekaaan

Indonesia.

D.

Penugasan Mandiri

Untuk menguatkan pemahaman kalian terhadap materi

yang telah dipelajari cari dan gali informasi tentang

Pembentukan Pemerintah Darurat Indonesia (PDRI) dan

Peranannya terhadap

kelangsungan pemerintahan

Republik Indonesia pada awal kemerdekaan.

Untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kalian

dapat mencari referensi lain dari artikel, surat kabar,

jurnal ataupun internet untuk menyelesaikan tugas ini.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

19

E.

Latihan Soal

1.

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada

masa awal kemerdekaan belum stabil.

Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal

kemerdekaan, kecuali...

A.

Pertentangan antar partai

B.

Terjadinya bentrokan antar etnis

C.

Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali

D.

Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan

E.

Munculnya gangguan keamanan dalam negeri

2.

Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai

pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3

November 1945, Indones

ia merencanakan satu partai tunggal yaitu...

A.

Masyumi

D.

PKI

B.

PNI

E.

NU

C.

PSI

3.

Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk

penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD

1945. Sejak tanggal 14

November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan...

A.

Parlementer

B.

Presidensial

C.

Liberalisme

D.

Terpimpin

E.

Aristokrasi

4.

Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai

Sosialis untuk menghidupkan ben

tuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal

ini dilakukan dengan alasan...

A.

agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat

B.

sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia

C.

sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945

D.

mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang

E.

permintaan dari Presiden Soekarno.

5.

Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial

menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system

pemerintah

an dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah...

A.

Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia

B.

Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis.

C.

Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan

D.

Mempermudah perun

dingan dengan Belanda

E.

Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar

6.

Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau.

Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

20

dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Me

nteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta

untuk...

A.

menghadapi terror Belanda

B.

menjalankan roda pemerintahan dari pusat

C.

mengadakan hubungan dengan luar negeri

D.

menghimpun kekuatan menghadapi Belanda

E.

menciptakan pemerintahan tandingan

7.

Kondisi kehidupan ekono

mi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil.

Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor

penyebab antara lain...

A.

Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian .

B.

Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia

C.

Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda

D.

Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian

E.

Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia

8.

Kondisi kehidupan ekonomi pada

masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi

inflasi.Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh...

A.

Indonesia belum memiliki mata uang yang sah

B.

Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali

C.

Tentara Jepang masih menguasai

sebagian besar sector ekonomi

D.

Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah.

E.

Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda

9.

Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa

awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa

Indonesia dalam melakukan perbaikan

ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ...

A.

Menaikkan pajak dan bea Cukai

B.

Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor

C.

Mengisi kas pemerintah yang kosong

D.

Mengedarkan uang secara besar besaran.

E.

Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI)

10.

Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal

kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia

mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ...

A.

M

enyelenggarakan pinjaman Nasional

B.

Menasionalisasi De Javasche Bank

C.

Membuat kebijakan Gunting Syafruddin

D.

Mendevaluasi mata uang rupiah

E.

Sistim ekonomi Gerakan Benteng

Kunci Jawaban dan Pembahasan

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

21

No.

Kunci

Jawaban

Pembahasan

1.

B

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan

belum stabil.

Hal ini disebabkan karena pada

masa awal kemerdekaan,

terjadi p

ertentangan antar partai

,

gangguan dari Belanda yang ingin

berkuasa kembali

,

munculnya kesulitan ekonomi dan keua

ngan

dan

munculnya gangguan keamanan dalam negeri

.

2.

C

Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah

mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat

pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia

merencanakan satu

partai tunggal yaitu PNI

.

3.

A

Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan

suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD

1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem

pemerintahan Pa

rlementer.

4.

D

Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang

berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan

dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan mengikuti

arus perpolitikan

Indonesia yang mulai berkembang

.

5.

E

Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari

presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan

perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada

awal

kemerdekaan adalah Demokrasi bisa segera ditegakkan secara

benar

.

6.

C

Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin

kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada

saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana

Menteri Sjahrir masih

berkedudukan di Jakarta untuk mengadakan hubungan dengan luar

negeri

.

7.

C

Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan

tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami

kekacauan, salah satu factor

penyebab antara lain adanya Blokade

ekonomi oleh Belanda

.

8.

B

Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil

karena terjadi inflasi.Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan

disebabkan oleh Peredaran mata uang Jepang yang

belum terkendali

.

9.

E

Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi

pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam

melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan

dengan cara mengeluarkan mata uang se

ndiri (ORI)

.

10.

A

Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada

masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah

Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal

Kemerdekaan adalah ...

Menyelenggarakan pinjaman Nasional.

F.

Penilaian Diri

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

22

Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada

bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke

pembelajaran berikutnya.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

No.

PERNYATAAN

PENILAIAN

Ya

Tidak

1

Saya

sangat

senang

belajar

sejarah

megenai

perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa

Indonesia pada masa awal kemerdekaan.

2

Saya

mampu menjelaskan

Kondisi kehidupan politik

bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan

3.

Saya mampu menjelaskan faktor factor

yang

mempengaruhi kondisi ketidakstabilan kehidupan

politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan

4.

Saya mampu

menganalisis mengapa terjadi perubahan

sistem pemerintahan dari presidensial menjadi

parlementer pada masa awal kemerdekaan

5.

Saya

mampu menganalisis mengapa pada awal

kemerdekaan banyak berdiri partai partai politik.

6.

Saya mampu menjelaskan mengenai penyerahan

kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia

7.

Saya mampu menganalisis latar belakang berdirinya RIS

8.

Saya mampu menjelaskan pembubaran RIS dan kembali

ke negara Kesatuan RI

9

Saya mampu

menjelaskan Kondisi kehidupan ekonomi

bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan

10.

Saya mampu menganalisis factor factor penyebab

ketidakstabilan perekonomian Indonesia pada masa awal

kemerdekaan.

11.

Saya mampu menguraikan langkah langkah

atau

kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam

mengatasi masalah ekonomi dan menata perekonomian

Indonesia pada masa awal kemerdekaan

12

Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan

semangat

13

Banyak hal baru yang saya dapatkan dari

mempelajari

modul yang membahas mengenai perkembangan

kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada

masa awal kemerdekaan.

14

Saya dapat mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah

Indonesia pada masa awa

l kemerdekaan dalam menata

kehidupan politik dan ekonomi Indonesia.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

23

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA

DEMOKRASI LIBERAL

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian mampu menganalisis

kehidupan Politik dan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi

Liberal dengan cermat dan penuh semangat serta dapat menunjukkan sikap peduli,

tanggung jawab dan Cint

a tanah air.

B.

Uraian Materi

Hallo siswa siswa hebat calon pemimpin masa depan. Bagaimana kabar kalian? Tetap

semangat ya belajar sejarah. Pada pembelajaran kali ini kalian akan membahas mengenai

Indonesia pada masa demokrasi liberal. Masa

demokrasi liberal adalah masa dimana

sistem parlementer Indonesia masih mencontoh sistem parlementer barat yang dibentuk

setelah dibubarkannya Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1950. Masa ini

ditandai dengan tumbuh suburnya partai politik dan ber

lakunya kabinet parlementer.

Indonesia sebagai “negara baru” harus banyak belajar dalam berbagai hal, sehingga

negara semakin kuat.

Setelah berakhirnya pemerintahan RIS pada 1950, pemerintahan Republik Indonesia

masih melanjutkan model demokrasi parlemente

r yang liberal. Kabinet dipimpin oleh

seorang perdana menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen. Presiden hanya

berkedudukan sebagai kepala negara.

Pada kurun waktu 1950 sampai 1959, kembali terjadi silih berganti kabinet. Kabinet

jatuh bangun karena m

unculnya mosi tidak percaya dari partai relawan. DIsamping itu,

terjadi perdebatan dalam konstituante yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan.

Seperti apa perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada

masa demokrasi liberal? Yu

k pelajari terus modul ini dengan penuh semangat.

1.

Perkembangan Kehidupan Politik Masa Demokrasi Liberal

Tahukah kalian, bahwa periode antara tahun 1950

-

1959 dalam sejarah Indonesia

disebut sebagai sistem Demokrasi Palementer yang memperlihatkan semangat

belajar

berdemokrasi. Oleh karena itu, sistem pemerintahan yang dibangun mengalami kendala

yang mengakibatkan jatuh bangun kabinet. Periode ini disebut oleh Wilopo, salah

seorang Perdana Menteri di era tersebut (1952

-

1953) sebagai zaman pemerintahan

parta

i

-

partai. Banyaknya partai

-

partai dianggap sebagai salah satu kendala yang

mengakibatkan kabinet/ pemerintahan tidak berusia panjang dan silih berganti.

Ketika pemerintahan Republik Indonesia Serikat dibubarkan pada Agustus 1950,

RI kembali menjadi Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan bentuk

pemerintahan diikuti pula perubahan undang

-

undang dasarnya dari Konstitusi RIS ke

UUD Sementara 1950. Perubahan ke UUD sementara ini membawa Indonesia memasuki

masa Demokrasi Liberal. Masa Demokrasi Liberal di

Indonesia memiliki ciri banyaknya

partai politik yang saling berebut pengaruh untuk memegang tampuk kekuasaan. Hal

tersebut membawa dampak terganggunya

stabilitas

nasional di berbagai bidang

kehidupan.

Pada era Demokrasi Liberal yang berlangsung dari 1950

-

1959 ada tujuh kabinet

yang memegang pemerintahan, sehingga hampir setiap tahun terjadi pergantian kabinet.

Jatuh bangunnya kabinet ini membuat program

-

program kabinet tidak dapat

dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kondisi inilah yang menyebabkan stabilit

as

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

24

nasional baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan keamanan terganggu. Pada era ini juga,

Indonesia menjalankan pemilihan umum pertama yang diikuti oleh banyak partai politik.

Pemilu 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia. Pemilu ini

di

laksanakan untuk memilih anggota Parlemen dan anggota Konstituante. Konstituante

diberi tugas untuk membentuk UUD baru menggantikan UUD sementara. Sayangnya

beban tugas yang diemban oleh Konstituante tidak dapat diselesaikan. Kondisi ini

menambah kisruh si

tuasi politik pada masa itu sehingga mendorong Presiden Soekarno

untuk mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Dekrit tersebut membawa

Indonesia mengakhir masa demokrasi parlementer dan memasuki Demokrasi Terpimpin.

Terkait dengan pembahasan menge

nai perkembangan politik pada masa

demokrasi li

beral akan diuraikan mengenai sistem pemerintahan, si

stem kepartaian dan

Pelaksanaan Pemilu I tahun 1955

a.

Sistem Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Liberal

Indonesia sampai dengan tahun 1950an telah menjalankan dua sistem

pemerintahan yang berbeda, yaitu sistem presidensial dan sistem parlementer. Tidak

sampai satu tahun setelah kemerdekaan, sistem pemerintahan presidensial digantikan

dengan sistem pemerintah

an parlementer. Hal ini ditandai dengan pembentukan kabinet

parlementer pertama pada November 1945 dengan Syahrir sebagai perdana menteri.

Sejak saat itulah jatuh bangun kabinet pemerintahan di Indonesia terjadi. Namun

pelaksanaan sistem parlementer ini ti

dak diikuti dengan perubahan UUD. Baru pada masa

Republik Indonesia Serikat pelaksanaan sistem parlementer dilandasi oleh Konstitusi,

yaitu Konstitusi RIS. Begitu juga pada masa Demokrasi Liberal, pelaksanaan sistem

parlementer dilandasi oleh UUD Sementara

1950 atau dikenal dengan Konstitusi Liberal.

Ketika Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, UUD yang digunakan

sebagai

landasan hukum Republik Indonesia bukan kembali UUD 1945, sebagaimana yang

ditetapkan oleh PPKI pada awal kemerdekaan, namun menggunakan UUD Sementar

a

1950.

S

alah satu ciri yang nampak dalam masa ini adalah kerap kali terjadi penggantian

kabinet.

Mengapa sering kali terjadi pergantian kabinet? Hal ini terutama disebabkan

adanya perbedaan kepentingan diantara partai

-

partai yang ada. Perbedaan diantara

partai

-

partai tersebut tidak pernah dapat terselesaikan dengan baik sehingga dari tahun

1950 sampai

tahun 1959 terjadi silih berganti kabinet. mulai Kabinet Natsir (Masyumi)

1950

-

1951; Kabinet Sukiman (Masyumi) 1951

-

1952; Kabinet Wilopo (PNI) 1952

-

1953;

Kabinet Ali Sastroamijoyo I (PNI) 1953

-

1955; Kabinet Burhanuddin Harahap (Masyumi)

1955

-

1956; Kabine

t Ali Sastroamijoyo II (PNI) 1956

-

1957 dan Kabinet Djuanda (Zaken

Kabinet) 1957

-

1959.

Pelaksanaan Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal

Tahun 1950

-

1959 merupakan masa memanasnya partai

-

partai politik pada

pemerintahan Indonesia. Pada masa ini

terjadi pergantian kabinet, partai

-

partai politik

terkuat mengambil alih kekuasaan. PNI dan Masyumi merupakan partai yang terkuat

dalam DPR (Parlemen).

Dalam waktu lima tahun (1950

-

1955) PNI dan Masyumi secara

Pada masa demokrasi liberal Pemerintahan Republik Indonesia

dijalankan oleh suatu dewan menteri (kabinet) yang dipimpin oleh

seorang perdana menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen

(DPR).

Kabinet dis

usun menurut perimbangan kekuatan kepartaian

dalam parlemen dan sewaktu

-

waktu dapat dijatuhkan oleh wakil

-

wakil partai dalam parlemen Presiden hanya sebagai lambang

kesatuan.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

25

bergantian memegang hegemoni poltik dalam em

pat kabinet yang pernah berlaku.

Adapun susunan kabinetnya sebagai berikut;

1.

Kabinet

Natsir

(6

September

1950

-

21

Maret

1951)

Formasi

Kabinet

Natsir

. Foto: Wikipedia

Kabi

n

et ini dilantik pada tanggal 7

September 1950 dengan Mohammad Natsir dari

Partai Masyumi sebagai perdana menteri. Kabinet Natsir merupakan koalisi yang

dipimpin oleh partai Masyumi bersama dengan PNI. Kabinet ini memiliki struktur yang

terdiri dari tokoh

tokoh terkenal duduk di dalamn

ya, seperti Sri Sultan

Hamengkubuwono IX, Mr.Asaat, Ir.Djuanda, dan Prof Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo.

Program

pokok

dari

Kabinet

Natsir

adalah:

Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.

Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan

pemerintahan.

Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.

Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.

Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, kabinet Natsir mendapatkan tugas utama yaitu

proses integrasi Iri

an Barat. Akan tetapi, Kabinet Natsir kemudian mendapatkan kendala

yaitu pada masa kabinet ini terjadi banyak pemberontakan seperti: Gerakan DI/TII,

Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).

Kabinet Natsir memiliki keberhasil

an dalam upaya perundingan antara Indonesia

-

Belanda untuk pertama kalin

ya mengenai masalah Irian Barat.

Dalam bidang ekonomi

kabinet ini memperkenalkan sistem ekonomi Gerakan Benteng

yang direncanakan oleh

Menteri Ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo. Program

ini bertujuan untuk mengubah

struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi

Indonesia).

2.

Kabinet

Sukiman

(27

April

1951

3

April

1952)

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

26

Setelah Kabinet Natsir mengembalikan mandatnya pada presiden,

presiden menunjuk

Sartono (Ketua PNI) menjadi formatur, namun gagal, sehingga ia mengembalikan

mandatnya kepada presiden setelah

bertugas selama 28 hari (28 Maret

-

18 April 1951). Presiden Soekarno

kemudian

menunjukan

Sidik

Djojosukatro dari PNI dan Soekima

n

Wijosandjojo dari Masyumi sebagai

formatur dan berhasil membentuk

kabinet

koalisi

Masyumi

-

PNI.

Kabinet ini terkenal dengan nama

Kabinet Soekiman

-

Soewirjo.

Formasi

Kabinet

Sukiman

. Foto:

Pinterest

Kabinet ini mengutamakan skala

prioritas

terhadap

peningk

atan

keamanan dan ketentraman negara.

RMS. dan lainnya. Akan tetapi kabinet ini kemudian mengalami sandungan setelah

parlemen mendengar bahwa kabinet ini menjalin kerja sama dengan blok barat, yaitu

Amerika Serikat.

Program

pokok

dari

Kabinet

Soekiman

adalah:

1.

Menjamin keamanan dan ketentraman

2.

Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar

sesuai dengan kepentingan petani.

3.

Mempercepat persiapan pemilihan umum.

4.

Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif

serta memasukkan Irian Barat

ke dalam wilayah RI secepatnya.

5.

Menyiapkan undang

undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja

sama, penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh.

Kabinet Sukiman ditenggarai melakukan Pertukaran Not

a Keuangan antara

Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar

Amerika Serikat Merle

Cochran m

engenai pemberian bantuan ekonomi dan militer dari pemerintah

Amerika kepada Indonesia berdasarkan ikatan

Mutual Security Act

(MSA).

MSA sendiri kemu

dian dinilai mengkhianati politik luar negeri bebas dan aktif

Indonesia karena menerima MSA sama saja dengan ikut serta dalam kepentingan

Amerika. Tindakan Kabinet Sukiman tersebut dipandang telah melanggar politik luar

negara Indonesia yang bebas aktif ka

rena lebih condong ke blok barat bahkan dinilai

telah memasukkan Indonesia ke dalam blok barat.

Kabinet Sukiman sendiri memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan militer

dan kurang prograsif menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah,

Sulawesi Selatan. Parlemen pada akhirnya menjatuhkan mosi tidak percaya kepada

Kabinet Sukiman. Sukiman

kemudian harus mengembalikan mandatnya kepada

Presiden Sukarno

.

3.

Kabinet

Wilopo

(3

April

1952

3

Juni

1953)

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

27

Formasi

Kabinet

Wilopo

. Foto: Wikipedia

Pada tanggal 1 Maret 1952, Presiden Soekarno

Wilopo dari PNI sebagai formatur.

Setelah bekerja selama dua minggu berhasil dibentuk kabinet baru di bawah

pimpinan Perdana Mentari Wilopo, sehingga bernama Kabinet Wilopo. Kabinet ini

mendapat dukungan dari PNI, Masyumi, dan PSI.

Program

pokok

dari

Kabi

net

Wilopo

adalah:

1.

Program

dalam

negeri

:

a.

Menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante, DPR,

dan DPRD

b.

Meningkatkan kemakmuran rakyat,

c.

Meningkatkan pendidikan rakyat, dan

d.

Pemulihan stabilitas keamanan negara

2.

Program

luar

negeri:

a.

Penyelesaian masalah hubungan Indonesia

-

Belanda,

b.

Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta

c.

Menjalankan politik luar negeri yang bebas

-

aktif.

Dalam menjalankan tugasnya Kabinet Wilopo menghadapi krisis ekonomi,

defisit kas negara, dan

meningkatnya tensi gangguan keamanan yang disebabkan

pergerakan gerakan sparatis yang progresif. Ketimpangan Jawa dan luar Jawa

membuat terjadi gelombang ketidakpuasan di daerah yang memperparah kondisi

politik nasional.

Kabinet Wilopo juga harus menghada

pi konflik 17 Oktober 1952 yang

menempatkan TNI sebagai alat sipil dan munculnya masalah intern dalam TNI

sendiri. Konflik semakin diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan

kebijakan Kolonel Gatot Subroto dalam usahanya memulihkan keamanan di Sulawes

i

Selatan

Munculnya

Peristiwa

Tanjung

Morawa

mengenai persoalan tanah perkebunan

di Sumatera Timur (Deli), Peristiwa Tanjung Morawa merupakan peristiwa

bentrokan antara aparat kepolisian dengan para petani liar yang di dukung PKI

mengenai persoalan tanah

perkebunan di Sumatera Timur (Deli). Akibat peristiwa

Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap

kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden

pada tanggal 2 Juni 1953.

4.

Kabinet

Ali

Sastroamijoyo

I

(31

Juli

1953

12

Agustus

1955)

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

28

Kabinet Ali Sastroamidjojo yang terbentuk pada 31 Juli 1953 merupakan kabinet ke

-

empat yang dibentuk selama Masa Demokrasi Liberal. Kabinet ini mendapatkan

dukungan banyak partai di

Parlemen, termasuk Partai Nahdlatul Ulama (NU). Kabinet

ini diketuai oleh PM. Ali Sastroamijoyo dan Wakil PM. Mr. Wongsonegoro dari Partai

Indonesia Raya (PIR).

Program

pokok

dari

Kabinet

Ali

Sastroamijoyo

I:

1.

Meningkatkan keamanan dan

kemakmuran

2.

Menyelenggarakan Pemilu dengan segera

3.

Pembebasan Irian Barat secepatnya

4.

Pelaksanaan politik bebas

-

aktif

5.

Peninjauan kembali persetujuan KMB.

6.

Penyelesaian pertikaian politik.

Dalam menjalankan fungsinya, kabinet ini berhasil melakukan suatu presta

si yaitu:

Merampungkan persiapan pemilu yang akan diselenggarakan 29 September 1955

Menyelenggarakan Konferensi Asia

-

Afrika (KAA) pada tahun 1955

Konferensi Asia

-

Afrika pada tahun 1955 memiliki pengaruh dan arti penting bagi

solidaritas dan perjuangan keme

rdekaan bangsa

-

bangsa Asia

-

Afrika dan juga

membawa akibat yang lain, seperti :

Berkurangnya ketegangan dunia

Australia dan Amerika mulai berusaha menghapuskan politik diskriminasi

ras di negaranya.

Indonesia mendapatkan dukungan diplomasi dari

negara Asia

-

Afrika dalam

usaha penyatuan Irian Barat di PBB

Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I, Menteri Perekonomian Mr.

Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem ekonomi yang dikenal dengan sistem

Ali

-

Baba. Sistem ekonomi Ali

-

baba diper

untukan menggalang kerjasama ekonomi

antara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan pengu

s

aha Tionghoa

yang diidentikkan dengan Baba.

Kabinet Ali ini juga sama seperti kabinet terdahulu mengalami permasalahan

mengatasi

pemberontakan di daerah seperti DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan,

dan Aceh.

Terjadinya Peristiwa 27 Juni 1955, yaitu peristiwa yang menunjukkan

adanya kemelut dalam tubuh TNI

-

AD memperburuk usaha peningkatan keamanan

negara. Pada masa kabinet ini kea

daan ekonomi masih belum teratasi karena

maraknya korupsi dan peningkatan inflasi.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

29

Konflik PNI dan NU memperburuk koalisi partai pendukung Kabinet Ali yang

mengakibatkan NU menarik menteri

-

menterinya

pada tanggal 20 Juli 1955 yang

diikuti oleh partai lain

nya. Keretakan partai pendukung mendorong Kabinet Ali

Sastro I harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 24 Juli 1955.

5.

Kabinet

Burhanuddin

Harahap

(12

Agustus

1955

3

Maret

1956)

Kabinet Ali selanjutnya digantikan oleh Kabinet

Burhanuddin Harahap.

Burhanuddin Harahap berasal dari Masyumi, sedangkan PNI membentuk oposisi.

Sumpah

Jabatan

PM

Burhanuddin

Harahap

. Foto: Pinterest

Program

pokok

dari

Kabinet

Burhanuddin

Harahap

adalah:

1.

Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan

Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.

2.

Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan

memp

ercepat terbentuknya parlemen baru

3.

Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi

4.

Perjuangan pengembalian Irian Barat

5.

Politik Kerjasama Asia

-

Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.

Kabinet Burhanuddin Harap ini

mencatatkan sejumlah keberhasilan dalam

menjalankan fungsinya, seperti:

Keberhasilan menyelenggarakan Pemilu pada 29 September 1955 untuk memilih

anggota DPR dan 15 Desember untuk memilih Dewan Konstituante.

Membubarkan Uni Indonesia

-

Belanda

Menjalin hubun

gan yang harmonis dengan Angkatan Darat

Bersama dengan Polisi Militer melakukan penangkapan para pejabat tinggi yang

terlibat korupsi

Pemilu yang dilakukan pada tahun 1955 menghasilkan 4 partai besar di

Parlemen yaitu, PNI, NU,

Masyumi, dan PKI.

Pemilu itu diikuti oleh 27 dari 70 partai

yang lolos seleksi.

Selesai pelaksanaan Pemilu maka Burhanuddin Harahap

menyerahkan jabatannya kepada Prseiden Sukarno

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

30

6.

Kabinet

Ali

Sastramojoyo

II

(20

Maret

1956

4

Maret

1957)

Gambar : Formasi

kabinet Ali sastro Amijoyo II

Pada tanggal 20 Maret 1956, didukung oleh tiga partai

besar di Parlemen: PNI, NU,

dan

Masyumi. Ali Sastroamijoyo mendapatkan mandat untuk kedua kalinya

membentuk kabinet.

Program pokok dari Kabinet Ali Sastroamijoyo II adala

h Program kabinet ini

disebut

Rencana

Pembangunan

Lima

Tahun

yang memuat program jangka panjang,

sebagai berikut:

1.

Perjuangan pengembalian Irian Barat

2.

Pembentukan daerah

-

daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota

-

anggota DPRD.

3.

Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.

4.

Menyehatkan perimbangan keuangan negara.

5.

Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional

berdasarkan kepentingan rakyat.

6.

Pembatalan KMB

7.

Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima

tahun, menjalankan

politik luar negeri bebas aktif

8.

Melaksanakan keputusan KAA.

Kabinet ini mendapatkan dukungan penuh dari Parlemen dan Presiden Soekarno,

sehingga dianggap sebagai titik tolak dari periode

planning and investment.

Kabinet ini

berhasil

melakukan pembatalan seluruh perjanjian KMB.

Pada masa kabinet ini muncul gelomban

g anti Cina di masyarakat, meningkatnya

pergolakan dan kekacauan di daerah yang semakin menguat, serta mengarah pada

gerakan sparatisme dengan pembentukan dewan militer di Sumater dan Sulawesi.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

mengakibatkan krisis

kepercayaan daerah luar Jawa dan menganggap pemerintah pilih kasih dalam

melakukan pembangunan. Pembatalan KMB menimbulkan masalah baru khususnya

mengenai nasib modal pengusaha Belanda di Indonesia. Timbulnya perpecahan

antara Masyumi

dan PNI mengakibatkan mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi

membuat kabinet hasil Pemilu ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada presiden.

7.

Kabinet

Djuanda

(9

April

1957

-

5

Juli

1959)

Gambar : foramsi

Kabinet

Djuanda

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

31

Kabinet baru kemudian dipimpin oleh Ir. Djuanda yang kemudian membentuk

kabinet yang terdiri dari para menteri yang ahli dalam bidangnya. Kabinet ini dikenal

dengan istilah Zaket Kabinet karena harus berisi unsur ahli dan golongan

intelektual

dan tidak adanya unsur partai politik di dalamnya.

Program

pokok

dari

Kabinet

Djuanda

dikenal sebagai

Panca

Karya

yaitu:

Membentuk Dewan Nasional

Normalisasi keadaan RI

Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB

Perjuangan pengembalian Irian

Jaya

Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan

Presiden Soekarno juga pernah mengusulkan dibentuknya Dewan Nasional ini

sebagai langkah awal demokrasi terpimpin.

Pada masa kabinet Juanda, terjadi pergolakan

-

pergolakan di daerah

-

daerah yang

menghambat hubun

gan antara pusat dan daerah. Untuk mengatasinya diadakanlah

Musyawarah Nasional atau Munas di Gedung Proklamasi Jalan Pegangsaan Timur No.

56 tanggal 14 September 1957. Munas tersebut membahas beberapa hal, yaitu

masalah pembangunan nasional dan daerah, pe

mbangunan angkatan perang, dan

pembagian wilayah Republik Indonesia. Munas selanjutnya dilanjutkan dengan

musyawarah nasional pembangunan (munap) pada bulan November 1957.

Tanggal 30 November 1957, terjadi percobaan pembunuhan terhadap Presiden

Soekarno di

Cikini

atau yang dikenal dengan peristiwa Cikini

Keberhasilan Kabinet Karya yang paling menguntungkan kedaulatan Indonesia

dengan dikeluarkannya Deklarasi Djuanda yang mengatur batas wilayah kepulauan

Indonesia. Kemudian dikuatkan dengan peraturan Pemeri

ntah pengganti Undang

-

Undang No. 4 prp. Tahun 1960 tentang perairan Indonesia. Pasca Deklarasi Djuanda,

perairan Indonesia bertambah luas sampai 12 mil yang sebelumnya hanya 3 mil

.

Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia

mengacu pada

Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu

Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen

Ordonantie 1939

(TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau

-

pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau

hanya m

empunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal

asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau

-

pulau tersebut.

Perlu kalian ketahui bahwa pada masa Demokrasi Parlementer ini luas wilayah

Indonesia tidak seluas

wilayah Indonesia saat ini. Karena Indonesia masih

menggunakan peraturan kolonial terkait dengan batas wilayah,

Zeenen

Maritieme

Kringen Ordonantie

, 1939 yang dalam pasal 1 menyatakan bahwa:

“laut territorial Indonesia itu lebarnya 3 mil diukur dari garis

air rendah

(laagwaterlijn) dari pada pulau

-

pulau dan bagian pulau yang merupakan bagian

dari wilayah daratan (grondgebeid) dari Indonesia.”

Berdasarkan pasal tersebut, Indonesia jelas merasa dirugikan, lebar laut 3 mil

dirasakan tidak cukup menjamin dengan sebaik

-

baiknya kepentingan rakyat dan

negara. Batas 3 mil dari daratan menyebabkan adanya laut

-

laut bebas yang

memisahkan pulau

-

pulau di

Indonesia. Hal ini menyebabkan kapal

-

kapal asing bebas

mengarungi lautan tersebut tanpa hambatan. Kondisi ini akan menyulitkan Indonesia

dalam melakukan pengawasan wilayah Indonesia. Sebagai suatu negara yang

berdaulat Indonesia berhak dan berkewajiban unt

uk mengambil tindakan

-

tindakan

yang dianggap perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan Republik

Indonesia.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

32

Melihat

kondisi

inilah

kemudian

pemerintahan

Kabinet

Djuanda

mendeklarasikan hukum teritorial kelautan nusantara yang berbunyi:

Segala peraira

n di sekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau

-

pulau atau

bagan pulau

-

pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak

memandang luas atau lebarnya adalah bagian

-

bagian yang wajar daripada wilayah

daratan Negara Republik Indonesia d

an dengan demikian merupakan bagian dari

pada perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak dari pada Negara

Republik Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal

-

kapal asing dijamin selama dan sekedar tidak bertentanga

n dengan/ menganggu

kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia. (Sumber: Hasjim Djalal, 2006)

Sumber : Atlas Nasional Indonesia (Bakosurtanal, 2011)

Gambar 2.4 Wilayah Indonesia berdasarkan Deklarasi Juanda

Dari deklarasi tersebut dapat

kita lihat bahwa faktor keamanan dan pertahanan

merupakan aspek penting, bahkan dapat dikatakan merupakan salah satu sendi

pokok kebijaksanaan pemerintah mengenai perairan Indonesia. Dikeluarkannya

deklarasi ini membawa manfaat bagi Indonesia yaitu mampu m

enyatukan wilayah

-

wilayah Indonesia dan sumber daya alam dari laut bisa dimanfaatkan dengan

maksimal. Deklarasi tersebut kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.

Deklarasi Djuanda mengandung konsep bahwa tanah air yang tidak lagi memandang

laut sebagai

alat pemisah dan pemecah bangsa, seperti pada masa kolonial, namun

harus dipergunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan wahana pembangunan

nasional.

b.

Sistem

Kepartaian

Partai politik merupakan suatu kelompok terorganisir yang

anggota

-

anggotanya

mempunyai orientasi, nilai

-

nilai dan cita

-

cita yang sama. Tujuan dibentuknya partai

politik adalah untuk memperoleh, merebut dan mempertahankan kekuasaan secara

konstitusional. Jadi munculnya partai politik erat kaitannya dengan kekuasaa

n.

Sistem kepartaian yang dianut pada masa demokrasi liberal adalah multi partai.

Pembentukan partai politik ini menurut Mohammad Hatta agar memudahkan dalam

mengontrol perjuangan lebih lanjut. Hatta juga menyebutkan bahwa pembentukan

partai politik ini be

rtujuan untuk mudah dapat mengukur kekuatan perjuangan kita

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

33

dan untuk mempermudah meminta

tanggung jawab kepada pemimpin

-

pemimpin

barisan perjuangan. Walaupun pada kenyataannya partai

-

partai politik tersebut

cenderung untuk memperjuangkan kepentingan

golongan dari pada kepentingan

nasional. Partai

-

partai politik yang ada saling bersaing, saling mencari kesalahan dan

saling menjatuhkan. Partai

-

partai politik yang tidak memegang jabatan dalam kabinet

dan tidak memegang peranan penting dalam parlemen ser

ing melakukan oposisi yang

kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik yang memerintah.

Hal inilah yang menyebabkan pada era ini sering terjadi pergantian kabinet, kabinet

tidak berumur panjang sehingga program

-

programnya tidak bisa berjalan

seb

agaimana mestinya yang menyebabkan terjadinya instabilitas nasional baik di

bidang politik, sosial ekonomi dan keamanan.

Kondisi inilah yang mendorong Presiden Soekarno mencari solusi untuk membangun

kehidupan politik Indonesia yang akhirnya membawa Indon

esia dari sistem

demokrasi liberal menuju demokrasi terpimpin.

c.

P

elaksanaan Pemilu I Tahun 1955

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

34

Pemilu adalah sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara. Apalagi Pemilu yang

dilakukan pertama kali, pasti akan sangat berpengaruh dan

tentunya dikenang

selama

perjalanan

perkembangan sebuah

negara. Pemilu sendiri

adalah termasuk salah

satu

sarana

untuk

menjalankan

mekanisme demokrasi

yang bertujuan untuk

membuat rakyat juga

bisa

merasakan

kehidupan

bernegara.

Di Indonesia, pemilu

pertama

kali digelar

yaitu pada tahun 1955.

Pemilu 1955

merupakan Pemilu yang paling bersejarah di

Indonesea, ada banyak hal yang membuat Pemilu 1955 begitu dikenang sampai

sekarang.

Pelaks

anaan pemilihan umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil

-

wakil rakyat

yang akan duduk dalam parlemen dan dewan Konstituante. Pemilihan umum ini

diikuti oleh partai

-

partai politik yang ada serta oleh kelompok perorangan. Pemilihan

umum ini sebenarnya sudah d

irancang sejak kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli

1953

-

12 Agustus 1955) dengan membentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat dan

Daerah pada 31 Mei 1954. Namun pemilihan umum tidak dilaksanakan pada masa

kabinet Ali I karena terlanjur jatuh. Kabinet pengganti A

li I yang berhasil

menjalankan pemilihan umum, yaitu kabinet Burhanuddin Harahap.

Pelaksanaan Pemilihan Umum pertama dibagi dalam 16 daerah pemilihan yang

meliputi 208 kabupaten, 2139 kecamatan dan 43.429 desa. Pemilihan umum 1955

dilaksanakan dalam 2 taha

p. Tahap pertama untuk memilih

anggota parlemen yang

dilaksanakan pada 29 September 1955 dan tahap kedua untuk memilih anggota

Dewan Konstituante (badan pembuat Undang

-

undang Dasar) dilaksanakan pada 15

Desember 1955. Pada pemilu pertama ini 39 juta

rakyat Indonesia memberikan

suaranya di kotak

-

kotak suara.

Pemilihan umum 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia.

Keberhasilan penyelenggaraan pemilihan umum ini menandakan telah berjalannya

demokrasi di kalangan rakyat. Rakyat telah menggun

akan hak pilihnya untuk

memilih wakil

-

wakil mereka. Banyak kalangan yang menilai bahwa pemilihan umum

1955 merupakan pemilu yang paling demokratis yang dilaksanakan di Indonesia.

Presiden Soekarno dalam pidatonya di Istana Negara dan Parlemen pada 17

Agus

tus 1955 menegaskan bahwa “pemilihan umum jangan diundurkan barang

sehari pun, karena pada pemilihan umum itulah rakyat akan menentukan hidup

kepartaian kita yang tidak sewajarnya lagi, rakyatlah yang menjadi hakim”.

Penegasan ini dikeluarkan karena terdap

at suara

-

suara yang meragukan

terlaksananya pemilu sesuai dengan jadwal semula.

Dalam proses pemilihan umum 1955 terdapat 100 partai besar dan kecil yang

mengajukan calon

-

calonnya untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan 82 partai

besar dan kecil untuk De

wan Konstituante. Selain itu masih ada 86 organisasi dan

perseorangan akan ikut dalam pemilihan umum. Dalam pendaftaran pemilihan tidak

kurang dari 60% penduduk Indonesia yang mendaftarkan namanya (kurang lebih 78

juta), angka yang cukup tinggi yang ikut d

alam pesta demokrasi yang pertama. (Feith,

1999)

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

35

2.

Perkembangan

Kehidupan

Ekonomi

pada

Masa

Demokrasi

Liberal

a.

Mencari Sistem Ekonomi Nasional

1)

Pemikiran Ekonomi Nasional

Pemikiran

ekonomi

pada

1950an

pada

umumnya

merupakan

upaya

mengembangkan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.

Hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut adalah sudah berakarnya sistem

perekonomian kolonial yang cukup lama. Warisan ekonomi kolonial membawa dampak

perekonomian Indo

nesia banyak didominasi oleh perusahaan asing dan ditopang oleh

kelompok etnis Cina sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Kondisi inilah yang ingin

diubah oleh para pemikir ekonomi nasional di setiap kabinet di era demokrasi parlementer.

Upaya membangk

itkan perekonomian sudah dimulai sejak kabinet pertama di era

demokrasi parlementer, Kabinet Natsir.

Perhatian terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi dicurahkan oleh

Soemitro Djojohadikusumo. Ia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada

hakekatnya adalah pembangunan ekonomi baru. Soemitro mencoba mempraktikkan

pemikirannya tersebut pada sektor perdagangan. Ia berpendapat bahwa pembangunan

ekonomi nasional membutuhkan dukungan dari kelas ekonomi menengah pribumi yang

kuat. Oleh karena itu,

bangsa Indonesia harus sesegera mungkin menumbuhkan kelas

pengusaha pribumi, karena pengusaha pribumi pada umumnya bermodal lemah. Oleh

karena itu, pemerintah hendaknya membantu dan membimbing para pengusaha

tersebutdengan bimbingan konkret dan bantuan pe

mberian kredit. Jika usaha ini berhasil

maka secara bertahap pengusaha pribumi akan dapat berkembang maju dan tujuan

mengubah struktur ekonomi kolonial di bidang perdagangan akan berhasil.

Gagasan Soemitro kemudian dituangkan dalam program Kabinet Natsir d

alam wujud

pencanangan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP) yang sering disebut juga dengan Plan

Soemitro. Wujud dari RUP tersebut kemudian dicanangkan Program Benteng. Program ini

antara lain mencadangkan impor barang

-

barang tertentu bagi kelompok bisnis pr

ibumi,

serta membuka kesempatan bagi para pedagang pribumi membangun basis modal di

bawah perlindungan pemerintah. Selain tujuan tersebut, juga untuk menumbuhkan kaum

pengusaha pribumi agar mampu bersaing dalam usaha dengan para pengusaha keturunan

Cina da

n asing lainnya. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah memberi peluang usaha

sebesar

-

besarnya bagi pengusaha pribumi dengan bantuan kredit. Dengan upaya tersebut

diharapkan akan tercipta kelas pengusaha pribumi yang mampu meningkatkan

produktivitas barang

dan modal domestik.

Sayangnya dalam pelaksanaan muncul masalah karena dalam pelaksanaan Program

Benteng, pemberian lisensi impor banyak yang disalahgunakan. Mereka yang menerima

lisensi bukanlah orang

-

orang yang memiliki potensi kewiraswastaan yang tinggi, namun

orang

-

orang y

ang mempunyai hubungan khusus dengan kalangan birokrat yang

berwenang mendistribusikan lisensi dan kredit. Kondisi ini terjadi karena adanya

pertimbangan

-

pertimbangan politik. Akibatnya, pengusaha

-

pengusaha yang masuk dalam

Program Benteng lamban menjadi d

ewasa, bahkan ada yang menyalahgunakan maksud

pemerintah tersebut untuk mencari keuntungan yang cepat dengan menjual lisensi impor

yang dimilikinya kepada pengusaha impor yang sesungguhnya, yang kebanyakan berasal

dari keturunan Cina. Penyelewengan lain da

lam pelaksanaan Politik Benteng adalah

dengan cara mendaftarkan perusahaan yang sesungguhnya merupakan milik keturunan

Cina dengan menggunakan nama orang Indonesia pribumi. Orang Indonesia hanya

digunakan untuk memperoleh lisensi, pada kenyataannya yang me

njalankan lisensi

tersebut adalah perusahaan keturunan Cina. Perusahaan yang lahir dari kerja sama

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

36

tersebut dikenal sebagai perusahaan “Ali

-

Baba". Ali mewakili Pribumi dan Baba mewakili

warga keturuan Cina.

Usaha lain yang dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan pengusaha pribumi

dilakukan melalui “Gerakan Asaat”. Gerakan Asaat memberikan perlindungan khusus bagi

warga negara Indonesia Asli dalam segala aktivitas usaha di bidang perekonomian dari

persaingan dengan pengusaha asing pada umumnya dan war

ga keturuan Cina pada

khususnya

.

Dukungan dari pemerintah terhadap gerakan ini terlihat dari pernyataan yang

dikeluarkan pemerintah pada Oktober 1956 bahwa pemerintah akan memberikan lisensi

khusus pada pengusaha pribumi. Ternyata kebijakan pemerintah in

i memunculkan reaksi

negatif yaitu muncul golongan yang membenci kalangan Cina. Bahkan reaksi ini sampai

menimbulkan permusuhan dan pengrusakan terhadap toko

-

toko dan harta benda milik

masyarakat Cina serta munculnya perkelahian antara masyarakat Cina dan

masyarakat

pribumi.

Pemerintah, selain melakukan upaya perbaikan jangka panjang, juga melakukan

upaya perbaikan jangka pendek untuk menguatkan perekonomian Indonesia. Salah

satunya adalah mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi defisit anggaran.

Untuk itu pada tanggal 20 Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafrudin Prawiranegara,

mengambil kebijakan memotong uang dengan memberlakukan nilai setengahnya untuk

mata uang yang mempunyai nominal Rp2,50 ke atas. Kebijakan ini dikenal dengan istilah

Gunting Sy

afrudin.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, Deppen, 1975

Gambar 2.6 Contoh Mata Uang yang digunting

Upaya pembangunan ekonomi nasional juga diwujudkan melalui program

pembangunan rencana lima tahun, 1956

-

1960, yang

disiapkan oleh Biro Perancang

Nasional (BPN). Program ini pertama kali dijalankan pada masa Kabinet Ali

Sastroamidjojo II. Program Pembangunan Rencana Lima Tahun berbeda dengan RUP

yang lebih umum sifatnya. Program Rencana Lima Tahun lebih bersifat teknis

dan terinci

serta mencakup prioritas

-

prioritas proyek yang paling rendah. Tujuan dari Rencana Lima

Tahun adalah mendorong munculnya industri besar, munculnya perusahaan

-

perusahaan

yang melayani kepentingan umum dan jasa pada sektor publik yang hasilnya dih

arapkan

mampu mendorong penanaman modal dalam sektor swasta.

Usaha pembangunan ekonomi nasional lainnya dijalankan dengan kebijakan

nasionalisasi perusahaan

-

perusahaan asing. Nasionalisasi ini berupa tindakan

pencabutan hak milik Belanda atau asing yang k

emudian diambil alih atau ditetapkan

statusnya sebagai milik pemerintah Republik Indonesia. Pengalihan hak milik modal

asing sudah dilakukan sejak pengakuan kedaulatan pada tahun 1949. Hal ini terkait

dengan hasil KMB yang belum terselesaikan, yaitu kasus

Irian Barat yang janjinya satu

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

37

tahun setelah berakhirnya KMB akan dibicarakan kembali, namun tidak dilaksanakan

sehingga pemerintah Indonesia pada masa itu mengambil kebijakan untuk melakukan

nasionalisasi perusahaan Belanda. Sejak tahun 1957 nasionalisasi

yang dilakukan

pemerintah terbagi dalam dua tahap; pertama, tahap pengambilalihan, penyitaan dan

penguasaan atau sering disebut “di bawah pengawasan”. Kedua, pemerintah mulai

mengambil kebijakan yang pasti, yakni perusahaan

-

perusahaan yang diambil alih it

u

kemudian dinasionalisasikan. Tahap ini dimulai pada Desember 1958 dengan

dikeluarkannya UU tentang nasionalisasi perusahaan

-

perusahaan milik Belanda di

Indonesia.

2)

Sistem Ekonomi Liberal

Sesudah pengakuan kedaulatan, Pemerintah Indonesia

menanggung beban

ekonomi dan keuangan yang cukup berat dampak dari disepakatinya ketentuan

-

ketentuan KMB, yaitu meningkatnya nilai utang Indonesia, baik utang luar negeri maupun

utang dalam negeri. Struktur perekonomian yang diwarisi dari penguasa kolonial

masih

berat sebelah, nilai ekspor Indonesia pada saat itu masih sangat tergantung pada

beberapa jenis hasil perkebunan yang nilainya jauh di bawah produksi pada era sebelum

Perang Dunia II.

Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia pada saat itu me

ncakup

permasalahan jangka pendek dan permasalahan jangka panjang. Permasalahan jangka

pendek yang dihadapi pemerintah Indonesia saat itu adalah tingginya jumlah mata uang

yang beredar dan meningkatnya biaya hidup. Permasalahan jangka panjang yang

dihadapi

pemerintah adalah pertambahan jumlah penduduk dengan tingkat hidup yang

rendah. Beban berat ini merupakan konsekuensi dari pengakuan kedaulatan. Pada era ini,

Pemerintah mengalami defisit sebesar Rp 5,1 miliar. Defisit ini sebagian besar berhasil

dikurang

i dengan pinjaman pemerintah dan kebijakan ekspor impor barang, terutama

ketika pecah perang Korea.

Namun sejak tahun 1951, penerimaan pemerintah mulai berkurang disebabkan

menurunnya volume perdagangan internasional. Indonesia sebagai negara yang

berkembang tidak memiliki komoditas ekspor lain kecuali dari hasil perkebunan. Kondisi

ini membawa dampak pe

rkembangan perekonomian Indonesia yang tidak mengarah

pada stabilitas ekonomi, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya. Di sisi lain pengeluaran

pemerintah semakin meningkat akibat tidak stabilnya situasi politik sehingga angka

defisit semakin meningkat.

D

isamping itu, pemerintah belum berhasil meningkatkan produksi dengan

memanfaatkan sumber

-

sumber yang masih ada untuk meningkatkan pendapatan

nasional. Kelemahan pemerintah lainnya adalah politik keuangannya tidak dirancang oleh

pemerintah Indonesia sendiri

, namun dirancang oleh pemeritah Belanda. Hal ini terjadi

akibat dari politik kolonial Belanda yang tidak mewariskan ahli

-

ahli yang cukup sehingga

usaha mengubah sistem ekonomi dari ekonomi kolonial ke ekonomi nasional tidak

mampu menghasilkan perubahan ya

ng drastis.

Kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk menanggulangi permasalahan tersebut

diantaranya adalah melaksanakan industrialisasi, yang dikenal dengan Rencana Soemitro.

Sasaran yang ditekankan dari program ini adalah pembangunan industri dasar, sepe

rti

pendirian pabrik

-

pabrik semen, pemintalan, karung dan percetakan. Kebijakan ini diikuti

dengan peningkatan produksi, pangan, perbaikan sarana dan prasarana, dan penanaman

modal asing.

Pada masa pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap, Indonesia mengir

im

delegasi ke Belanda dengan misi merundingkan masalah Finansial Ekonomi (Finek).

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

38

Perundingan ini dilakukan pada tangal 7 Januari 1956. Rancangan persetujuan Finek yang

diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda adalah sebagai berikut:

1.

Pembatalan Pers

etujuan Finek hasil KMB

2.

Hubungan Finek Indonesia

-

Belanda didasarkan atas hubungan bilateral

3.

Hubungan finek didasarkan atas undang

-

undang Nasional, tidak boleh diikat oleh

perjanjian lain.

4.

Namun usul Indonesia ini tidak diterima oleh Pemerintah Belanda, seh

ingga

pemerintah Indonesia secara sepihak melaksanakan rancangan fineknya dengan

membubarkan Uni Indonesia

-

Belanda pada tanggal 13 Febuari 1956 dengan tujuan

melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan Belanda.

Upaya yang dilakukan lainnya adalah upaya pem

bentukan Biro Perancang Negara

pada masa Kabinet Ali II dengan tugas merancang pembangunan jangka panjang. Biro ini

dipimpin oleh Ir. Djuanda yang kemudian diangkat menjadi Menteri Perancang Nasional.

Biro ini kemudian merancang Rencana Program Pembanguan

Lima Tahun (RPLT) yang

rancangannya kemudian disetujui oleh Parlemen. Namun karena berbagai faktor, baik

faktor eksternal maupun internal, RPLT sangat berat untuk dijalankan. Perekonomian

Indonesia semakin terpuruk ketika ketegangan politik yang timbul tid

ak dapat

diselesaikan dengan diplomasi, akhirnya memunculkan pemberontakan yang dalam

penumpasannya memerlukan biaya yang cukup tinggi. Kondisi ini mendorong

meningkatnya prosentasi defisit anggaran pemerintah, dari angka 20% di tahun 1950 dan

100% di tahu

n 1960.

Akhir

Masa

Demokrasi

Liberal

di

Indonesia.

Kekacauan politik yang timbul karena pertikaian partai politik di Parlemen

menyebabkan sering jatuh bangunnya kabinet sehinggi menghambat pembangunan. Hal

ini diperparah dengan Dewan Konstituante yang men

galami kebuntuan dalam menyusun

konstitusi baru, sehingga Negara Indonesia tidak memiliki pijakan hukum yang mantap.

Kegagalan konstituante disebabkan karena masing

-

masing partai hanya mengejar

kepentingan partainya saja tanpa mengutamakan kepentingan nega

ra dan Bangsa

Indonesia secara keseluruhan.

Kegagalan konstituante disebabkan karena masing

-

masing partai hanya mengejar

kepentingan partainya saja tanpa mengutamakan kepentingan negara dan Bangsa

Indonesia secara keseluruhan. Masalah utama yang

dihadapi konstituante adalah tentang

penetapan dasar negara. Terjadi tarik

-

ulur di antara golongan

-

golongan dalam

konstituante. Sekelompok partai menghendaki agar Pancasila menjadi dasar negara,

namun sekelompok partai lainnya menghendaki agama Islam sebag

ai dasar negara.

Dalam situasi dan kondisi seperti itu, pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno

mengeluarkan dekrit.

Setelah keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan tidak

diberlakukannya lagi UUDS 1950, maka secara otomatis sistem pemerintahan Demok

rasi

Liberal tidak berlaku lagi di Indonesia dan mulainya sistem Presidensil dengan Demokrasi

Terpimpin ala Soekarno.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

39

C.

Rangkuman

1.

Periode antara tahun 1950

-

1959 dalam sejarah Indonesia disebut sebagai sistem

Demokrasi Palementer yang

memperlihatkan semangat belajar berdemokrasi.

Oleh karena itu, sistem pemerintahan yang dibangun mengalami kendala yang

mengakibatkan jatuh bangun kabinet. Periode ini disebut oleh Wilopo, salah

seorang Perdana Menteri di era tersebut (1952

-

1953) sebagai z

aman

pemerintahan partai

-

partai. Banyaknya partai

-

partai dianggap sebagai salah satu

kendala yang mengakibatkan kabinet/ pemerintahan tidak berusia panjang dan

silih berganti.

2.

Masa Demokrasi Liberal di Indonesia memiliki ciri banyaknya partai politik yang

saling berebut pengaruh untuk memegang tampuk kekuasaan. Hal tersebut

membawa dampak terganggunya

stabilitas

nasional di berbagai bidang

kehidupan.

3.

Pada era Demokrasi Liberal yang berlangsung dari 1950

-

1959 ada tujuh kabinet

yang memegang pemerintahan, se

hingga hampir setiap tahun terjadi pergantian

kabinet. Jatuh bangunnya kabinet ini membuat program

-

program kabinet tidak

dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kondisi inilah yang menyebabkan

stabilitas nasional baik di bidang politik, ekonomi, sosial da

n keamanan terganggu.

4.

Pada masa Demokrasi Liberal , Indonesia menjalankan pemilihan umum pertama

yang diikuti oleh banyak partai politik. Pemilu 1955 merupakan tonggak

demokrasi pertama di Indonesia. Pemilu ini dilaksanakan untuk memilih anggota

Parlemen

dan anggota Konstituante. Konstituante diberi tugas untuk membentuk

UUD baru menggantikan UUD sementara. Sayangnya beban tugas yang diemban

oleh Konstituante tidak dapat diselesaikan. Kondisi ini menambah kisruh situasi

politik pada masa itu sehingga mend

orong Presiden Soekarno untuk

mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Dekrit tersebut membawa

Indonesia mengakhir masa demokrasi parlementer dan memasuki Demokrasi

Terpimpin.

D.

Penugasan Mandiri

Untuk menguatkan

pemahaman kalian terhadap materi yang telah

dipelajari, bandingkan perkembangan kehidupan politik dan ekonomi

bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan dengan kehidupan politik

dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa demokrasi liberal. Untuk dapat

me

nyelesaikan tugas yang diberikan kalian dapat mencari referensi lain

dari artikel, surat kabar, jurnal ataupun internet untuk menyelesaikan tugas

ini.

i.

Tugas

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

40

E.

Latihan Soal

1.

Perhatikan data

berikut

ini!

1)

Kabinet bersifat presidensial

2)

Kabinet bersifat parlementer

3)

Persaingan antarpartai politik yang saling menjatuhkan

4)

Koalisi partai politik yang dibangun gampang pecah

5)

Pemerintah membangun partai tunggal

Berdasarkan pernyataan di atas, penyebab

jatuh bangunnya kabinet selama masa

Demokra

si Liberal (1950

-

1959)

berada pada pernyataan nomor...

A.

1, 2, dan 3

B.

2, 3, dan 4

C.

3, 4, dan 5

D.

1, 3, dan 5

E.

1, 2, dan 4

2.

Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil. Hal ini disebabkan

karena ...

A.

Kabinet yang berkuasa sangat lemah

B.

Para menteri yang diangkat banyak melakukan korupsi

C.

Sering terjadi pergantian Kabinet

.

D.

Kabinet pada waktu itu tidak men

dapat dukungan dari rakyat

E.

Tidak adanya Partai mayoritas

3.

Setiap cabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal mempunyai program.

Masalah yang selalu menjadi program setiap Kabinet pada masa Demokrasi Liberal

adalah ...

A.

Penyelesaian Konflik Angkatan darat

B.

Pembangunan Lima Tahun

C.

Pelaksanaan Pemilihan Umum

D.

P

engembalian Irian Barat ke Republik Indonesia

E.

Pembentukan Partai Politik

4.

Pada masa demokrasi liberal terjadi gangguan keamanan yang mengancam

disintegrasi bangsa. Contoh gangguan keamanan yang terjadi di Indonesia pada awal

pelaksanaan demokrasi liberal adalah ...

A.

Pemberontakan PRRI atau PERMESTA

B.

Pemberontakan di Irian Bara

t

C.

Krisis keuangan di berbagai daerah

D.

Munculnya gerakan separatisme diberbagai daerah

E.

Intervensi Parlemen terhadap TNI

5.

Sistim Multipartai yang merupakan dampak Maklumat Pemerintah 3 November

1945 mendorong bangsa Indonesia mener

a

pkan sistim Demokrasi

...

A.

Komunis

B.

Pancasila

C.

Sosialis

D.

Terpimpin

E.

Liberal.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

41

6.

Kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi liberal sering jatuh bangun karena

cabinet bersandar pada kekuatan dan perimbangan partai politik. Kabinet yang

bersandar pada perimbangan kekuatan partai

-

partai politik disebut cabinet ....

A.

Parlementer

B.

Zaken Kbinet

C.

Koalisi

D.

Karya

E.

Partai

7.

Perhatikan pernyataan dibawah ini :

1). Menggiatkan usaha keamanan dan Ketentraman

2). Mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan

3). Mempercepat persiapan Pemilihan Umum

4). Menjalankan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

5). Pembatalan hasil Konferensi Meja Bundar ( KMB )

6). Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.

Pernyataan diatas yang merupakan Program kerja Kabinet Sukiman

adalah nomor ...

A.

1) 3) dan 4)

B.

1) 2) dan 5)

C.

1) 2) dan 6)

D.

2) 3) dan 4)

E.

3) 4) dan 5)

8.

Setelah kabinet Sukiman Jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo. Masalah yang cukup

berat yang dihadapi oleh Wilopo

adalah ....

A.

Pertikaian antara presiden dan perdana menteri

B.

Konflik Indonesia

Malaysia

C.

Terjadinya DI/ TII Jawa Barat

D.

Peristiwa 17 Oktober 1952

E.

Penandatanganan MSA

9.

Pada 26 April 1951 secara resmi Kabinet Soekiman diumumkan. Salah satu program

kerjanya yai

tu mempercepat persiapan pemilu dan menjalankan politik luar negeri

bebas aktif serta memasukan Irian barat kedalam wilayah RI secepatnya. Kabinet ini

hanya bertahan selama sepuluh bulan. Kabinet Sukiman jatuh dikarenakan kasus

penandatanganan MSA (

Mutual

Security Act

). Hubungan antara penandatanganan

MSA dengan kebijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia adalah....

A.

Penandatanganan MSA merupakan wujud dari penerapan politik bebas aktif

B.

Dengan penandatanganan tersebut Indonesia dianggap condong ke blo

k timur

C.

Politik bebas aktif Indonesia tidak dapat sejalan dengan bantuan ekonomi MSA

D.

Penandatanganan MSA dipandang telah melanggar politik bebas aktif Indonesia

E.

Sukiman dianggap kurang tegas dalam menerapkan politik bebas aktif dengan

penandatanganan MSA

10.

Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawa terjadi pada masa

pemerintahan Kabinet ...

A.

Ir Djuanda

B.

Ali sastroamijoyo

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

42

C.

Sukiman

D.

Natsir

E.

Wilopo

11.

Pada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan deklarasi yang

dikenal

“Deklarasi Djuanda”. Isi pokok deklarasi tersebut adalah...

A.

Persatuan partai

-

partai politik

B.

Deklarasi partai pemenang pemilu

C.

Deklarasi keamanan Indonesia

D.

Deklarasi Berdikari

E.

Pernyataan bahwa laut antara pulau

-

pulau di seluruh perairan

Indonesia

merupakan wilayah integral RI

12.

Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda

adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak dapat

direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan adalah

....

A.

masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL

B.

pembayaran hutang dan biaya perang Belanda

-

Indonesia

C.

penyelesaian status wilayah Irian Barat

D.

penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS

E.

pembentukan Uni

Indonesia Belanda

13.

Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih anggota Konstituante.

Konstituante hasil Pemilihan Umum 1955 bertugas untuk ...

A.

Menyusun Garis

-

garis Besar haluan Negara ( GBHN )

B.

Menyusun Undang

-

Undang Baru

C.

Mengkoreksi peraturan yang dikeluarkan pemerintah

D.

Menyelamatkan sistim Demokrasi Indonesia

E.

Memilih Presiden dan Wakil Presiden

14.

Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di

Indones

ia.

Empat partai pemenang dalam pelaksanaan pemilu pertama 1955

adalah...

A.

PSH, PNI, NU, dan PKI

B.

PPTI, NU, PKI, dan Partai Buruh

C.

Masyumi, PNI, NU, dan PKI

D.

PNI, PBSI, Parkindo, dan PSII

E.

NU, Masyumi, PSI, dan Partai Buruh

15.

Pada masa demokrasi liberal kondisi

perekonomian Indonesia tidak stabil.

Penyebab ekonomi tersendat

-

sendat pada masa Demokrasi Liberal adalah...,

kecuali,

A.

Keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pember

ontakan, dan

separatisme daerah

B.

Belum berpengalaman dalam menata

ekonomi yang b

aik, belum memiliki

tenaga ahli

C.

Dana bantuan dari luar negeri melalui IMF bunganya sangat besar

D.

Kabinet terlalu sering berganti, programnya belum trelaksan

a, program baru

mulai dirancang

E.

Diandalkannya satu jenis impor terutama

pertanian dan perkebunan

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

43

16.

Sistem ekonomi

Ali Baba

adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa

Demokrasi Liberal.

Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah

...

A.

Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda

B.

Penyuluhan pemerintah kura

ng efektif

C.

Subsidi pemerintah sangat kurang

D.

Golongan Pribumi merasa rendah diri

E.

Golongan Pribumi belum berpengalaman

17.

Gerakan Benteng

adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri

Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo.

Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan

gagasan Gerakan Benteng dilakukan dengan cara ...

A.

Menasionalisasi Bank

-

bank milik pemerintah Belanda

B.

Mengubah struktur ekon

omi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional

.

C.

Menasionalisasi perusahaan

perusahaan Asing

D.

Mendirikan perusahaan

Perusahaan Negara

E.

Meningkatkan eksport nonmigas

18.

Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada

pemerintah Beland

a sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar.

Indonesiapun membatalkan seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar secara

sepihak.

Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja Bundar terjadi pada masa

Kerja Kabinet ...

A.

Burhanudin Harahap

B.

Moh. Hatta

C.

Ali Sastroamijoyo II

D.

Wilopo

E.

Moh. Natsir

19.

Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan

Belanda adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak

dapat direalisasikan oleh Belanda

sesuai dengan kesepakatan adalah....

A.

masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL

B.

pembayaran hutang dan biaya perang Belanda

-

Indonesia

C.

penyelesaian status wilayah Irian Barat

D.

penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilay

ah perairan RIS

E.

pembentukan Uni Indonesia Belanda

20.

Setelah Kabinet Ali Sastriamidjojo 1 dinyatakan Domisioner dan selanjutnya

digantikan oleh Kabinet Burhanudin Harahap. Keberhasilan Kabinet Burhanuddin

Harahap antara lain...

A.

Pembatalan utang

Indonesia kepada Belanda

B.

Indonesia diterima sebagai anggota PBB

C.

Mengadakan pemilihan umum

D.

Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika

E.

Deklarasi Djuanda

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

44

Kunci Jawaban dan Pembahasan

No.

Kunci

Jawaban

Pembahasan

1.

B

P

enyebab jatuh bangunnya kabinet selama masa Demokrasi

Liberal

Kabinet bersifat parlementer

, sering terjadi p

ersaingan

antarpartai politik yang saling menjatuhkan

dan

Koalisi partai

politik yang dibangun gampang pecah

2.

C

Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil.

Hal ini disebabkan karena

s

ering terjadi pergantian Kabinet

.

3.

D

Setiap cabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal

mempunyai program. Masalah yang selalu menjadi program setiap

Ka

binet pada masa Demokrasi Liberal adalah

p

engembalian Irian

Barat ke Republik Indonesia

4.

D

Pada masa demokrasi liberal terjadi gangguan keamanan yang

mengancam disintegrasi bangsa. Contoh gangguan keamanan yang

terjadi di Indonesia pada awal pelaksanaan demokrasi liberal

adalah

m

unculnya gerakan separatisme diberbagai daerah

5.

E

Sistim

Multipartai

yang

merupakan

dampak

Maklumat

Pemerintah 3 November 1945 mendorong bangsa Indonesia

menerapkan sistim Demokrasi Liberal.

6.

C

Program kerja Kabinet natsir

antara lain

menggiatkan usaha

keamanan dan Ketentrama

n

,

m

encapai konsolida

si dan

penyempurnaan susunan pemerintahan

, m

engembangkan dan

memperkuat ekonomi rakyat.

7.

A

Kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi liberal sering jatuh

bangun karena cabinet bersandar pada kekuatan dan

perimbangan partai politik. Kabinet

yang bersandar pada

perimbangan kekuatan partai

-

partai politik disebut cabinet

Parlementer

8.

D

Setelah kabinet Sukiman Jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo.

Masalah yang cukup berat yang dihadapi oleh Wilopo adalah

Peristiwa 17 Oktober 1952

9.

D

Pada 26 April 1951 secara resmi Kabinet Soekiman diumumkan.

Salah satu program kerjanya yaitu mempercepat persiapan pemilu

dan menjalankan politik luar negeri bebas aktif serta memasukan

Irian barat kedalam wilayah RI secepatnya. Kabinet ini hanya

bertahan

selama sepuluh bulan. Kabinet Sukiman jatuh

dikarenakan kasus penandatanganan MSA (

Mutual Security Act

).

Hubungan antara penandatanganan MSA dengan kebijakan politik

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

45

No.

Kunci

Jawaban

Pembahasan

luar negeri bebas aktif Indonesia adalah

p

enandatanganan MSA

dipandang telah melanggar po

litik bebas aktif Indonesia

10.

E

Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawa

terjadi pada masa pemerintahan Kabinet Wilopo

11

E

ada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan

deklarasi yang dikenal “Deklarasi Djuanda”. Isi pokok deklarasi

tersebut adalah

p

ernyataan bahwa laut antara pulau

-

pulau di

seluruh perairan Indonesia merupakan wilayah integral RI

12

C

Salah satu

upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik

Indonesia dan Belanda adalh melalui meja perundingan KMB.

Beberapa hasil KMB yang tidak dapat direalisasikan oleh Belanda

sesuai dengan kesepakatan adalah penyelesaian status wilayah

Irian Barat

.

13

B

Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih

anggota Konstituante. Konstituante hasil Pemilihan Umum 1955

bertugas untuk

m

enyusun Undang

-

Undang Baru

14

C

Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi

pertama di Indonesia.

Empat partai pemenang dalam pelaksanaan

pemilu pertama 1955 adalah Masyumi, PNI, NU, dan PKI

.

15

C

Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia

tidak stabil.

Pelaksanaan e

konomi tersendat

-

sendat pada masa

Demokrasi Liberal

disebabkan oleh k

eamanan dalam negeri tidak

menguntungkan, terjadinya pemberontakan, dan separatisme

daerah

,

Indonesia b

elum berpengalaman dalam menata ekonomi

yang baik, belum memiliki te

naga ahli

, k

abinet terlalu sering

berganti, programnya belum trelaksana, program baru mulai

dirancang

, hanya mengandalkan

satu jenis impor terutama

pertanian dan perkebunan

16

E

Sistem ekonomi

Ali Baba

adalah sistem ekonomi yang pernah

diterapkan pada masa Demokrasi Liberal.

Salah satu faktor

penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah

g

olongan Pribumi

belum berpengalaman

17

B

Gerakan Benteng

adalah sistem perekonomian yang dicanangkan

oleh

Menteri

Perdagangan

Sumitro

Djojohadikusumo

.

Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan

Benteng dilakukan dengan cara

m

engubah struktur ekonomi

Kolonial menjadi Ekonomi Nasional

.

18

A

Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan

membayar utang kepada pemerintah Belanda sesuai dengan hasil

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

46

No.

Kunci

Jawaban

Pembahasan

keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan

seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar secara sepihak.

Pembatalan segala Kep

utusan Konferensi Meja Bundar terjadi

pada masa Kerja Kabinet Burhanudin Harahap

19

C

Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik

Indonesia dan Belanda adalh melalui meja perundingan KMB.

Beberapa hasil KMB yang tidak dapat

direalisasikan oleh Belanda

sesuai dengan kesepakatan adalah. penyelesaian status wilayah

Irian Barat

.

20

C

Setelah Kabinet Ali Sastriamidjojo 1 dinyatakan Domisioner dan

selanjutnya digantikan oleh Kabinet Burhanudin Harahap.

Keberhasilan Kabinet Burhanuddin Harahap antara

m

engadakan

pemilihan umum

.

F.

Penilaian Diri

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

47

Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada

bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke

pembelajaran berikutnya.

No.

PERNYATAAN

PENILAIAN

Ya

Tidak

1

Saya

sangat

senang

belajar

sejarah

megenai

perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa

Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

2

Saya

mampu menjelaskan

Kondisi kehidupan politik

bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

3.

Saya mampu menjelaskan kondisi

kehidupan politik

Indonesia pada masa awal kemerdekaan

4.

Saya mampu menjelaskan sistem pemerintahan pada

masa Demokrasi Liberal

5.

Saya mampu

menganalisis mengapa pada masa

Demokrasi Liberal sering terjadi jatuh bangun kabinet .

6.

Saya mampu menjelaskan system kepartaian pada masa

Demokrasi Liberal

7.

Saya mampu menjelaskan pelaksanaan Pemilu I Tahun

1955

8.

Saya mampu menganalisis mengapa pelaksanaan

Demokrasi Liberal di Indonesia berakhir

9

Saya mampu

menjelaskan Kondisi kehidupan ekonomi

bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

10.

Saya mampu menjelaskan kebijakan pemerintah dalam

menghadapi masalah ekonomi

11.

Saya mampu menguraikan langkah langkah atau

kebijakan yang dilakukan oleh

pemerintah dalam

mengatasi masalah ekonomi dan menata perekonomian

Indonesia pada masa awal kemerdekaan

12

Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan

semangat

13

Banyak hal baru yang saya dapatkan dari

mempelajari

modul yang membahas mengenai perkembangan

kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada

masa demokrasi liberal

14

Saya dapat mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah

Indonesia pada masa awa

l kemerdekaan dalam menata

kehidupan politik dan ekonomi Indonesia.

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

48

E

VALUASI

1.

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil.

Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal

kemerdekaan, kecuali...

A.

Pertentangan antar partai

B.

Terjadinya bentrokan antar etnis

C.

Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali

D.

Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan

E.

Munculnya gangguan keamanan dalam negeri

2.

Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai

pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3

November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu...

A.

Masyumi

B.

PKI

C.

PNI

D.

NU

E.

PSI

3.

Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk

penyeleweng

an pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14

November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan...

A.

Parlementer

B.

Presidensial

C.

Liberalisme

D.

Terpimpin

E.

Aristokrasi

4.

Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang

berasal dari partai

Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal

ini dilakukan dengan alasan...

A.

agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat

B.

sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia

C.

s

esuai dengan Pancasila dan UUD 1945

D.

mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang

E.

permintaan dari Presiden Soekarno.

5.

Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial

menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pert

imbangan perubahan system

pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah...

A.

Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia

B.

Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis.

C.

Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan

dalam pemerintahan

D.

Mempermudah perundingan dengan Belanda

E.

Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

49

6.

Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah

terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota di

pindahkan ke

Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk...

A.

menghadapi terror Belanda

B.

menjalankan roda pemerintahan dari pusat

C.

mengadakan hubungan dengan luar negeri

D.

menghimpun kekuatan menghadapi Belanda

E.

menciptakan pemerintahan

tandingan

7.

Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil.

Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor

penyebab antara lain...

A.

Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam

pertanian .

B.

Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia

C.

Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda

D.

Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian

E.

Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia

8.

Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi

inflasi.Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh...

A.

Indonesia belum memiliki mata uang yang sah

B.

Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali

C.

Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi

D.

Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah.

E.

Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda

9.

Indonesia harus dapat mengatasi permas

alahan ekonomi yang dihadapi pada masa

awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan

ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ...

A.

Menaikkan pajak dan bea Cukai

B.

Meningkatkan produksi pertanian dan

perkebunan untuk diekspor

C.

Mengisi kas pemerintah yang kosong

D.

Mengedarkan uang secara besar besaran.

E.

Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI)

10.

Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal

kemerdekaan karena kas negara kosong. Up

aya pemerintah Republik Indonesia

mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ...

A.

Menyelenggarakan pinjaman Nasional

B.

Menasionalisasi De Javasche Bank

C.

Membuat kebijakan Gunting Syafruddin

D.

Mendevaluasi mata uang rupiah

E.

Sistim ekonomi Gera

kan Benteng

11.

Perhatikan data

berikut

ini!

1)

Kabinet bersifat presidensial

2)

Kabinet bersifat parlementer

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

50

3)

Persaingan antarpartai politik yang saling menjatuhkan

4)

Koalisi partai politik yang dibangun gampang pecah

5)

Pemerintah membangun partai tunggal

Berdasarkan pernyataan di atas, penyebab

jatuh bangunnya kabinet selama masa

Demokrasi Liberal (1950

-

1959)

berada pada pernyataan nomor...

A.

1, 2, dan 3

B.

2, 3, dan 4

C.

3, 4, dan 5

D.

1, 3, dan 5

E.

1, 2, dan 4

12.

Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil. Hal ini disebabkan

karena ...

A.

Kabinet yang berkuasa sangat lemah

B.

Para menteri yang diangkat banyak melakukan korupsi

C.

Sering terjadi pergantian Kabinet

.

D.

Kabinet pada waktu itu tidak men

dapat dukungan dari rakyat

E.

Tidak adanya Partai mayoritas

13.

Setiap cabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal mempunyai program.

Masalah yang selalu menjadi program setiap Kabinet pada masa Demokrasi Liberal

adalah ...

A.

Penyelesaian Konflik Angkatan darat

B.

Pembangunan Lima Tahun

C.

Pelaksanaan Pemilihan Umum

D.

Pengembalian Irian Barat ke Republik Indonesia

E.

Pembentukan Partai Politik

14.

Pada masa demokrasi liberal terjadi gangguan keamanan yang mengancam

disintegr

asi bangsa. Contoh gangguan keamanan yang terjadi di Indonesia pada

awal pelaksanaan demokrasi liberal adalah ...

A.

Pemberontakan PRRI atau PERMESTA

B.

Pemberontakan di Irian Barat

C.

Krisis keuangan di berbagai daerah

D.

Munculnya gerakan separatisme diberbaga

i daerah

E.

Intervensi Parlemen terhadap TNI

15.

Sistim Multipartai yang merupakan dampak Maklumat Pemerintah 3 November

1945 mendorong bangsa Indonesia mener

a

pkan sistim Demokrasi ...

A.

Komunis

B.

Pancasila

C.

Sosialis

D.

Terpimpin

E.

Liberal

16.

Perhatikan pernyataan dibawah ini :

1). Menggiatkan usaha keamanan dan Ketentraman

2). Mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

51

3). Mempercepat persiapan Pemilihan Umum

4). Menjalankan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

5). Pembatalan

hasil Konferensi Meja Bundar ( KMB )

6). Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.

Pernyataan diatas yang merupakan Program kerja Kabinet

Natsir

adalah nomor ...

A.

1) 3) dan 4)

B.

1) 2) dan 5)

C.

1) 2) dan 6)

D.

2) 3) dan 4

)

E.

3) 4) dan 5)

17.

Kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi liberal sering jatuh bangun karena

cabinet bersandar pada kekuatan dan perimbangan partai politik. Kabinet yang

bersandar pada perimbangan kekuatan partai

-

partai politik

disebut cabinet ....

A.

Parlementer

B.

Zaken Kbinet

C.

Koalisi

D.

Karya

E.

Partai

18.

Setelah kabinet Sukiman Jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo. Masalah yang cukup

berat yang dihadapi oleh Wilopo adalah ....

A.

Pertikaian antara presiden dan perdana menteri

B.

Konflik

Indonesia

Malaysia

C.

Terjadinya DI/ TII Jawa Barat

D.

Peristiwa 17 Oktober 1952

E.

Penandatanganan MSA

19.

Pada 26 April 1951 secara resmi Kabinet Soekiman diumumkan. Salah satu program

kerjanya yaitu mempercepat persiapan pemilu dan menjalankan politik luar

negeri

bebas aktif serta memasukan Irian barat kedalam wilayah RI secepatnya. Kabinet

ini hanya bertahan selama sepuluh bulan. Kabinet Sukiman jatuh dikarenakan kasus

penandatanganan MSA (

Mutual Security Act

). Hubungan antara penandatanganan

MSA dengan keb

ijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia adalah....

A.

Penandatanganan MSA merupakan wujud dari penerapan politik bebas aktif

B.

Dengan penandatanganan tersebut Indonesia dianggap condong ke blok timur

C.

Politik bebas aktif Indonesia tidak dapat sejalan deng

an bantuan ekonomi MSA

D.

Penandatanganan MSA dipandang telah melanggar politik bebas aktif Indonesia

E.

Sukiman dianggap kurang tegas dalam menerapkan politik bebas aktif dengan

penandatanganan MSA

20.

Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawa t

erjadi pada masa

pemerintahan Kabinet ...

A.

Ir Djuanda

B.

Ali sastroamijoyo

C.

Sukiman

D.

Natsir

E.

Wilopo

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

52

21.

Pada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan deklarasi yang dikenal

“Deklarasi Djuanda”. Isi pokok deklarasi tersebut adalah...

A.

Persatuan

partai

-

partai politik

B.

Deklarasi partai pemenang pemilu

C.

Deklarasi keamanan Indonesia

D.

Deklarasi Berdikari

E.

Pernyataan bahwa laut antara pulau

-

pulau di seluruh perairan Indonesia

merupakan wilayah integral RI

22.

Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaika

n konflik Indonesia dan

Belanda adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak

dapat direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan adalah....

A.

masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL

B.

pembayaran hutan

g dan biaya perang Belanda

-

Indonesia

C.

penyelesaian status wilayah Irian Barat

D.

penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS

E.

pembentukan Uni Indonesia Belanda

23.

Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih anggota Konstituante.

Konstituante hasil Pemilihan Umum 1955 bertugas untuk ...

A.

Menyusun Garis

-

garis Besar haluan Negara ( GBHN )

B.

Menyusun Undang

-

Undang Baru

C.

Mengkoreksi peraturan yan

g dikeluarkan pemerintah

D.

Menyelamatkan sistim Demokrasi Indonesia

E.

Memilih Presiden dan Wakil Presiden

24.

Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di

Indonesia.

Empat partai pemenang dalam pelaksanaan pemilu pertama 1955

ad

alah...

A.

PSH, PNI, NU, dan PKI

B.

PPTI, NU, PKI, dan Partai Buruh

C.

Masyumi, PNI, NU, dan PKI

D.

PNI, PBSI, Parkindo, dan PSII

E.

NU, Masyumi, PSI, dan Partai Buruh

25.

Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil.

Penyebab ekonomi tersendat

-

sendat pada masa Demokrasi Liberal adalah...,

kecuali,

A.

Keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pemberontakan, dan

separatisme daerah

B.

Belum

berpengalaman dalam menata ekonomi yang baik, belum memiliki

tenaga ahli

C.

Dana bantuan dari luar negeri melalui IMF bunganya sangat besar

D.

Kabinet terlalu sering berganti, programnya belum trelaksana, program baru

mulai dirancang

E.

Diandalkannya satu jenis imp

or terutama pertanian dan perkebunan

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

53

26.

Sistem ekonomi

Ali Baba

adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada

masa Demokrasi Liberal.

Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba

adalah ...

A.

Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda

B.

Penyuluhan pe

merintah kurang efektif

C.

Subsidi pemerintah sangat kurang

D.

Golongan Pribumi merasa rendah diri

E.

Golongan Pribumi belum berpengalaman

27.

Gerakan Benteng

adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri

Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo.

Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan

gagasan Gerakan Benteng dilakukan dengan cara ...

A.

Menasionalisasi Bank

-

bank milik pemerintah Belanda

B.

Mengubah struktur ekon

omi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional

.

C.

Menasionalisasi perusahaan

perusahaan Asing

D.

Mendirikan perusahaan

Perusahaan Negara

E.

Meningkatkan eksport nonmigas

28.

Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada

pemerintah Belanda

sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar.

Indonesiapun membatalkan seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar secara

sepihak.

Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja Bundar terjadi pada masa

Kerja Kabinet ...

A.

Burhanudin Harahap

B.

Moh. Hatt

a

C.

Ali Sastroamijoyo II

D.

Wilopo

E.

Moh. Natsir

29.

Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan

Belanda adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak

dapat direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepaka

tan adalah....

A.

masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL

B.

pembayaran hutang dan biaya perang Belanda

-

Indonesia

C.

penyelesaian status wilayah Irian Barat

D.

penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS

E.

pembentukan Uni Indonesia Belanda

30.

Setelah Kabinet Ali Sastriamidjojo 1 dinyatakan Domisioner dan selanjutnya

digantikan oleh Kabinet Burhanudin Harahap. Keberhasilan Kabinet Burhanuddin

Harahap antara lain...

A.

Pembatalan utang Indonesia kepada Belanda

B.

Indonesia diterima sebagai anggota PBB

C.

Mengadakan pemilihan umum

D.

Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika

E.

Deklarasi Djuanda

Kunci Jawaban

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

54

DAFTAR PUSTAKA

No.

Kunci

Jawaban

1.

B

2.

C

3.

A

4.

D

5.

E

6.

C

7.

C

8.

B

9.

E

10.

A

11

B

12

C

13

D

14

D

15

E

No.

Kunci

Jawaban

16

C

17

A

18

D

19

D

20

E

21

E

22

C

23

B

24

C

25

C

26

E

27

B

28

A

29

C

30

C

Modul Sejarah Indonesia Kelas. XII KD. 3.3

dan 4.3

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

55

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015, Sejarah Indonesia Kelas XII

SMA/MA/SMK/MAK, PN: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/12/183000569/kondisi

-

awal

-

indonesia

-

me

rdeka

(diakses tanggal 8 September 2020)

https://www.kelaspintar.id/blog/tips

-

pintar/indonesia

-

pada

-

awal

-

kemerdekaan

-

5283/

(dia

kses tanggal 8 September 2020)

https://thecrossandthecontro

ller.com/politik

-

indonesia

-

pada

-

masa

-

awal

-

kemerdekaan/

(diakses tanggal 8 September 2020)

https://thecrossandthecontroller.com/politik

-

indonesia

-

pada

-

masa

-

awal

-

kemerdekaan/

(diakses tanggal 8 September 2020)

https://zakiyan08.wordpress.com/2012/11/06/kondisi

-

ekonomi

-

indonesia

-

awal

-

kem

erdekaan/

(diakses tanggal 8 September 2020)